Pada perayaan Hari Kesehatan Nasional ke 48, tahun 2012 ini, ada beberapa nama penerima penghargaan tenaga kesehatan berprestasi 2012. Salah satunya Prof. dr. Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM. “Saya bersyukur dan bahagia atas pemberian penghargaan ini,” tuturnya di sela-sela sebuah acara. Penghargaan yang diperoleh adalah buah dari kerja kerasnya di bidang pengembangan pelayanan HIV/AIDS di Indonesia.
Menurut Prof. Zubairi, yang dilakukan untuk mengembangkan pelayanan HIV/AIDS, bukan ditujukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan. “Semua kami lakukan sebagai team work di RSCM, untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat. Setidaknya, hingga saat ini sudah sebanyak 5700 pasien yang kami tangani,“ katanya. Untuk saat ini, yang aktif berobat perbulan sekitar 1200 pria, 500 wanita dan 210 bayi.
Profesor satu ini juga aktif di sebuah lembaga sosial masyarakat yang bergerak di bidang layanan AIDS. Di LSM Pelita Ilmu ini ia adalah pendiri, sekaligus ketuanya. “Networking dengan LSM lain, Kemeterian Kesehatan dan KPA (Komisi Penanggulangan AIDS), menjadi kunci dalam memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat,” tambahnya.
Ia berangan-angan untuk bisa melakukan pemeriksaan berskala besar, seperti yang dilakukan di China dan Afrika Selatan. Dengan demikian, dapat ditemukan penderita HIV/AIDS dan selanjutnya bisa dilakukan pengobatan. “Pasien dapat diobati dengan obat anti retroviral sehingga tidak meninggal. Dan dengan diobati maka tidak terjadi penularan,” katanya.
Setidaknya, sudah hampir 30 tahun ia berkecimpung dalam penanganan HIV/AIDS, yakni sejak ia belajar di Prancis. Kembali ke Indonesia, tahun 1985 ia menemukan seorang pasien HIV/AIDS untuk pertama kalinya, disusul yang kedua pada Maret 1986. (ant)