Ektropion |
Kelopak mata berperan penting dalam melindungi mata dari berbagai gangguan. Pada kelainan tertentu, mungkin saja kelopak mata mengarah keluar. Akibatnya, bisa timbul beragam komplikasi pada kesehatan mata. Kelainan kelopak mata mengarah keluar dikenal dengan istilah EKTROPION.
Kondisi ini biasanya terjadi pada kelopak mata bagian bawah.Akibatnya bola mata menjadi lebih terpapar dan rentan mengalami iritasi. Biasanya kelainan ini terjadi pada orang tua. Meskipun demikian orang muda juga dapat mengalami hal ini. Laki-laki lebih sering menderita kelainan ini dibanding perempuan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada kelopak mata bagian bawah.Akibatnya bola mata menjadi lebih terpapar dan rentan mengalami iritasi. Biasanya kelainan ini terjadi pada orang tua. Meskipun demikian orang muda juga dapat mengalami hal ini. Laki-laki lebih sering menderita kelainan ini dibanding perempuan.
Gejala Ektropion
Pada kondisi normal saat mata berkedip, kelopak mata menyebabkan air mata ke seluruh bagian bola mata menghasilkan efek pelumas bagi bola mata. Jika kelopak mata mengarah keluar, maka kelopak mata tidak dapat mengedip dengan baik. Akibatnya efek pelumas tidak dapat berjalan dengan baik. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan beberapa gangguan, diantaranya:
a. Radang pada bola mata, karena terlalu lama dalam kondisi kering. Mata terasa terbakar, dan kemerahan pada kelopak mata dan bagian putih pada bola mata (sklera).
b. Keluar air mata secara berlebihan dan terus menerus, seperti ada kebocoran sehingga penderita merasa bola matanya selalu basah.
c. Penderita merasa matanya kering, terasa berpasir, dan tidak nyaman.
Kapan harus berkonsultasi dengan Dokter?
Jika mata penderita selalu basah dan merasa iritasi, atau jika dirasakan kelopak mata jatuh, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengevaluasinkondisi kelopak mata. Pada penderita oktropion, waspada terhadap terjadinya kerusakan terhadap kornea. Gejala awal biasanya dirasakan kemerahan, nyeri, sensitif terhadap cahaya, atau menurunnya kemampuan pandang. Jika dirasakan kondisi ini mengganggu aktivitas atau mungkin membahayakan, sebaiknya segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan segera. Jika dibiarkan tanpa mendapatkan pengobatan, dapat terjadi ulkus (koreng) pada kornea, hingga mengakibatkan kerusakan mata permanen.
Penyebab Ektropion
Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya ektropion di antaranya adalah:
a. Kelemahan otot di sekitar bola mata akibat faktor penuaan. Padahal otot berperan untuk mempertahankan kelopak mata tetap pada tempatnya dan melindungi bola mata. Saat terjadi kelemahan, maka kelopak mata mengarah keluar dan menggelantung. Itulah mengapa usia lanjut menjadi salah satu faktor risiko.
b. Gangguan saraf yang mengakibatkan kelemahan otot. Misalnya pada penyakit Bell's Palsy, atau jika terdapat tumor pada saraf yang bertanggung jawab terhadap otot-otot di wajah.
c. Bekas luka atau terjadi masalah pada kulit. Luka akibat terbakar atau trauma dapat mengakibatkan gangguan gerak pada kelopak mata.
d. Terbentuknya neoplasma (tumor) pada kelopak mata.
e. Gangguan akibat tindakan pembedahan sebelumnya. Misalnya karena tindakan pembedahan kosmetik sebelumnya, seperti operasi pada kelopak mata (blepharoplasty)
f. Adanya masalah pada kulit, misalnya adanya bekas luka (skar), radang pada kulit (dermatitis).
g. Penurunan berat badan secara mendadak, kadang dapat menyebabkan ektropion.
h. Riwayat pembedahan sebelumnya, adanya radiasi, atau prosedur untuk kecantikan terhadap kelopak mata (misalnya tindakan laser kecantikan), Terutama jika tindakan tersebut menghilangkan bagian dari kelopak mata.
