Kejang demam terjadi sekitar 2-4 % populasi anak umur 6 bulan sampai 5 tahun, paling sering pada usia 17 sampai dengan 23 tahun. Sebagian besar kejang demam ini tidak menimbulkan komplikasi berat namun merupakan trauma bag para orang tua. Sebagai orang tua tentunya kita perlu mewaspadai serangan ulang kejang demam ini dan juga mengetahui faktor penyebab terjadinya demam. Dalam masyarakat umum kita mengenal akan istilah kejang demam dengan step.
Tidak semua orang tua mendapatkan informasi yang mencukupi mengenai hal ini. Pada penelitian Parmar dkk di India ternyata 77,9% orang tua dari anak yang pernah mengalami kejang demam, tidak mengetahui yang cukup mengenai penyakit anaknya. Demikian tulisan Dr. Bimosekti Wiroreno Sp.A dalam sebuah artikelnya mengenai hal ini.
Pengertian kejang demam menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mendefinisikan bahwa kejang demam adalah kejang yang terjadi karena kenaikan suhu tubuh di atas 38 derajat C dengan pengukuran melalui dubur dan disebabkan oleh suatu proses di luar susunan sayaraf pusat. Ada dua jenis klasifikasi kejang demam ini yaitu kejang demam sederhana (Simple febrile seizure) dan kejang demam kompleks (complex febrile seizure).
Tanda ciri demam kejang sederhana diantaranya yaitu :
- Sebanyak 80-90% kasus kejang sederhana ini adalah merupakan kejang demam sederhana yang berlangsung singkat.
- Serangan kejang berhenti sendiri dalam waktu kurang dari 10 menit.
- Tidak ada gerakan fokal.
- Tidak berulang dalam waktu 24 jam.
- Kejang berlangsung lama lebih dari 15 menit.
- Terjadi kejang fokal atau parsial satu sisi atau pun kejang umum didahului kejang parsial.
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam.
Untuk sahabat-sahabat pula mohon bantuan dan dukungannya untuk turut serta mengeklik G+1 pada postingan iPhone 5 Gadget Impian yang diikutsertakan pada suatu kontes yang saya ikuti. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat semuanya. Semoga kebaikan sahabat-sahabat akan mendapat balasan yang lebih baik lagi aamiin..aamiin.