Kulit merupakan organ yang penting bagi manusia. Organ ini merupakan pelindung terutama bagi organ dalam tubuh dari lingkungan luar. Selain itu, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu, tempat sintesis Vitamin D, dan organ peraba. Karena kulit langsung berisnggungan dengan luar, maka ia pun rentan dengan gangguan. Apalagi kalau melihat situasi saat ini, yang mana perubahan cuaca seringkali ekstrim dan matahari semakin kejam menghujamkan sinarnya.
Membicarakan tentang sinar matahari dan kulit, mungkin akan terbersit mengenai kanker kulit. Sebab kanker kulit memang sering dikaitkan dengan paparan sinar matahari. Apa dan bagaimanakah kanker kulit itu?
Jenis Kanker Kulit
Secara umum, ada 3 macam tipe kanker kulit, yaitu Karsinoma sel basal (basalioma), Karsinoma sel skuamosa, dan Melanoma. Dari ketiga jenis tersebut, melanoma merupakan jenis yang paling mematikan. Kanker kulit yang paling banyak ditemukan adalah basalioma, yaitu sel tumor berasal dari sel basal permukaan epidermis atau selubung akar luar dari folikel (kelenjar) rambut. Biasanya timbul pada daerah kulit yang terpajan sinar matahari atau daerah yang banyak kelenjar minyaknya. Untuk tipe kanker kulit yang lain persentasenya hanya 7%.
Di Indonesia, kanker kulit terbanyak adalah basalioma, yang berjumlah sekitar 70% dari seluruh jenis kanker kulit. Namun kemungkinan kanker kulit ini menjalar ke organ lain (bermestastasis) rendah hanya 0,5%. Mengapa hal itu bisa terjadi masih menjadi pertanyaan para peneliti.
Yang jelas, siapa saja dapat terkena kanker kulit. Sebab penyakit ini sendiri belum diketahui pasti penyebabnya. Namun yang perlu dicermati adalah beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu pajanan sinar matahari, terutama spektrum Ultraviolet B, radiasi (sinar-X, radioterapi), radiasi termal/panars, infeksi virus misal Human papilloma virus), dan dari individu itu sendiri yaitu genetik, daya tahan tubuh yang sangat rendah, atau ada penyakit kulit yang mendasarinya.