Bismillah,,,,
Sebelumnya,tulisan ini aku tulis disela-sela kebosananku membaca dan menghafal sekaligus mempraktekkan (klo pas ga ada orang) check list OSCE Compre yang bentar lagi bakal aku jalani. Aku sangat ingin bisa lulus di gelombang pertama ini, bukan apa-apa, aku hanya ingin membahagiakan my dad and my mom.
Hemm, entahlah, entah apa lagi ini. Rasa yang sebelumnya pernah aku alami. Mengisi waktu-waktu ku dengan impian-impian nan indah yang sangat ingin aku wujudkan. Rasa yang membuatku menjadi sangat bersemangat meraih segalanya. Rasa yang bisa membuat setiap hembus nafasku menjadi sesuatu yang bisa memacu hormon endorfin dari otakku. Rasa yang entahlah, tidak bisa ku gambarkan dengan kata-kata...
Entahlah, entah apa lagi ini. Rasa yang dulu sempat membuatku sangat bimbang tentang keadaanku. Rasa yang membuatku galau tentang apa yang aku jalani. Rasa yang membuatku merasa sedih dan merasa bahwa aku tak pantas merasakan rasa ini, saat ini. Rasa yang membuatku merasa bersalah dan aku yakin aku salah.
Aku merasakan rasa itu lagi...aaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrgggggghhhhhhhhh...
Selasa, 22 Februari 2011
Jadikan Anak Anda Siswa Berprestasi & Sukses dengan Coaching Quantum Genius
REVOLUSI BARU DUNIA KECERDASAN
Kini Hadir di Banjarmasin& Surabaya
Coaching Quantum Genius
Bagi anak usia 7 sd 15 tahun
Beri anak anda waktu 2 hari, kami membantunya membangun ‘Genius Kuantum’ dalam dirinya. Bukan hanya sekedar training otak tapi Installing dan ‘transformasi diri’, mencetak generasi masa depan bangsa yang genius & religius. Solusi cerdas bagi anak dan orang tua bijak yang peduli dengan masa depan buah hatinya.
Tanpa perlu aktivasi otak tengah
Tanpa stres menghadapi pelajaran
Tanpa harus belajar keras saat menjelang ujian,
prestasi malah tambah melejit
Membuat orang tua tidur dengan nyaman dan pikiran tenang.
Benefit! Benefit!
ü Meningkatkan Self awareness
ü Membangun harga diri dan nilai-nilai
ü Rahasia Genius Memory yang sering terlupakan
ü Rahasia ajaib menguasai pelajaran sekolah tanpa harus stres tapi dengan Rileks & Santai
ü Cara menciptakan semangat & motivasi meraih prestasi dengan seketika
ü Cara cepat menuju ‘trans pembelajaran’ (kesadaran diri yang terfokus)
ü Cara instan menjalin dan memintal jalur saraf kegeniusan
ü Pemetaan pikiran (mapping in mind)
ü Bagaimana memiliki memory, sekali baca buku langsung ingat selamanya
ü Membantu anak-anak lepas dari video games, playstation
ü Semangat belajar yang tinggi dalam setiap pelajaran
Perhatian!
Membangun kecerdasan sang anak, bukan hanya mengaktifkan sebagian otak, namun stimulasi yang tepat terhadap keseluruhan otak (Whole Brain) berdasar pengetahuan terbaru dari Neuroscience. (Prof. Dr. Sarlito Wirawan S)
Kami yakin anda menginginkan buah hati anda menjadi Siswa yang Berprestasi di Sekolah nya. Berbagai macam cara telah anda lakukan agar anak anda menjadi siswa yang berprestasi di sekolah nya. Tapi kenyataan nya anak anda tetap tak dapat menjadi seperti yang anda harapkan, bahkan bisa jadi sekarang anak-anak anda merasa malas, mengalami penurunan kemauan dalam belajar. Berakibat pada penurunan prestasi dalam Belajar. Khawatir anak anda tak naik kelas ataupun tak Lulus Ujian, berbagai cara telah dilakukan. Mengikutkan anak di berbagai acara Motivasi Belajar, mengikutkannya di acara hipnosis pendidikan, ikut aktivasi otak, menambah jam belajar pada Bimbel, Les, dst.
Kini kami hadir untuk Anda dan anak-anak anda dengan Komplit : Mulai dari membangun Kesadaran Pribadi anak untuk belajar hingga muncul kesadaran motivasi sendiri dalam diri nya, membangun kepercayaan dirinya bahwa dia dapat menjadi siswa yang berprestasi. Dan hal yang paling penting adalah melakukan Coach untuk Kemampuan Mengingat (Genius Memori) baik saat Membaca berbagai macam buku atau saat Mendengar guru mengajar. Menemukan kata kunci yang tepat (Keyword) saat membaca buku dan membaca dengan cepat (Speed Reading), sehingga mudah mengingat dan me-recall, saat anak anda memanggil kembali ingatan tersebut. Membantu nya membuat catatan yang sesuai dengan Peta Pikiran (Mind Map).
