Selasa, 25 September 2012

Kenali Katarak sejak Dini


Pernahkah anda melihat orang dengan bagian tengah matanya putih seperti susu ? Jika ya, itulah gambaran penyakit yang disebut dengan katarak. Katarak merupakan keadaan lensa yang berada di dalam mata yang semula jernih, berubah menjadi keruh sehingga menghambat masuknya sinar dan penglihatan menjadi kabur, tergantung derajat kepadatan/densitas katarak tersebut. Katarak bukanlah tumor, hanya merupakan bagian dari proses penuaan ‘ageing process’ saat terjadi perubahan pada crystalline lensa pada usia lanjut (biasanya di atas 60 tahun). Beberapa variasi katarak yang perlu kita ketahui:


1. Katarak kongenital:
A. Katarak dapat dijumpai pada bayi sehat karena faktor herediter atau kelainan bawaan pada struktur mata, misalnya PHPV, aniridia, coloboma, microphthalmos, buphthalmos.
B. Katarak dapat terjadi pada bayi yang pernah mengalami infeksi semasa dalam rahim ibu seperti rubella, toksoplasma, cytomegalovirus atau varicella.
C. Katarak pada bayi dengan kelainan metabolik seperti Galactosaemia Hypocalcaemia dan Lowe syndrome.

2. Katarak juvenilis:
Dijumpai pada usia muda.
3. Katarak traumatik:
Katarak akibat suatu benturan atau luka tembus mata mengenai lensa.
katarak

4. Katarak komplikata:
Katarak yang terjadi akibat komplikasi peradangan dalam mata, pemakaian obat yang mengandung steroid atau penyakit sistemik seperti diabetes, atopi/alergi.
5. Katarak senilis:
Umum terjadi pada usia lanjut , merupakan proses penuaan. Secara klinis dikenal katarak imatur, matur, dan
hipermatur berdasarkan derajat densitas kataraknya.


Gejala katarak:
Yang utama dirasakan, penglihatan kabur, seperti ada asap, semakin lama semakin kabur terutama pada siang hari, dan tidak dapat dikoreksi dengan kacamata. Gejala lainnya, silau kalau ada cahaya (menyetir pada malam hari)

Pengobatan:
Saat ini belum ada obat yang efektif selain operasi. Obat antikatarak hanya berfungsi memperbaiki metabolisme lensa dan memperlambat proses pemadatan.

Kapan katarak harus dioperasi ?
Apabila katarak masih sangat tipis, penglihatan masih baik, dan belum mengganggu aktivitas, operasi belum diperlukan. Cukup observasi dan kontrol ke dokter mata setiap 3—6 bulan. Kalau penglihatan sudah mengganggu kegiatan sehari-hari dan terasa tidak nyaman, operasi dapat dilakukan

kapanpun, tak harus menunggu katarak menjadi padat atau matur.

Katarak & tindakan operasi Apa yang harus dilakukan segera?

  • Katarak kongenital untuk mencegah amblyopia/lazy eye pada anak.
  • Katarak traumatik yang menimbulkan peradangan dalam mata.
  • Katarak matur dan hipermatur untuk mencegah komplikasi peradangan dalam mata.
  
Gambar sebelah kiri adalah katarak imatur, sedangkan sebelah kanan adalah katarak matur.


Apakah operasi katarak aman?
Tindakan operasi katarak biasanya berhasil baik, aman, dan penglihatan kembali baik dengan syarat fungsi retina serta saraf mata masih baik saat operasi. Yang dilakukan hanya mengeluarkan lensa yang keruh dan diganti lensa tanam ‘intra-ocular lens’ khusus. Ukuran lensa disesuaikan lensa yang sudah diangkat agar tajam penglihatan fokus kembali. Intra-ocular lens (IOL) dipasang pada saat operasi dan ditempatkan pada tempat lensa semula di dalam kantung lensa. Kekuatan lensa telah diukur sesuai keadaan mata pasien untuk mencapai tajam penglihatan jauh yang optimum setelah operasi. Untuk penglihatan jarak dekat/baca masih diperlukan kacamata, kecuali bila menggunakan IOL multi-focal khusus. Lensa ini terbuat dari bahan khusus, aman, dan memberikan hasil sangat baik pasca-operasi.

Katarak sekunder atau after cataract
Ada kalanya penglihatan menurun setelah operasi yang disebabkan oleh penebalan kapsul lensa (bukan katarak yang kambuh). Hal ini dapat diatasi dengan tindakan YAG laser. Tindakan operasi katarak yang umum dilakukan masa kini terdiri dari 2 teknik. Teknik pertama, extra-capsular cataract extraction (ECCE). Melalui insisi kornea, kapsul lensa dibuka terlebih dahulu (capsulotomy), inti lensa dikeluarkan secara
manual expression, sisa korteks dibersihkan, kemudian dipasang lensa tanam. Pada teknik ini insisi kornea agak lebar untuk dapat mengeluarkan lensa (6—8mm) dan dilakukan pada katarak matur atau hipermatur.
Teknik kedua dinamakan teknik phaco-emulsification (phaco=lensa, emulsification = menghancurkan). Teknik ini lebih canggih karena menggunakan mesin khusus yang dapat menghancurkan lensa saat masih dalam kapsul. Lensa tidak dikeluarkan secara expressi, tapi dihancurkan dan diaspirasi bersamaan menggunakan hand-piece mesin phaco (tidak dianjurkan untuk katarak yang sudah sangat keras dan
hipermatur). Dengan tindakan ini, luka kornea dapat diperkecil (+/- 5 mm) atau jika menggunakan foldable IOL (lensa tanam lipat) hanya +/- 3 mm. Operasi katarak sama sekali tidak menggunakan laser seperti yang sering diperkirakan pasien.

Komplikasi apa YANG terjadi pada operasi katarak ?
Operasi katarak merupakan operasi yang sederhana dan aman. Banyak pasien telah melakukan operasi perbaikan tajam penglihatan dengan hasil memuaskan. Komplikasi yang paling berat adalah jika terjadi infeksi yang dapat dicegah dengan pemilihan pasien yang tepat, menjaga sterilitas kamar dan instumen operasi, serta perawatan pasca-operasi. Disebabkan oleh penderita katarak yang bervariasi dalam masalah serta kebutuhan tajam penglihatan, dokter mata akan mendiskusikannya saat pemeriksaan/konsultasi.