“Saat ini pengembangan dan eksplorasi mengenai kegunaan sel punca, banyak dilakukan. Itu yang kemudian menginspirasi saya untuk melakukan penelitian,” ujar Dr. Dipl-Ing Sari Yohana Panjaitan saat di temui dalam acara promosi doktornya di aula FKUI, 3 Januari 2012.
Penelitiannya tentang sel punca mesenkim pada perbaikan kerusakan tulang rawan sendi hewan coba, dilakukan di Singapura dan memakan waktu sekitar 2 tahun. Ada beberapa kendala saat ia melakukan penelitian. Salah satunya adalah issu flu babi sekitar tahun 2008, saat di mana ia baru akan memulai penelitiannya. “Inilah yang kemudian menghambat dilakukannya penelitian, karena semua hewan coba disuspend,” ujarnya. Setelah itu, ia harus menunggu hingga hewan coba ini dikorbankan untuk melakukan analisa jaringan.
Dibesarkan di lingkungan kesehatan, membuatnya mantap menjadi seorang peneliti Ilmu Biomedik. ‘Ayah saya, dr. Latre Buntaran, SpMK (K) sangat mendukung dan membantu penelitian ini. Banyak hal yang saya tidak mengerti, kemudian saya diskusikan dengan ayah, sehingga saya bisa terus semangat menyelesaikan disertasi ini,” ujarnya.
Menjadi doktor merupakan kebanggan tersendiri sekaligus tantangan, di mana ia harus bisa berperan dalam kemajuan ilmu biomedik yang ditekuninya. Dinyatakan, penelitiannya tentang sel punca ini masih jauh dari uji klinis, sehingga akan terus ia kembangkan.
Ia berharap lebih banyak manusia Indonesia yang ikut berperan dalam bidang penelitian. “Indonesia memiliki sumber daya manusia yang sangat berkualitas. Saya senang telah dapat menyelesaikan penelitian, tidak usah lagi bolak-balik Jakarta - Singapura meninggalkan dua anak saya,” ujarnya terharu.