Setelah proses installing 2 hari, peserta juga memperoleh:
ü Meningkatkan Percaya diri
ü Meningkatkan Konsentrasi
ü Meningkatkan Minat Belajar
ü Meningkatkan Kreativitas
ü Meningkatkan Prestasi
ü Meningkatkan Kontrol Emosi
ü Mengasah Bakat & Kecerdasan
ü Belajar dengan Santai, Rileks dan Kreatif
Bagaimana Coaching dilakukan?
Coaching Quantum Genius tidak menggunakan kekuatan spiritual, meditasi, sesuatu yang menjurus agama tertentu di dalam kelas. Pelatihan ini murni penerapan dan pendidikan ilmiah, dalam prosesnya diperlukan kerjasama dari siswa dan orang tua untuk mencapai hasil yang diharapkan bersama.
Tenaga Installer / Trainer:
Tenaga profesional yang menguasai berbagai disiplin ilmu yaitu: Basic Neuroscience, Neuro Linguistic Programming (NLP), Neuro Activiting Engineering (NAE), Hypnotherapy, Mind Technology, Multiple Intelligences.
1. dr. A. Fadly Noor
• Praktisi Neuroscience dan pembelajaran berdasarkan otak
• Certified Transformational Teaching, Singapore
• Master NLP sertifikat Internasional dari NFNLP, Florida & The International Society of NLP, USA
• 1st Master NeuroHypnoterapi & Master Mind Therapy and Programming
• Pengasuh acara pendidikan anak dan parenting di Radio Sun FM Banjarmasin dan Radio Pemda KalSel Abdi Persada FM
• Learning Coach yang telah meng-coach ratusan anak untuk menjadi siswa berprestasi.
2. Markus Tan
• Direktur Lembaga Pendidikan Master Brain
• Master NLP sertifikat Internasional dari NFNLP, Florida USA
• 1st Master NeuroHypnoterapi & Master Mind Therapy and Programming
• Certified Transformational Teaching dari Singapore
• Certified Extension Program Multiple Intelligences dari NEXT
• Telah memberi training kepada 78 instansi dan sekolah mulai dari Aceh, Kalimantan, Jakarta, Gorontalo sampai Timika, Papua.
Siapa yang wajib mengikuti ?
• Anak-anak yang ingin berprestasi lebih
• Anak-anak yang sulit belajar
• Anak-anak yang sering kecanduan main games
• Anak-anak yang bermasalah dengan nilai ujian sekolah
• Anak-anak yang sulit termotivasi
• Siapapun yang ingin lebih cerdas, lebih baik
PELAKSANAAN:
BANJARMASIN : Sabtu & Minggu, 5 - 6 Maret 2011
Bertempat : Rg. Antasari 3 Swissbell Hotel Banjarmasin
Pukul : Pk. 09.00 – 18.00 WIB
SURABAYA : Sabtu & Minggu, 19-20 Maret 2011
Pukul : Pk. 09.00 – 18.00 WIB
Berapa Biaya yang pantas Anda Keluarkan untuk Cara Belajar yang Komplit ini?
Private Coaching Quantum Genius untuk 1x pertemuan dengan durasi 2 jam Rp. 350.000,-. Paket 10x Pertemuan Rp. 3.000.000,-
Atau Apakah Rp. 4.000.000,- seperti cara yang mungkin pernah anda ikutkan anak anda
Ataukah Rp. 3.500.000,- karena anda dapat membawa referensi anak untuk ikut diacara yang pernah anda ikutkan….
