Nah kali ini kita akan mencoba sharing sedikit mengenai hal apa yang disebut dengan diare. Semoga hal mengenai diare dan penyebabnya ini bisa untuk menambah pengetahuan kesehatan dan juga berguna serta bermanfaat bagi kita semua.
Penyebab diare bisa bermacam-macam. Berikut adalah penyebab diare menurut Ngastiyah (1997) yaitu :
- Faktor infeksi.
- Faktor malabsorbsi. Malabosorbsi ini pada zat yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.
- Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa menyebabkan terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari makanan basi, beracun, terlalu banyak lemak, sayuran dimasak kurang matang.
- Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh kepada angka kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis yang mempengaruhi terjadinya diare adalah rasa takut, cemas
- Infeksi enteral. Infeksi enteral penyebab utama diare pada anak, yang meliputi: infeksi bakteri, infeksi virus (enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie). Adeno virus, rota virus, astrovirus, dll) dan infeksi parasit : cacing (ascaris, trichuris, oxyuris, strongxloides) protozoa (entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas homunis) jamur (canida albicous).
- Infeksi parenteral. Infeksi parenteral ini dalah infeksi yang terjadi diluar alat pencernaan makanan seperti halnya otitis media akut (OMA) tonsilitis/tonsilofaringits, bronkopeneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah dua (2) tahun.
1. Diare sekresi (secretory diarrhoe), Hal ini disebabkan oleh :
- Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
- Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.
- Malabsorpsi makanan: karbohidrat, lemak (LCT), protein, vitamin dan mineral.
- Kurang kalori protein.
- Bayi berat badan lahir rendah dan bayi baru lahir.
Diare dapat juga terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.
Gangguan motalitas usus juga mengakibatkan diare, terjadinya hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula. Demikian patofisiologi diare dan terjadinya diare.
Tanda Gejala Diare.
Berikut beberapa tanda gejala diare yaitu :
- Seringkali air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
- Gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
- Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
- Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya difekasi dan tinja menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
- Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan disertai penurunan berat badan.
- Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun. Ini adalah tanda diare yang telah kronis.
- Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).