Ramah dan humoris. Itulah yang membuat Prof. Dr. dr. Sri Hartini KS Kariadi, SpPD KEMD mudah bergaul bahkan dengan orang yang baru dikenal. Menjadi dokter sudah menjadi mimpinya sejak kecil. “Saya bilang pada bibi (pembantu), kalau besar nanti ingin seperti mami yang kalau berangkat bawa jas putih dan naik mobil putih,” ia tersenyum.
Lulus SMA, ia ikut ujian masuk perguruan tinggi dan diterima di Fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Dengan mantap, ioa memilih Fakultas Kedokteran. Kenapa tertarik mendalami endokrin? “Itu bukan pilihan. Saat itu, FK Unpad membutuhkan tenaga kerja, saya masuk penyakit dalam,” ujarnya. Sebenarnya, ia ingin masuk ke bagian gastro, tapi sudah ada orang; ginjal juga sudah ada orangnya. Lalu, kepala bagian menyuruhnya masuk endokrin saja. “Sempat bingung, nggak mengerti dan nggak suka. Akhirnya saya masuk saja, eh, keterusan sampai sekarang,” ia tertawa.
Akhirnya, ia menikmati, “Meski bukan dari cinta pertama, tapi lebih ke cinta terakhir,” ujar kelahiran Martapura, 26 November 1940.
Hobinya dulu main band. Ia aktif di band wanita pertama awalnya bernama Dara Puspita yang kemudiaqn berubah menjadi Saptawati. Ia pemain bass betot di sini. “Sayangnya, jaman dulu tidak ada album. Tapi kalau konser sering sampai ke beberapa kota misal Surabaya, Jogjakarta dan beberapa kota lain. Itu sekitar tahun 1960-1965,” ujarnya.
Dulu, kalau main tidak pernah dibayar, hanya mendapat makan dan penginapan, “Dan kami semua senang.” Ia membawakan jazz, pop dan keroncong, “Waktu itu belum ada dangdut,” ia tertawa. Penyanyi favoritnya adalah Vina Panduwinata. “Kalo jaman sekarang ada 7 icon, dulu itu ya Saptawati.” Ia dan kawan-kawan pernah mengikuti festival band seluruh Indonesia di lapangan Ikada, Jakarta dan keluar sebagai juara ke 4.
Untuk olah raga, ia sempat tergila-gila dan kecanduan golf selama 4 tahun. “Kalau pada hai Minggu nggak golf, rasanya ada yang kurang,” ujarnya. Sekarang ia gemar melukis, obyeknya adalah bunga. “Sejak kecil saya sudah suka melukis. Hasilnya tapi tidak bagus, sekarang masih juga tidak bagus,” ia tertawa.