Minggu, 02 September 2012

Fobia Dan Jenis Fobia

Phobia pada manusia kerapkali dialami oleh seseorang. Ada beberapa perasaan takut sesuatu yang kadangkala bila kita tidak mengidapnya adalah sesuatu tersebut adalah lucu dan juga aneh. Tetapi bagi yang mengalaminya hal tersebut adalah benar-benar menakutkan dan seringkali tidak diketahui apa yang menjadi penyebab hal tersebut. Itulah yang kebanyakan orang menyebutnya dengan istilah phobia manusia. Dan jenis macam fobia ini juga banyak pada manusia.

Definisi fobia ini adalah merupakan sebuah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal ataupun fenomena yang ada dalam kehidupan kita sehari-hari. Fobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut seorang pengidap fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, yang mengalami hal tersebut sering dijadikan bahan ledekan oleh teman-teman sekitarnya. Demikian kurang lebih dari pengertian fobia itu sendiri. Dan tanda fobia juga bisa bermacam-macam,

Fobia dan Jenis Fobia, Blog Keperawatan

Ada perbedaan "bahasa" antara pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat phobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap / penderita fobia biasanya menggunakan bahasa rasa. Bagi pengamat dirasa lucu jika seseorang berbadan besar, takut dengan hewan kecil seperti kecoak atau tikus. Sementara di bayangan mental seorang pengidap fobia subjek tersebut menjadi benda yang sangat besar, berwarna, sangat menjijikkan ataupun menakutkan. Itulah fenomena dari phobia atau sering disebut dengan ketakutan ini.

Dalam keadaan normal setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan rasa takut. Akan tetapi bila seseorang terpapar terus menerus dengan subjek phobia, hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi. Fiksasi adalah suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci, yang disebabkan oleh ketidak-mampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan perasaan takutnya. Penyebab lain terjadinya fiksasi dapat pula disebabkan oleh suatu keadaan yang sangat ekstrem seperti trauma bom, terjebak lift dan sebagainya. Dan fobia ini juga mempunyai jenisnya sendiri-sendiri. Untuk jenis fobia akan diterangkan di bagian selanjutnya.

Seseorang yang pertumbuhan mentalnya mengalami fiksasi akan memiliki kesulitan emosi (mental blocks) dikemudian harinya. Hal tersebut dikarenakan orang tersebut tidak memiliki saluran pelepasan emosi (katarsis) yang tepat. Setiap kali orang tersebut berinteraksi dengan sumber Fobia secara otomatis akan merasa cemas dan agar "nyaman" maka cara yang paling mudah dan cepat adalah dengan cara "mundur kembali"/regresi kepada keadaan fiksasi. Untuk itu diperlukan cara mengatasi fobia yang tepat untuk bisa meredam rasa ketakutan yang berlebihan terhadap suatu hal.

Kecemasan yang tidak diatasi seawal mungkin berpotensi menimbulkan akumulasi emosi negatif yang secara terus menerus ditekan kembali ke bawah sadar (represi). Pola respon negatif tersebut dapat berkembang terhadap subjek subjek phobia lainnya dan intensitasnya semakin meningkat. Walaupun terlihat sepele, “pola” respon tersebut akan dipakai terus menerus untuk merespon masalah lainnya. Itu sebabnya seseorang penderita fobia menjadi semakin rentan dan semakin tidak produktif. Phobia merupakan salah satu dari jenis jenis hambatan sukses lainnya.

Ada beberapa jenis Fobia dan berikut beberapa macam-macam phobia diantaranya yaitu :
  1. Ablutophobia - takut untuk mencuci atau mandi
  2. Acerophobia - takut akan rasa asam (orang yang sering terkena diare)
  3. Achluophobia - takut akan kegelapan
  4. Acousticophobia - takut akan kebisingan
  5. Acrophobia - takut akan ketinggian
  6. Aeroacrophobia - takut akan ruang terbuka di ketinggian
  7. Agliophobia - takut akan rasa sakit.
  8. Agyrophobia - takut akan jalan atau menyeberang
  9. Aichmophobia - takut akan jarum atau benda runcing
  10. Alektorophobia - takut akan ayam
  11. Allodoxaphobia - takut akan pendapat
  12. Altophobia - takut akan ketinggian
  13. Amathophobia - takut akan debu
  14. Ambulophobia - takut untuk berjalan
  15. Amychophobia - takut digaruk atau menggaruk
  16. Ancraophobia - takut akan angin (Anemophobia)
  17. Androphobia - takut pria
  18. Angrophobia - takut marah
  19. Anthropophobia - takut orang atau masyarakat
  20. Antlophobia - takut banjir
  21. Aphenphosmphobia - takut disentuh (Haphephobia)
  22. Apiphobia - takut lebah
  23. Arachibutyrophobia - takut selai kacang nempel di langit-langit mulut
  24. Arachnephobia or Arachnophobia - takut laba-laba
  25. Arithmophobia - takut angka
  26. Arsonphobia - takut api
  27. Asthenophobia - takut pingsan
  28. Astrophobia - takut bintang atau ruang angkasa
  29. Asymmetriphobia - takut benda asimetris
  30. Athazagoraphobia - takut lupa, dilupakan
  31. Atychiphobia - takut akan kegagalan
  32. Aurophobia - takut emas
  33. Automysophobia - takut kotor
  34. Aviophobia or Aviatophobia - takut terbang
  35. Ballistophobia - takut misil / peluru
  36. Barophobia - takut akan gravitasi
  37. Bathmophobia - takut akan tangga atau bidang miring
  38. Bathophobia - takut akan kedalaman
  39. Bibliophobia - takut akan buku
  40. Bufonophobia - takut katak
  41. Caligynephobia - takut wanita cantik
  42. Carnophobia - takut daging biasanya orang yang vegetarian
  43. Cathisophobia - takut duduk
  44. Catoptrophobia - takut cermin
  45. Chaetophobia - takut akan rambut
  46. Chionophobia - takut akan salju
  47. Chiraptophobia - takut disentuh
  48. Chirophobia - takut akan tangan
  49. Chorophobia - takut menari
  50. Chrometophobia or Chrematophobia - takut uang
  51. Chromophobia or Chromatophobia - takut akan warna
  52. Chronophobia - takut akan waktu
  53. Cibophobia - takut akan makanan
  54. Cleithrophobia or Cleisiophobia - takut terkunci di ruang tertutup
  55. Cleptophobia - takut kemalingan
  56. Clinophobia - takut tidur
  57. Coimetrophobia - takut akan kuburan
  58. Coitophobia - takut akan coitus
  59. Coprastasophobia - takut akan sembelit
  60. Coprophobia - takut akan feces
  61. Coulrophobia - takut pada badut
  62. Cyberphobia - takut akan komputer
  63. Deipnophobia - takut makan malam
  64. Demonophobia or Daemonophobia - takut setan
  65. Dentophobia - takut dokter gigi
Demikian tadi sedikit mengenai berbagai macam jenis fobia yang ada pada sebagian manusia. Ada beberapa tips cara mengatasi phobia menurut Henni Norita seorang psikolog diantaranya yaitu dengan Hipnoterapi, Flooding, Abreaksi, Reframing.

Hipnoterapi adalah merupakan salah satu cara dalam mengatasi ketakutan dengan cara penderita akan diberi sugesti-sugesti yang positif yang digunakan untuk menghilangkan tanda gejala phobia yang dialaminya. Sedangkan yang dimaksud dengan terapi fobia berupa reframing adalah para penderita ini akan disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana mulanya si penderita mengalami phobia.