Pengertian haji secara estimologi (bahasa) berarti kunjungan, ziarah dan juga perjalanan (Al Qasdu), sedangkan Haji menurut syara’ berarti Perjalanan menuju Baitul Haram dengan amal-amal yang khusus, tempat-tempat tertentu yang dimaksud dalam definisi diatas adalah selain Ka’bah dan Mas’a (tempat sa’i), juga Padang Arafah (tempat wukuf), Muzdalifah (tempat mabit), dan Mina (tempat melontar jumroh) yang merupakan tempat-tempat penting dalam Ibadah Haji.
Sudah kita ketahui bersama bahwa haji adalah ibadah yang amat mulia. Ibadah haji pula ada syarat rukun haji yang harus dipenuhi pula untuk bisa melaksanakan ibadah haji sesuai dengan Al-Qur'an Dan As-Sunnah yang telah dicontohkan beserta juga dalil-dalil Qur'an dan Hadist mengenai ibadah haji.
Menjalankan ibadah haji tersebut adalah bagian dari rukun Islam bagi orang yang mampu menunaikannya. Keutamaan haji banyak disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Ibadah haji merupakan rukun Islam kelima. Perintah rukun Islam yang kelima itu wajib bagi yang mampu menjalankannya. Dan sekarang ini seluruh Umat Islam di dunia sedang mempersiapkan diri untuk menunaikan ibadah haji di tanah suci
Beberapa hikmah haji diantaranya yaitu :
- Membersihkan dosa. Kita sebagai umat manusia tentunya idak akan terlepas dari dosa, lupa dan khilaf. Dan ibadah haji ini salah satu hikmah menunaikan haji adalah salah satu syariat agama dalam rangka membersihkan dosa, walaupun banyak juga cara untuk membersihkan dosa selain dengan haji ini. Mengerjakan ibadah haji merupakan kesempatan untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah. Terdapat beberapa tempat dalam mengerjakan ibadah haji itu merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa dan bertaubat.
- Meningkatkan Keimanan dan Meneguhkan Keimanan. Pada pelaksanaan ibadah haji ini tentunya seluruh umat Islam di dunia berkumpul. Dari berbagai macam ras, suku, negara dan sebagainya dan semuanya berkumpul untuk satu tujuan yaitu menjalankan salah satu rukun Islam dan beribadah mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Dengan berbagai macam warga negara dan berbagai bentuk dan macam manusia dengan satu tujuan maka hal tersebut akan meningkatkan keimanan kita.
- Belajar akan Sejarah dan Meneladaninya. Tanah suci Mekah adalah merupakan lembah yang menyimpan banyak rentetan peristiwa-peristiwa bersejarah dalam agama Islam. Di antaranya sejarah nabi-nabi dan rasul, para sahabat Rasulullah, para tabiin, tabi’ut tabiin dan salafus saleh yang mengiringi mereka. Sesungguhnya peristiwa tersebut boleh diambil iktibar atau pengajaran untuk membangun jiwa seseorang. Contoh peristiwa sejarah ibadah haji dan asal muasal ibadah haji, pelajaran dari ibadah haji diantarnya yaitu : Pertemuan di antara Nabi Adam a.s. dan Siti Hawa di Padang Arafah. Siti Hajar dan Nabi Ismail a.s. ditinggalkan di tengah padang pasir yang kering kerontang di antara Bukit Safa dan Marwah. Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. menyembelih Nabi Ismail a.s. sebagi menurut perintah Allah. Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ibrahim a.s. mendirikan Kakbah. Lahirnya seorang anak yatim yang miskin dan serba kekurangan. Tidak tahu membaca dan menulis, tetapi mempunyai akhlak yang terpuji hingga mendapat gelaran Al-Amin. Medan Badar dan Uhud sewajarnya mengingati seseorang kepada kegigihan Rasulullah dan para sahabat menegakkan agama Allah.
Berikut beberapa keutamaan ibadah haji diantaranya yaitu :
- Haji merupakan amalan ibadah yang paling afdhol. Amalan ibadah Haji adalah salah satu ibadah dalam Islam dan juga amalan ibadah yang banyak memberi manfaat. Dalil hadist nabi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan keutamaan ibadah haji salah satunya yaitu : Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)
- Balasan haji Mabrur adalah Surga. Jika ibadah haji tidak bercampur dengan dosa (syirik dan maksiat), maka balasannya adalah surga. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349). An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga’, bahwasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya. Bahkan ia memang pantas untuk masuk surga.” (Syarh Shahih Muslim, 9/119). Dan semoga semua jamaah haji baik dari Indonesia maupun negara lainnya yang tengah menjalankan ibadah haji ini mendapatkan pahala haji mabrur. Dan mengenai haji mabrur ini pula ada beberapa tanda haji mabrur yang harus dipenuhi untuk bisa menyandang predikat haji yang mabrur.
- Orang yang menjadi Berhaji adalah tamu Allah. Siapa saja yang menunaikan ibadah haji ini merupak tamu-tamu Allah. Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda," Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893)
Dan selain dari keutamaan haji tadi di atas, dalam bulan Dzulhijjah ini ada juga bentuk ibadah yang disyariatkan dan diambil kisahnya dari pengorbanan Nabi Ismail oleh sang Ayah yaitu Nabi Ibrahim yaitu Ibadah Qurban. Bagitu banyak pula manfaat dan hikmah berqurban ini dan sahabat bisa membacanya lebih lanjut dalam Hikmah Keutamaan Qurban dan selamat membaca dan semoga juga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat aamiin..aamiin.