Untuk Coach Cara Belajar yang Komplit ini…. Untuk Banjarmasin & Surabaya cukup anda Bayarkan
TICKET BOX : Rp 2.500.000 / orang (untuk Banjarmasin setelah tanggal 1 Maret 2011)
Harga : Rp. 1.750.000 khusus untuk 10 orang pertama
(untuk Banjarmasin hingga tanggal 1 Maret 2011)
Fasilitas : Buku panduan, Snack, Lunch, Sertifikat
* Agar hasil lebih maksimal, jumlah peserta sengaja dibatasi hanya untuk 20 anak
PENDAFTARAN :
Arifiyanti, AMK (Banjarmasin)
Jl.Pramuka Komp.Rahayu Pembina 2 NO.2 Rt.23 Banjarmasin – Kalsel
Hp. 0821 5363 5008
http://brain-klinik.blogspot.com
Surabaya :
Supono, Bratang Gede I/46 SurabayaPhone: 7731 9500, 77571500
PENERIMAAN PETUGAS KESEHATAN HAJI INDONESIA TAHUN 2011
Kementerian Kesehatan membuka pendaftaran untuk Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Tahun 2011 M/1432 H. Pendaftaran dilakukan secara online pada tanggal 15 Februari 2011 jam 05.00 melalui website http://www.puskeshaji.depkes.go.id/. PKHI yang dibutuhkan sebanyak 1.782 orang masing-masing untuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter dan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan. TKHI kloter adalah petugas kesehatan yang menyertai jemaah haji dalam kelompok terbang (Kloter). Jumlah yang dibutuhkan sebanyak 1.476 orang terdiri dari 492 dokter dan 984 perawat. Sementara PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibutuhkan sebanyak 306 orang, terdiri dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, analis kesehatan, radiographer, ahli rekam medik, teknisi elektromedik, nutrisionis dan dietisian, tenaga farmasi, sanitasi dan surveilans serta petugas sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat).
Persyaratan melamar meliputi umum dan khusus. Persyaratan umum meliputi Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta), berbadan sehat, baik fisik maupun mental, berusia maksimal 55 tahun, mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil. Mempunyai keahlian kedaruratan dan prestasi kerja serta disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung. Suami-isteri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama. Bersedia bekerja sesuai dengan tempat tugas dan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
Persyaratan khusus, untuk TKHI Kloter yaitu untuk dokter mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS, memiliki surat ijin praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk perawat/perawat bidan memiliki sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD, memiliki surat ijin perawat (SIP) dan surat ijin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
Persyaratan khusus untuk PPIH yaitu dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis (penyakit dalam, jantung pembuluh darah, paru, jiwa, syraf dan bedah). Untuk perawat yaitu pendidikan minimal D3, diutamakan perawat di IGD, ICCU dan ICU, IW, perawat geriatri dan bedah. Untuk Analis kesehatan minimal pendidikan D3, analis kesehatan bekerja di instalasi laboratorium. Radiografer, pendidikan minimal D3 penata rontgen atau radiodiagnostik dan radio terapi bekerja di instalasi radiologi rumah sakit. Ahli rekam medik, pendidikan minimal D3 rekam medik bekerja di unit rekam medik rumah sakit, mahir menggunakan komputer MS Word dan MS Excell. Teknisi elektromedik, pendidikan minimal D3 Teknik Elektromedik, bekerja di unit pelayanan elektromedik dan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Nutrisionis dan Dietisian, pendidikan minimal D3 Gizi, bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit. Tenaga farmasi, pendidikan minimal D3 farmasi diutamakan bekerja di instalasi farmasi dan/atau apotek, mahir mengoperasikan program MS Word dan Excell dan internet. Sanitasi dan surveilans, pendidikan minimal D3 kesehatan masyarakat, diutamakan bekerja di bidang sanitasi dan/atau epidemiologi, mahir mengoperasikan MS Word, Excell dan internet. Petugas Siskohat, pendidikan minimal D3, mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excell dan menguasai operasional internet/wifi dan jaringan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id
Persyaratan melamar meliputi umum dan khusus. Persyaratan umum meliputi Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta), berbadan sehat, baik fisik maupun mental, berusia maksimal 55 tahun, mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil. Mempunyai keahlian kedaruratan dan prestasi kerja serta disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung. Suami-isteri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama. Bersedia bekerja sesuai dengan tempat tugas dan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
Persyaratan khusus, untuk TKHI Kloter yaitu untuk dokter mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS, memiliki surat ijin praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk perawat/perawat bidan memiliki sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD, memiliki surat ijin perawat (SIP) dan surat ijin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
Persyaratan khusus untuk PPIH yaitu dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis (penyakit dalam, jantung pembuluh darah, paru, jiwa, syraf dan bedah). Untuk perawat yaitu pendidikan minimal D3, diutamakan perawat di IGD, ICCU dan ICU, IW, perawat geriatri dan bedah. Untuk Analis kesehatan minimal pendidikan D3, analis kesehatan bekerja di instalasi laboratorium. Radiografer, pendidikan minimal D3 penata rontgen atau radiodiagnostik dan radio terapi bekerja di instalasi radiologi rumah sakit. Ahli rekam medik, pendidikan minimal D3 rekam medik bekerja di unit rekam medik rumah sakit, mahir menggunakan komputer MS Word dan MS Excell. Teknisi elektromedik, pendidikan minimal D3 Teknik Elektromedik, bekerja di unit pelayanan elektromedik dan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Nutrisionis dan Dietisian, pendidikan minimal D3 Gizi, bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit. Tenaga farmasi, pendidikan minimal D3 farmasi diutamakan bekerja di instalasi farmasi dan/atau apotek, mahir mengoperasikan program MS Word dan Excell dan internet. Sanitasi dan surveilans, pendidikan minimal D3 kesehatan masyarakat, diutamakan bekerja di bidang sanitasi dan/atau epidemiologi, mahir mengoperasikan MS Word, Excell dan internet. Petugas Siskohat, pendidikan minimal D3, mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excell dan menguasai operasional internet/wifi dan jaringan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id
Senin, 21 Februari 2011
Persyaratan Petugas Kesehatan Haji 2011
PERSYARATAN UMUM
- Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta)
- Berbadan sehat, baik fisik maupun mental (Puskesmas atau RS Pemerintah)
- Usia maksimal 55 tahun
- Mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah
- Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil.
