Ia sempat dijambret setelah detailing dengan dokter, yang membuatnya harus menerima jahitan di kakinya yang terluka. Kejadian itu tidak membuatnya merasa takut atau trauma. Ia malah tambah semangat dalam bekerja. Ia berpendapat, dalam bekerja harus berupaya semaksimal mungkin dan harus menjaga nama baik perusahaan di mana ia bekerja. “Kejadian itu masih saya ingat betul. Tarik menarik tas dengan penjambret, yang membuat sepeda motor yang saya kendarai ringsek. Padahal isi tas itu cuma brosur,” ujar Made Utari Udiyanti, District Sales Manager General Medicine PT Bayer Indonesia.
Sama seperti anak yang lain, ketika masih kecil wanita kelahiran Singaraja, Bali, 28 Oktober 1981 ini tidak pernah membayangkan untuk menjadi seorang marketing. Cita-citanya saat itu, antara menjadi dokter atau pramugari. Saat kuliah, ia mengambil jurusan management akutansi di YKPN Yogyakarta. Di saat itulah ia menyadari bahwa bakatnya adalah di bidang marketing.
Ini dibuktikan, saat menjadi Medrep 7 tahun silam, meski sering harus pulang hingga larut malam, ia tidak pernah mengeluh. Bahkan, “Saya sangat menikmati,” ia tertawa. Hal lain yang menurutnya mengasikkan yakni ketika ia harus bertemu dengan dokter dan berkenalan dengan orang lain untuk mengomunikasikan produknya.
“Saya harus mengerti betul produk yang dikomunikasikan, sehingga dokter bisa menerima dengan baik,” ujarnya. Salah satu kepuasannya adalah jika apa yang ia komunikasikan, kemudian diresepkan oleh dokter. Banyak seni marketing yang ia dapat dari 7 tahun bertugas di lapangan. “Saya menemukan cara-cara berkomunikasi yang efektif dengan dokter atau user,” ujarnya.
Saat senggang, ia biasa meluangkan waktu dengan bernyanyi (karaoke) di tempat langganannya, bersama rekan untuk mengurangi stess yang timbul karena pekerjaan. “Lagu-lagu pop saya suka, salah satu penyanyi favorit saya adalah Mariah Carey. Suaranya sangat bagus,” katanya. Bakal terasa lengkap kalau setelah karaoke, ia bisa menikmati makanan favoritnya “serombotan”, makanan khas dari Singaraja.