Jumat, 28 September 2012

Pentingnya ASI untuk Anak Anda


Pemberian ASI secara eksklusif saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah, karena akhir-akhir ini ada tren penurunan pemberian ASI pada bayi. Kampanye pemerintah untuk ASI eksklusif tentunya didasari oleh bukti-bukti penelitian yang menunjukan keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula. Dari penelitian yang termuat dalam Pediatric Journal 1993, terbukti bahwa menyusui ekslusif paling tidak empat bulan pertama, dapat mengurangi kemungkinan bayi terkena infeksi saluran pencernaan (antara lain diare), infeksi saluran pernapasan, serta infeksi saluran telinga. Bahkan, beberapa hasil penelitian terbaru kembali menemukan manfaat baik ASI bagi bayi yaitu : ASI mampu mencegah gumoh, meningkatkan kesehatan usus bayi dan penemuan terakhir mendapatkan bahwa ASI mampu mencegah penularan HIV pada bayi.    


Pengertian ASI
ASI (Air Susu Ibu) Eksklusif menurut WHO, 2006, bahwa bayi hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen, atau obat. Pemberian ASI Eksklusif menurut Departemen Kesehatan ,2003, adalah pemberian ASI saja kepada bayi tanpa diberi makanan dan minuman lain sejak dari lahir sampai usia 6 bulan, kecuali pemberian obat dan vitamin.
            ASI eksklusif diberikan segera setelah bayi dilahirkan selambatnya dalam waktu setengah sampai satu jam, berupa kolostrum. Pemberian makan dan minuman lain tidak diperbolehkan seperti air kelapa, madu, teh, air tajin, dan pisang. ASI diberikan sesuai kemauan bayi tanpa perlu dibatasi waktu dan pemberiannya, sampai bayi berusia 6 bulan. (Purnamasari, 2009)

Apa saja sih isi ASI itu?

            Kandungan ASI terdiri dari Air 88.1%, Lemak 3.8%, Protein 0.9%, Laktosa 7.0%, dan Lain-lain 0.2%.
  • Air
Kandungan air dalam ASI yang diminum bayi selama pemberian ASI eksklusif sudah mencukupi kebutuhan bayi dan sesuai dengan kesehatan bayi. Rata-rata kebutuhan cairan bayi sehat sehari berkisar 80-100 ml/kg dalam minggu pertama usianya hingga140-160 ml/kg pada usia 3-6 bulan. Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI saja jika dilakukan pemberian ASI eksklusif dan tidak dibatasi (sesuai ‘permintaan’ bayi, siang dan malam). Bahkan bayi baru lahir yang hanya mendapat sedikit ASI pertama (kolostrum -cairan kental kekuningan), tidak memerlukan tambahan cairan karena bayi dilahirkan dengan cukup cairan di dalam tubuhnya. ASI dengan kandungan air yang lebih tinggi biasanya akan ‘keluar’ pada hari ketiga atau keempat.

  • Protein
Protein ASI dibentuk dalam ribosom pada retikulum endoplasma yang terdiri dari kasein, alpha laktalbumin dan beta laktoglobulin. Alpha laktalbumin adalah 25-30% dari total protein ASI yang merupakan penyedia terbesar asam amino untuk pertumbuhan bayi. Protein ASI berkaitan dengan fungsi tertentu seperti kasein yang membentuk miscelles dengan kalsium dan fosfat yang merupakan pengangkut penting bagi mineral tersebut. Pada bayi baru lahir (neonatus) belum mampu mengelola protein dalam jumlah besar seperti yang banyak terdapat pada susu formula. Kombinasi asam amino dalam ASI sangat sesuai secara biokimiawi untuk periode pertumbuhan bayi. Kadar protein yang rendah ini mengakibatkan saluran pencernaan bayi tidak dimasuki zat protein asing dalam jumlah besar.