- Suami-istri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama
- Bersedia bekerja sesuai waktu dan tempat yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan
A. TKHI Kloter
DOKTER
- Mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS.
- Memiliki Surat Izin Praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
PERAWAT
- Perawat atau Perawat Bidan dengan sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD.
- Memiliki Surat Izin Perawat (SIP) dan surat izin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi dinas kesehatan setempat.
B. PPIH ARAB SAUDI
DOKTER
- Dokter spesialis : Penyakit Dalam, Jantung Pembuluh Darah, Paru, Kesehatan Jiwa,
Saraf dan Bedah.
Dokter Umum : Bertugas di IGD, ICCU dan ICU.
Khusus untuk Mekkah, diutamakan yang pernah bertugas sebagai PPIH.
PERAWAT
- Minimal pendidikan D3
- Diutamakan perawat yang bertugas di IGD, ICCU, ICU, IW, perawatan geriatri dan
bedah. - Khusus Mekkah, diutamakan yang pernah bertugas sebagai PPIH.
Minimal pendidikan D3 Analis kesehatan.
Bekerja di instalasi laboratorium.
RADIOGRAFER
Minimal pendidikan D3 Penata Rontgen atau Radiodiagnostik dan radioterapi.
Bekerja di instalasi radiologi rumah sakit
AHLI REKAM MEDIS
Minimal pendidikan D3 Rekam Medis.
Bekerja di Unit Rekam Medis Rumah Sakit.
Mahir menggunakan komputer program MS Word dan MS Excell.
TEKNISI ELEKTROMEDIK
Minimal pendidikan D3 Teknik elektromedik.
Bekerja di unit pelayanan elektromedik.
Pengalaman kerja minimal 5 tahun.
NUTRISIONIS DAN DIETISIAN
Minimal pendidikan D3 Gizi.
Bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit.
TENAGA FARMASI
Minimal pendidikan D3 Farmasi
Diutamakan bekerja di Instalasi Farmasi dan/ atau apotik.
Mahir mengoperasikan program MS Word , MS Excel dan Internet.
Khusus Mekkah, diutamakan bekerja di instalasi farmasi rumah sakit.
SANITASI DAN SURVEILENS
Minimal pendidikan D3 Kesehatan Masyarakat
Diutamakan bekerja dalam bidang sanitasi dan atau epidemiologi.
Mahir mengoperasikan program MS Word , MS Excel dan Internet.
PETUGAS SISTEM KOMPUTERISASI HAJI TERPADU (SISKOHAT)
Minimal pendidikan D3
Mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excel dan menguasai operasional
Internet/Wifi dan Jaringan
NB :Untuk pendaftaran langsung online silahkan klik disini
Untuk Quato Petugas Kesehatan Haji Indonesia 2011 M/1432 H download disini
Petunjuk Legalisir ijazah dan lain lain klik disini
Download Form Kelengkapan Berkas dibawah ini
Form 1 disini ( Surat Rekomendasi)
Form 2 disini ( Surat Pernyataan Wanita Usia Subur )
Form 3 disini ( Surat Izin Suami/Orang Tua/Wali )
Form 4 disini ( Surat Pernyataan Tidak Memahrami/dimahrami )
Form 5 disini ( Surat Pernyataan Penempatan )
Penerimaan Petugas Kesehatan Haji 2011
Kementerian Kesehatan membuka pendaftaran untuk Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) Tahun 2011 M/1432 H. Pendaftaran dilakukan secara online pada tanggal 15 Februari 2011 jam 05.00 melalui website www.puskeshaji.depkes.go.id. PKHI yang dibutuhkan sebanyak 1.782 orang masing-masing untuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) kloter dan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi bidang kesehatan. TKHI kloter adalah petugas kesehatan yang menyertai jemaah haji dalam kelompok terbang (Kloter). Jumlah yang dibutuhkan sebanyak 1.476 orang terdiri dari 492 dokter dan 984 perawat.
