Kristina Maria S, Toar JM Lalisang, Andri S Sulaeman
Pendahuluan
Di Indonesia, penyakit hati kronik merupakan problem kesehatan masyarakat yang sangat besar. Dengan prevalensi hepatitis B sekitar 5-10% dan hepatitis C sebesar 2.5-3.5% maka jumlah penderita penyakit hati kronik di Indonesia bisa mencapai 20 juta penduduk. Transplantasi hepar menjadi pilihan terapi terhadap End Stage Liver Disease setelah keberhasilan Starzl dan Putnam tahun 1967. Survival 5 tahun pasca transplantasi >50%. Seleksi donor yang baik, serta peningkatan tehnik operasi dan anestesi serta pemilihan antrimicroba serta regimen immunosupresi yang tepat meningkatkan keberhasilan transplantasi. Living Donor Liver Transplant merupakan respon dari kebutuhan donor transplantasi hati terutama di Negara yang sulit menerima donor cadaver
Metoda
Tinjauan proses seleksi pasien donor dan resipien dari rekam medis rumah sakit dan literatur.
Hasil
Kedua kasus LDLT, donor berasal dari anggota keluarga yang telah memenuhi syarat seleksi donor yang baik . Tahap 1 : riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, tahap 2, penilaian status psikologis, pemeriksan radiologis, tahap 3 biopsi hati dan angiografi serta tahap 4 informed consent, dan cross match. Kasus pertama donor dari anak perempuan kepada ayahnya, dan donor kedua donor dari ayah kepada anak lelakiya. Kedua donor pulang sehat 14 hari pasca operasi.
Kesimpulan
Seleksi donor yang baik sehingga menghasilkan outcome yang baik
Kata kunci: Living Donor Liver Transplant, seleksi donor, outcome.