Pada pembahasannya yang terdahulu mengenai artikel pemberian obat telah diterangkan bagaimana cara obat masuk ke dalam tubuh pasien dan juga macam-macam pemberian obat yang beragam tersebut. Maka kali ini Blog Keperawatan akan mencoba sharing sedikit mengenai pengetahuan tehnik cara pemberian obat yang tentunya kita semuanya juga perlu mengetahuinya. Tehnik Pemberian yang tepat baik dalam dosis dan waktu pemberian akan mempercepat kesembuhan. Sebaliknya pemberian obat yang salah akan dapat berbahaya dan bukannya sembuh malahan bisa menimbulkan masalah baru lagi.
Pemberian obat ikut juga dalam menentukan cepat lambatnya dan lengkap tidaknya resorpsi suatu obat. Tergantung dari efek yang diinginkan, yaitu efek sistemik obat (di seluruh tubuh) atau efek lokal obat (setempat) dan keadaan pasien serta sifat-sifat fisiko-kimiawi obat, dapat dipilih di antara berbagai cara untuk memberikan obat. Termasuk juga dalam hal pemberian obat Antibiotik dosis dan cara pemberiannya perlu sekali diperhatikan. Pemberian obat yang tepat dan benar baik dalam dosis dan caranya masuk dalam hal faktor yang memepercepat kesembuhan pasien itu sendiri.
Ada beberapa jenis obat yang diberikan dengan cara yang berbeda, berikut adalah beberapa macam tehnik pemberian obat diantaranya yaitu :
- Pemberian Obat Secara Oral.
- Pemberian Obat Secara Sublingual.
- Pemberian Obat Secara Inhalasi.
- Pemberian Obat Secara Rektal
- Pemberian Obat Secara Pervaginam.
- Pemberian Obat Secara Perenteral.
- Pemberian Obat Secara Topikal/lokal.
- Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.
- Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam memberikannya.
- Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh getah lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).
- Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum diedarkan ke tempat kerjanya
- Dapat juga untuk mencapai efek lokal yang diinginkan dan dikehendaki contohnya adalah : obat cacing, obat diagnostik untuk pemotretan lambung - usus (pemeriksaan diagnostik).
- Baik sekali untuk mengobati infeksi usus
- Bentuk sediaan oral diantaranya yaitu : Tablet, Kapsul, Obat hisap, Sirup dan Tetesan.
- Pemberian Obat dengan cara ditaruh dibawah lidah.
- Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.
- Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah, sehingga efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien serangan Jantung dan juga penyakit asma.
- Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan dapat merangsang selaput lendir mulut.
- Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.
- Bentuknya tablet kecil atau spray, contohnya adalah : Isosorbid Tablet ( ISDN ).
- Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut atau disemprotkan
- Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan
- Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik. Bentuk inhalasi ini bisa dalam wadah yang diberi tekanan dan mengandung zat pemancur (aerosol, contohnya yaitu : Alupent Metered Aerosol ).
- Pemberian obat melalui rectal adalah maksudnya pemberian obat melalui dubur (rektal).
- Bentuknya suppositoria dan clysma (obat pompa).
- Baik sekali untuk obat yang dirusak oleh asam lambung.
- Diberikan untuk mencapai takaran yang cepat dan tepat.
- Efek sistemiknya lebih cepat dan lebih besar bila dibandingkan dengan peroral, berhubung pembuluh-pembuluh darah pertama. Misalnya adalah : pada pengobatan asma (amecain suppositoria) , pada bayi (stesolid rectal, dalam pengobatan kejang akut)
- Tetapi bentuk suppositoria dan clysma sering digunakan untuk efek lokal misalnya untuk wasir dan laxativ.
- Pemberian obat melalui rektal dapat dioleskan pada permukaan rektal berupa salep dan hanya mempunyai efek lokal.
- Pemberian Obat yang diberikan melalui selaput lendir/mukosa vagina.
- Diberikan pada antifungi dan anti kehamilan.
- Bentuknya : Tablet, Salep, Krim dan Cairan bilasan.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik pemberian obat secara Parental adalah bahwa pemberian obat ini cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau suntikan. Tujuannya pemberian melalui parenteral ini adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan. Maka sebagai perawat harus bisa menerapkan Prinsip Benar Pemberian Obat yang sudah menjadi standar operasional biasanya dalam memberikan ini benar-benar memperhatikan etiket serta nama obat dan cara pemberian.
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara Topikal / Lokal. Pemberian secara topikal atau lokal maksudnya adalah obat yang cara pemberiannya bersifat lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan lain-lain.
Demikian tadi sahabat sedikit mengenai tehnik cara pemberian obat dan semoga bisa berguna serta dapat memberikan manfaat bagi kita semuanya. Yang perlu digarisbawahi kita khususnya para perawat harus bisa dan tetap menjalankan prinsip benar pemberian obat walaupun kita mengenal ada 6 prinsip benar pemberian obat dan ada juga 12 prinsip benar pemberian obat karena itu adalah salah satu bagian terpenting dalam menjalankan tugas dalam bidang keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan di Indonesia tercinta ini.