Sementara PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibutuhkan sebanyak 306 orang, terdiri dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, analis kesehatan, radiographer, ahli rekam medik, teknisi elektromedik, nutrisionis dan dietisian, tenaga farmasi, sanitasi dan surveilans serta petugas sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat).
Persyaratan melamar meliputi umum dan khusus. Persyaratan umum meliputi Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta), berbadan sehat, baik fisik maupun mental, berusia maksimal 55 tahun, mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil. Mempunyai keahlian kedaruratan dan prestasi kerja serta disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung. Suami-isteri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama. Bersedia bekerja sesuai dengan tempat tugas dan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
Persyaratan khusus, untuk TKHI Kloter yaitu untuk dokter mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS, memiliki surat ijin praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk perawat/perawat bidan memiliki sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD, memiliki surat ijin perawat (SIP) dan surat ijin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
Persyaratan khusus untuk PPIH yaitu dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis (penyakit dalam, jantung pembuluh darah, paru, jiwa, syraf dan bedah). Untuk perawat yaitu pendidikan minimal D3, diutamakan perawat di IGD, ICCU dan ICU, IW, perawat geriatri dan bedah. Untuk Analis kesehatan minimal pendidikan D3, analis kesehatan bekerja di instalasi laboratorium. Radiografer, pendidikan minimal D3 penata rontgen atau radiodiagnostik dan radio terapi bekerja di instalasi radiologi rumah sakit. Ahli rekam medik, pendidikan minimal D3 rekam medik bekerja di unit rekam medik rumah sakit, mahir menggunakan komputer MS Word dan MS Excell. Teknisi elektromedik, pendidikan minimal D3 Teknik Elektromedik, bekerja di unit pelayanan elektromedik dan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Nutrisionis dan Dietisian, pendidikan minimal D3 Gizi, bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit. Tenaga farmasi, pendidikan minimal D3 farmasi diutamakan bekerja di instalasi farmasi dan/atau apotek, mahir mengoperasikan program MS Word dan Excell dan internet. Sanitasi dan surveilans, pendidikan minimal D3 kesehatan masyarakat, diutamakan bekerja di bidang sanitasi dan/atau epidemiologi, mahir mengoperasikan MS Word, Excell dan internet. Petugas Siskohat, pendidikan minimal D3, mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excell dan menguasai operasional internet/wifi dan jaringan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Baca dan download persyaratan dan Perlengkapan berkas disini
Sementara PPIH Arab Saudi bidang kesehatan yang dibutuhkan sebanyak 306 orang, terdiri dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, analis kesehatan, radiographer, ahli rekam medik, teknisi elektromedik, nutrisionis dan dietisian, tenaga farmasi, sanitasi dan surveilans serta petugas sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat).
Persyaratan melamar meliputi umum dan khusus. Persyaratan umum meliputi Warga Negara Indonesia yang beragama Islam (PNS, TNI, POLRI, PTT maupun Pegawai Swasta), berbadan sehat, baik fisik maupun mental, berusia maksimal 55 tahun, mempunyai pendidikan atau keahlian sesuai dengan bidang tugasnya yang dinyatakan dengan ijazah yang dimiliki calon petugas kesehatan haji. Bagi petugas kesehatan wanita tidak dalam keadaan hamil. Mempunyai keahlian kedaruratan dan prestasi kerja serta disiplin yang baik, dibuktikan dengan surat keterangan dari atasan langsung. Suami-isteri tidak boleh mengajukan lamaran sebagai petugas kesehatan haji pada musim haji yang sama. Bersedia bekerja sesuai dengan tempat tugas dan jadwal yang sewaktu-waktu dapat berubah sesuai kebutuhan.
Persyaratan khusus, untuk TKHI Kloter yaitu untuk dokter mempunyai sertifikat ATLS, ATCLS, ACLS, GELS, memiliki surat ijin praktek (SIP), melakukan praktik kedokteran dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat. Sedangkan untuk perawat/perawat bidan memiliki sertifikat BTLS, BTCLS, BCLS, Emergency Nursing atau PPGD, memiliki surat ijin perawat (SIP) dan surat ijin kerja perawat (SIKP) atau SIB, melakukan praktik keperawatan dengan rekomendasi Dinas Kesehatan setempat.
