Anggur Muscadine |
Tim peneliti NCI ( Nasional Cancer Institute), Amerika Serikat, melaporkan bahwa ekstrak kulit anggur jenis muscadine dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker prostat di dalam laboratorium. Dikatakan bahwa MSKE (muscadine grape skin extract) tidak mengandung resveratrol dalam jumlah bermakna, seperti pada anggur jenis lain yang telah dibuktikan bermanfaat dalam mencegah pertumbuhan kanker prostat.
Zat fitokimia resveratrol yang terkandung dalam anggur merah, telah terbukti dapat menghambat pertumbuhan sel kanker prostat, yang sebagian disebabkan oleh efek antioksidannya. Anggur Muscadine mengandung zat fitokimia unik dibanding dengan jenis anggur yang lain, dan berpotensi sebagai senyawa baru dengan efek antitumor. Berdasarkan hal ini, dilakukan studi yang membandingkan antitumor MSKE dan resveratrol.
Para peneliti menggunakan suatu seri sel-sel kanker prostat human, yang mewakili kanker prostat dalam berbagai stadium. Dalam studi ini ditunjukkan bahwa MSKE secara bermakna menghambat pertumbuhan kanker, tanpa memmpengaruhi sel-sel prostat normal. Efek ini tampaknya, terutama disebabkan induksi apoptosis, sedangkan sebaliknya resveratrol tampaknya berkerja dengan menghambat siklus sel. Kedua mekanisme tersebut digunakan oleh tubuh untuk mencegah perkembangan kanker.
Dr. Jefferey E. Green dari Transgenic Oncogenesis and Genomics Section di Center for Cancer research yang memimpin studi ini, menyatakan bahwa hasil studi ini menunjukkan bahwa MSKE di dalam laboratorium dibuktikan mempunyai efek antitumor yang berbeda dengan resveratrol. Karena itu diperlukan studi lebih lanjut untuk menentukan apakah ekstrak ini mempunyai potensi sebagai obat kemoproventif atau terapeutik.
Adanya kenyataan bahwa semua sel yang diteliti tersebut sudah mencakup berbagai stadium perkembangan kanke prostat, maka diperkirakan bahwa zat aktif yang ada di MSKE juga dapat menghambat perkembangan tumor dalam stadium yang sangat dini.
Anggur Muscadine (Vitis rotundifolia) berbeda dengan anggur merah yang merupakan sumber reveratrol, karena ternyata di dalam anggur ini banyak ditemukan antosianin. Antosianin yang memberikan warna merah dan ungu pada buah anggur, mempunyai efek antioksidan kuat dan mempunyai beberapa efek antitumor. Seperti misalnya penghambatan sintesis DNA pada sel-sel kanker payudara, penghambatan enzim yang berperan dalam penyebaran tumor.
Meskipun studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa antosianin dapat mensupresi proses kanker, tetapi studi rinci yang meneliti mekanisme dasar dari efek ini belum ada. Sebaliknya, resveratrol telah diteliti secara luas. Meskipun studi terdahulu menunjukkan bahwa resveratrol juga menginduksi apoptosis pada sel-sel kanker prostat, tetapi zat ini tidak menyebabkan induksi yang bermakna pada model sel prostat dalam studi muscadine. Karena itu, hasil studi ini menunjukkan bahwa resveratrol cenderung mempunyai mekanisme antitumor yang berbeda dengan MSKE.
Meskipun MSKE secara bermakna mempunyai efek penghambatan terhadap sel-sel kanker prostat yang diteliti, tetapi zat ini tidak mempengaruhi pertumbuhan sel-sel prostat human normal di dalam laboratorium yang digunakan sebagai kontrol. Studi MSKE selanjutnya pada hewan dapat membantu menentukan mekanisme dasar efek penghambatan MSKE terhadap sel-sel kanker prostat. Para peneliti berharap bahwa efek MSKE di dalam laboratorium juga akan terlihat pada sel kanker dan sel normal prostat dan binatang.
Karena minuman sari anggur dan minuman anggur telah banyak diteliti pada manusia tanpa adanya efek samping, maka studi anggur muscadine untuk uji klinik pada manusia nantinya tampaknya juga relatif aman.