Komplikasi Ektropion
Komplikasi paling serius, adalah radang atau kerusakan pada kornea. Ektropion mengakibatkan bagian kornea terpapar dan rentan mengalami iritasi. Dapat terjadi luka pada kornea berupa koreng. Jika dibiarkan hal ini dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Untuk mengatasi hal ini pada taraf awal adalah dengan memberikan pelumas pada mata sebelum dilakukan terapi untuk memperbaiki kondisi kelopak mata.
Pengobatan
Untuk mengatasi masalah ini , sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, dan mendiskusikan pilihan terapi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki keadan kelopak mata yang mengarah keluar. Sebaiknya penderita membawa foto yang menampilkan kelopak mata pada saat normal, sehingga dokter memperkerikan tindakan yang dapat dilakukan.
Sebagian besar keluhan ektropion merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan operasi. Saat menunggu waktu operasi dilakukan, bukan berarti tidak ada terapi yang diberikan. Untuk mengatasi gejala kemerahan, rasa tidak nyaman atau keluhan lain, dapat digunakan obat tetes dan salep. Pemberian obat tersebut juga berperan untuk melindungi kornea dari kerusakan,
Selain pengobatan, sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan, setidaknya untuk mengurangi gejala, atau mencegah progresifitas penyakit sebelum dilakukan tindakana operasi, seperti:
a. Gunakan peluman untuk mata. Fungsinya mencegah kerusakan kornea. Misalnya air mata buatan, atau salep mata.
b. Usab bagian mata dengan hati-hati, jangan terlalu sering, karena dapat membuat otot mata lelah, dan memperparah kelainan yang terjadi. Jika memang harus mengusap mata, lakukan dengan arah gerakan dari arah sisi luar ke arah tenga (hidung).
c. Gunakan plester kulit, fungsinya sementara untuk mengetatkan bagian bawah kelopak mata, dan mengurangi gejala yang muncul. Untuk menggunakannya dengan baik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Komplikasi Ektropion
Komplikasi paling serius, adalah radang atau kerusakan pada kornea. Ektropion mengakibatkan bagian kornea terpapar dan rentan mengalami iritasi. Dapat terjadi luka pada kornea berupa koreng. Jika dibiarkan hal ini dapat mengakibatkan kebutaan permanen. Untuk mengatasi hal ini pada taraf awal adalah dengan memberikan pelumas pada mata sebelum dilakukan terapi untuk memperbaiki kondisi kelopak mata.
Pengobatan
Untuk mengatasi masalah ini , sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, dan mendiskusikan pilihan terapi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dan memperbaiki keadan kelopak mata yang mengarah keluar. Sebaiknya penderita membawa foto yang menampilkan kelopak mata pada saat normal, sehingga dokter memperkerikan tindakan yang dapat dilakukan.
Sebagian besar keluhan ektropion merupakan indikasi untuk dilakukan tindakan operasi. Saat menunggu waktu operasi dilakukan, bukan berarti tidak ada terapi yang diberikan. Untuk mengatasi gejala kemerahan, rasa tidak nyaman atau keluhan lain, dapat digunakan obat tetes dan salep. Pemberian obat tersebut juga berperan untuk melindungi kornea dari kerusakan,
Selain pengobatan, sebenarnya ada beberapa cara yang dapat dilakukan, setidaknya untuk mengurangi gejala, atau mencegah progresifitas penyakit sebelum dilakukan tindakana operasi, seperti:
a. Gunakan peluman untuk mata. Fungsinya mencegah kerusakan kornea. Misalnya air mata buatan, atau salep mata.
b. Usab bagian mata dengan hati-hati, jangan terlalu sering, karena dapat membuat otot mata lelah, dan memperparah kelainan yang terjadi. Jika memang harus mengusap mata, lakukan dengan arah gerakan dari arah sisi luar ke arah tenga (hidung).
c. Gunakan plester kulit, fungsinya sementara untuk mengetatkan bagian bawah kelopak mata, dan mengurangi gejala yang muncul. Untuk menggunakannya dengan baik, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.