Persyaratan khusus untuk PPIH yaitu dokter gigi, dokter umum dan dokter spesialis (penyakit dalam, jantung pembuluh darah, paru, jiwa, syraf dan bedah). Untuk perawat yaitu pendidikan minimal D3, diutamakan perawat di IGD, ICCU dan ICU, IW, perawat geriatri dan bedah. Untuk Analis kesehatan minimal pendidikan D3, analis kesehatan bekerja di instalasi laboratorium. Radiografer, pendidikan minimal D3 penata rontgen atau radiodiagnostik dan radio terapi bekerja di instalasi radiologi rumah sakit. Ahli rekam medik, pendidikan minimal D3 rekam medik bekerja di unit rekam medik rumah sakit, mahir menggunakan komputer MS Word dan MS Excell. Teknisi elektromedik, pendidikan minimal D3 Teknik Elektromedik, bekerja di unit pelayanan elektromedik dan pengalaman kerja minimal 5 tahun. Nutrisionis dan Dietisian, pendidikan minimal D3 Gizi, bekerja sebagai ahli dietetik di rumah sakit. Tenaga farmasi, pendidikan minimal D3 farmasi diutamakan bekerja di instalasi farmasi dan/atau apotek, mahir mengoperasikan program MS Word dan Excell dan internet. Sanitasi dan surveilans, pendidikan minimal D3 kesehatan masyarakat, diutamakan bekerja di bidang sanitasi dan/atau epidemiologi, mahir mengoperasikan MS Word, Excell dan internet. Petugas Siskohat, pendidikan minimal D3, mahir mengoperasikan program MS Word, MS Excell dan menguasai operasional internet/wifi dan jaringan.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@depkes.go.id, kontak@depkes.go.id.
Baca dan download persyaratan dan Perlengkapan berkas disini
Jumat, 18 Februari 2011
Perawatan payudara saat menyusui
ASI menjadi semakin favorit akhir2 ini dengan adanya berita sufor yang terkontaminasi bakteri. Sufor yang bahan dasarnya susu sapi memang lebih cocok untuk sapi bukan untuk anak manusia. Sangat penting untuk merawat payudara jika ada rencana akan menyusukan bayi atau sedang menyusukan bayi. Dengan perawatan yang baik, maka akan meningkatkan kualitas menyusui serta bisa mencegah masalah2 yang terjadi saat menyusui.
Pertama-tama, hindari tekanan pada payudara: Jangan tidur dalam posisi telungkup, karena akan menekan payudara dan memblok saluran ASI. Pakailah bra yang longgar. Sertai hindari memakai atau membawa sesuatu di dada yang bisa menekan payudara. (kalau di kita paling bawa dompet uang di bra ).
Menyangga payudara dengan memakai bra khusus. Bra dengan bahan katun adalah yang terbaik karena akan mencegah terjadinya kelembaban yang tentu saja akan mengiritasi puting. Hindari bra dengan kawat pada bagian bawahnya, karena bisa menekan saluran ASI dan menimbulkan penyumbatan.
Bersihkan payudara. Cuci dengan air hangat setiap hari. Jangan memakai sabun atau bahan pembersih lainnya, karena bisa mengiritasi puting. Perlu juga mencuci tangan jika akan menyentuh payudara untuk mencegah infeksi serta mengeringkannya dengan tisue yang bersih atau handuk.
Jaga puting tetap kering. Jangan memakai pelindung puting berbahan plastik atau ped menyusui yang dilapisi bahan plastik. Hal ini akan menjadikannya lembab (basah) dan menghalangi aliran udara.
Keadaan yang sering ditemukan pada payudara yang menyusui:
1. Penurunan suplai darah ke puting. Hal ini akan menyebabkan puting menjadi pucat dan terasa nyeri saat menyusui. Berbagai hal dapat menyebabkannya seperti konsumsi kafein. (harus mengurangi konsumsi kopi, teh, dan soda). Penyebab lainnya adalah merokok dan udara dingin. Obat2an tertentu juga bisa menyebabkan puting pucat dan nyeri.
2. Pembengkakan payudara. Akibat produksi yang berlebihan dan atau bayi kurang/tidak mengkonsumsi ASI, maka payudara akan membengkak dan terasa nyeri. Dengan memberi/menyusukan ke bayi maka gejala ini akan hilang. Tetapi jika bayi tidak mau amat , pengosongan dapat dilakukan dengan pumping.
3. ASI banjir. Beda dengan kondisi diatas, pada banjir ASI, payudara yang penuh bisa mencari jalan keluar, sehingga ASI menetes dari puting. Untuk menghentikannya silangkan lengan ke dada, dan tekan dengan lembut pada bagian putingnya. untuk menyerap kebocorannya saat beraktifitas, bisa memakai pad di payudara untuk menyerap kebocoran. Pakai baju berlapis dan hindari memakai baju warna solid agar kebocoran tidak sampai terlihat dari luar.