  • Lemak
Lemak dalam ASI berbentuk gumpalan yang terdiri dari trigliserida dengan campuran fosfolipid, kolesterol, vitamin A, dan karotenoid. Trigliserida berasal dari lemak yang dimakan dan diangkut dalam darah ke payudara sebagai trigliserida dalam kilomikron. Susunan asam lemak ASI tergantung pada sumber lemak dalam makanan ibu dan keragaman jumlah lemak. Kadar lemak juga tergantung ada tidaknya cadangan lemak. Ibu dengan gizi kurang menghasilkan ASI dengan kadar lemak rendah dan asam lemak kebanyakan berantai pendek, lemak ASI menurun sampai 1 % tetapi protein dan laktosa tetap. Lemak adalah bahan penyusun yang penting bagi sistem saraf. Asam lemak dalam ASI memungkinkan bayi memperoleh energi cukup dan dapat membentuk mielin dalam susunan saraf. Pencernaan lemak ASI secara baik dilakukan oleh enzim lipase yang banyak terdapat dalam ASI sehingga memberikan energi yang cukup bagi bayi untuk pertumbuhannya.

  • Elektrolit dalam ASI
ASI mengandung elektrolit (natrium, kalium, klorida) sangat rendah dibanding susu sapi sehingga tidak memberatkan beban ginjal. Pada bayi yangmendapat formula elektrolit tinggi akan mengakibatkan osmolalitas plasma yang tinggi. Hal ini akan membahayakan karena fungsi ginjal pada bayi belum sempurna sehingga sukar untuk diekskresikan. Pada bayi dengan osmolalitas plasma dan natrium tinggi bila demam atau diare ringan sangat beresiko terhadap dehidrasi hipernatremik. Selain itu bayi yang osmolalitas plasma tinggi karena selalu minum beban larut yang berat akan sering merasa haus dan minta minum. Apabila diberi susu kental menyebabkan haus dan menginginkan minum lagi dan seterusnya sehingga dapat berakibat pemberian kalori berlebihan pada bayi. (Suharyono, 1990).

  • Hormon
          ASI mengandung beberapa hormon dan faktor pertumbuhan. Hormon dalam ASI terdiri dari kortisol, somatostatin, laktogenik, oksitosin, dan prolaktin. Faktor pertumbuhan terdiri dari faktor pertumbuhan epidermal, insulin, laktoferin dan faktor-faktor yang secara spesifik berasal dari sel epitel kelenjar payudara (ACC/SCN, 1991).


Manfaat ASI itu untuk,…

  • Nutrisi untuk tumbuh kembang bayi
Kandungan ASI yang terdiri dari Air 88.1%, Lemak 3.8%, Protein 0.9%, Laktosa 7.0%. Komposisi ASI pada satu ibu akan berbeda dengan komposisi ASI pada ibu yang lain, karena disesuaikan dengan kebutuhan bayinya sendiri. ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitasnya.

  • Memberi imunitas pasif dan mengembangkan imunitas aktif bayi
Janin sudah mendapat antibodi dari ibu melalui plasenta, namun ketika lahir bayi tetap tidak terlindungi dari infeksi karena sistem imun tubuh bayi belum terbentuk. Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak daripada ASI matang. Bayi ASI eksklusif akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Bayi baru membentuk antibodi sendiri saat berumur 6 bulan, namun baru terbentuk sempurna saat usia 4 sampai 5 tahun. Karena itu dibutuhkan ASI sebagai imunitas pasif. ASI mengandung limfosit dan makrofag yang memproduksi antibody dan faktor imun lain, yang member pertahanan terhadap bakteri, virus, jamur, dan parasit (Linkages, 2002).
Kemampuan ASI mencegah infeksi terutama karena kandungan Antibodi IgA, namun kemampuan ini juga didukung faktor penting lain seperti bakterisidal laktoferin. ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi yang baru lahir, karena mengandung zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi dan alergi. (Hanson, 1999). Kemampuan pertahanan ASI tidak menyebabkan inflamasi, bahkan beberapa komponen bersifat anti-inflamasi. Pertahanan melawan infeksi sudah banyak dibuktikan selama proses laktasi melawan diare akut maupun kronis, infeksi saluran nafas, otitis media, infeksi saluran kencing, sepsis neonatorum. Fakta yang menarik proteksi tetap ada selama beberapa tahun setelah laktasi melawan diare, ISPA, otitis media, infeksi Haemophilus influenzae tipe B. Proteksi ini meningkat dengan semakin lamanya durasi mendapat ASI. Beberapa kandungan ASI imunitas pasif seperti anti-idiotypic antibody, limfosit T dan limfosit B bersama sitokin dan faktor pertumbuhan yang terkandung di ASI ternyata juga menstimulasi imunitas aktif bayi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa bayi lebih terlindungi dari penyakit imunologi bahkan mungkin alergi. Dengan ASI eksklusif bayi dapat membangun zat kekebalan tubuh sehingga mencapai kadar protektif, yaitu saat usia 9 sampai 12 bulan.