4. Nyeri puting. Sering awalnya puting akan lecet saat baru mulai menyusui. Hal ini akan membaik sejalan dengan jam terbang menyusui yang semakin meningkat. Disamping lecet, puting juga bisa retak2, atau bahkan berdarah jika posisi isapan bayi tidak tepat. Untuk mencegahnya, sempurnakan posisi mulut bayi saat menyusui. Pastikan mulut bayi "full" dengan payudara saat menyusui. Mulut dan gusi bayi harus mengkover seluruh areola (area disekitar puting), dan tidak hanya di puting saja.
5. Sumbatan Saluran ASI. Saluran ini berfungsi menyalurkan ASI dari area produksi menuju puting susu. Hal-hal yang dapat menyumbat antara lain ASI yang mengental, jaringan parut, atau ada sesuatu yang menekan saluran tersebut. Penyumbatan ini akan menyebabkan mengurangi bahkan menghentikan aliran ASI pada payudara tersebut., sehingga menyebabkan pembengkakan. Yang lebih parah dapat menyebabkan abses (bengkak bernanah) pada payudara. Untuk itu payudara harus selalu di kosongkan sekosong2nya. (memberikannya ke bayi atau pumping).
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di awal periode menyusui, bisa dilakukan latihan yang disebut : Prenatal nipple conditioning. Latihan ini berguna untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat mulai menyusui. Lakukan latihan ini 2 kali sehari mulai 6 minggu sebelum bayi lahir.
Gerakannya berupa : pijat payudara dengan lembut, putar-putar puting susu dengan jari selama 1-2 menit. Jika perlu pakai krim khusus untuk memutar2nya, gosok/usap payudara handuk yang lembut selama 15 detik.
Cara mencegah masalah2 diatas saat menyusui.
1.Saat akan menyetop pemberian ASI/melepaskan bayi dari payudara, pastikan bayi tidak sedang mengisap puting. Untuk menghentikan isapan, masukkan jari ibu dengan lembut ke dalam mulut bayi, sehingga efek isapan jadi lemah karena ada celah antara mulut bayi dan payudara. Tujuannya supaya saat melepaskan bayi, puting susu ibu tidak teregang/ketarik mulut bayi. (ntar panjang kan jelek )
2. Berikan ASI atau pumping minimal 8 kali perhari atau Beri ASI semau-maunya bayi. BAyi bisa menyusui 8-12 kali perhari atau bahkan lebih. Pastikan mulut bayi menempel penuh pada payudara, disamping mencegah cedera pada puting, juga ASI akan masuk secara optimal ke mulut bayi. Berikan ASI dari kedua payudara saat menyusui (bergantian). PAstikan ASI sudah kosong sebelum memindahkan ke payudara sebelahnya. kalau bayi sudah nggak mahu (kenyang) dan ASI masih ada, jangan di kasi ke bapak (just kidding), gunakan pompa untuk mengososngkan payudara dan ASI-nya disimpan kalau seandainya ibu gak sempat menyusui langsung di sesi menyusui berikutnya.
3. Cari posisi yang nyaman saat menyusui. Tempatkan bayi pada posisi dimana bayi dapat dengan mudah mengisap dengan nyaman. Posisi ini sifatnya relatif, tergantung masing2 individu dan bayi. Kalau sudah dapat posisi yang nyaman, maka gunakan posisi ini tiap kali menyusui. Jika posisi bayi tidak benar/tidak nyaman, maka mulut bayi tidak bisa nempel penuh (latch-on), ASi tidak lancar dan akibatnya bayi mengisap lebih kuat lagi akhirnya payudara akan lecet.
Agar mulut bayi latch-on masukkan areola (area hitam disekitar payudara) seluruhnya ke dalam mulut bayi. Untuk menilai apakah sudah latch-on:
a. Puting tidak sakit saat bayi menghisap, bayi akan langsung bisa menghisap ASI, dan pola hisap berubah dari cepat dan pendek, ke lambat dan dalam. Terdengar bayi menelan susu dan rahang bayi bergerak turun saat melakukan isapan.
b. Bentuk puting tidak berubah sebelum dan saat bayi selesai menyusui.
4. Rileks saat menyusui. Usahakan rileks dan tenang saat menyusui. Hal ini akan meningkatkan aliran ASI. tempelkan handuk basah hangat pada payudara atau mandi dengan shower hangat sebelumnya, karena kedua hal ini akan meningkatkan aliran ASI.