  • Mempererat hubungan ibu anak
ASI eksklusif dapat meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan anak. Dengan memberikan ASI eksklusif maka akan mempererat hubungan antara ibu dan anak.

  • Meningkatkan kecerdasan anak
Periode awal kehamilan s/d bayi berusia 12-18 bulan merupakan periode pertumbuhan otak yang cepat. Gizi yang diberikan merupakan faktor terpenting dalam proses pertumbuhan otak. ASI eksklusif dapat menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal. Zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan otak bayi, yang terdapat dalam ASI namun sangat sedikit pada susu sapi, yaitu taurin, laktosa dan asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega 3, omega 6).

Bagaimana ya kira-kira kualitas ASI ?

Komposisi ASI tidak sama selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5 kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui. Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.
Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan komposisi berbeda yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matang (mature). Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150 – 300 ml/hari. ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8-20 hari) dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar protein, mineral lebih rendah.ASI matang adalah ASI yang dihasilkan 21 hari setelah melahirkan.
Volume ASI pada tahun pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam, tahun kedua 200 – 400 ml/24 jam, dan sesudahnya 200 ml/24 jam. Di negara industri rata-rata volume ASI pada bayi dibawah usia 6 bulan adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450 – 1200 gr/hari (ACC/SCN, 1991). Pada studi Nasution.A, 2003, volume ASI bayi usia 4 bulan adalah 500 – 800 gr/hari, bayi usia 5 bulan adalah 400 – 600 gr/hari, dan bayi usia 6 bulan adalah 350 – 500 gr/hari.

Nah, dari apa yang saya tulis diatas, kita bisa lihat bagaimana pentingnya peran ASI bagi pertumbuhan dan perkembangan buah hati anda. So, jangan ragu-ragu memberikan ASI eksklusif untuk anak anda,.. :)



L to R : Agung, Hana, Mbak Maya, Kak Ila, Kurnia, Me, Mbak Tutik
Tim kami waktu penyuluhan tentang ASI di desa Ardimulyo, Malang.,. ^^ 



Daftar Pustaka

Hanson. 1999. Breastfeeding provides passive and likely long-lasting active immunity. Cited on: 23 Januari 2012.      http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9892025?dopt=Abstrac
Jakson dkk, 2006, Breastfeeding, the Immune Response, and Long-term Health.  Cited on: 23 Januari 2012. http://www.jaoa.org/content/106/4/203.full
Linkages. 2002, Pemberian ASI Eksklusif Satu-satunya Sumber Cairan Yang Dibutuhkan Bayi Usia Dini, Cited on: 23 Januari 2012. http://www.linkagesproject.org/media/publications/ENA References/Indonesia/Ref4.7%20.pdf
Nasir, M. 2005. Metodologi penelitian Edisi 6. Jakarta : PT Ghalia Indonesia
Nelson,dkk. 2007. Nelson Textbook of Pediatrics 18th editions. USA: Saunders   The digestive system
Purnamasari, Dyah Umiyarni, 2009, ASI EKSKLUSIF. Cited on: 23 Januari 2012. http://dyah-purnamasari.blog.unsoed.ac.id/files/2011/03/ASI-EKSKLUSIF-PDF.pdf
WHO. 2008. Pedoman pelayanan kesehatan anak di rumah sakit rujukan tingkat pertama di kabupaten/kota. Jakarta : Departemen Kesehatan RI