5. Bayi juga harus rileks saat menyusui. Bayi yang rileks saat menyusui, akan membuat bayi menyusui lebih maksimal. Pijat payudara saat akan mulai nyusui agar ASI segera mengalir. Jika bayi mengisap terlalu kuat dan payudara nyeri, rilekskan mulutnya dengan cara massase rahang bayi dibagian bawah telinganya. Lakukan dengan gerakan memutar (sirkuler) dan lebarkan mulutnya. Dagu bayi juga dapat diturunkan sedikit dengan sentuhan lembut pada bagian bawah dagunya. Hal ini akan membuat lidahnya terlepas. Selanjutnya jauhkan sedikit rahang bayi, sehingga ASI dapat keluar dengan lebih lancar lagi.
6. Gunakan pompa dengan benar. Baca instruksi pemakaiannya dan jaga pompa tetap dalam keadaan bersih. jika menyebabkan cidera pada payudara, maka hentikan pemakian pompa. Jangan pergunakan pad yang bisa mengiritasi dan melembabkan payudara secara berlebihan, karena hal ini akan meningkatkan risiko kerusakan puting dan infeksi.
Pertama-tama, hindari tekanan pada payudara: Jangan tidur dalam posisi telungkup, karena akan menekan payudara dan memblok saluran ASI. Pakailah bra yang longgar. Sertai hindari memakai atau membawa sesuatu di dada yang bisa menekan payudara. (kalau di kita paling bawa dompet uang di bra ).
Menyangga payudara dengan memakai bra khusus. Bra dengan bahan katun adalah yang terbaik karena akan mencegah terjadinya kelembaban yang tentu saja akan mengiritasi puting. Hindari bra dengan kawat pada bagian bawahnya, karena bisa menekan saluran ASI dan menimbulkan penyumbatan.
Bersihkan payudara. Cuci dengan air hangat setiap hari. Jangan memakai sabun atau bahan pembersih lainnya, karena bisa mengiritasi puting. Perlu juga mencuci tangan jika akan menyentuh payudara untuk mencegah infeksi serta mengeringkannya dengan tisue yang bersih atau handuk.
Jaga puting tetap kering. Jangan memakai pelindung puting berbahan plastik atau ped menyusui yang dilapisi bahan plastik. Hal ini akan menjadikannya lembab (basah) dan menghalangi aliran udara.
Keadaan yang sering ditemukan pada payudara yang menyusui:
1. Penurunan suplai darah ke puting. Hal ini akan menyebabkan puting menjadi pucat dan terasa nyeri saat menyusui. Berbagai hal dapat menyebabkannya seperti konsumsi kafein. (harus mengurangi konsumsi kopi, teh, dan soda). Penyebab lainnya adalah merokok dan udara dingin. Obat2an tertentu juga bisa menyebabkan puting pucat dan nyeri.
2. Pembengkakan payudara. Akibat produksi yang berlebihan dan atau bayi kurang/tidak mengkonsumsi ASI, maka payudara akan membengkak dan terasa nyeri. Dengan memberi/menyusukan ke bayi maka gejala ini akan hilang. Tetapi jika bayi tidak mau amat , pengosongan dapat dilakukan dengan pumping.
3. ASI banjir. Beda dengan kondisi diatas, pada banjir ASI, payudara yang penuh bisa mencari jalan keluar, sehingga ASI menetes dari puting. Untuk menghentikannya silangkan lengan ke dada, dan tekan dengan lembut pada bagian putingnya. untuk menyerap kebocorannya saat beraktifitas, bisa memakai pad di payudara untuk menyerap kebocoran. Pakai baju berlapis dan hindari memakai baju warna solid agar kebocoran tidak sampai terlihat dari luar.
4. Nyeri puting. Sering awalnya puting akan lecet saat baru mulai menyusui. Hal ini akan membaik sejalan dengan jam terbang menyusui yang semakin meningkat. Disamping lecet, puting juga bisa retak2, atau bahkan berdarah jika posisi isapan bayi tidak tepat. Untuk mencegahnya, sempurnakan posisi mulut bayi saat menyusui. Pastikan mulut bayi "full" dengan payudara saat menyusui. Mulut dan gusi bayi harus mengkover seluruh areola (area disekitar puting), dan tidak hanya di puting saja.
5. Sumbatan Saluran ASI. Saluran ini berfungsi menyalurkan ASI dari area produksi menuju puting susu. Hal-hal yang dapat menyumbat antara lain ASI yang mengental, jaringan parut, atau ada sesuatu yang menekan saluran tersebut. Penyumbatan ini akan menyebabkan mengurangi bahkan menghentikan aliran ASI pada payudara tersebut., sehingga menyebabkan pembengkakan. Yang lebih parah dapat menyebabkan abses (bengkak bernanah) pada payudara. Untuk itu payudara harus selalu di kosongkan sekosong2nya. (memberikannya ke bayi atau pumping).
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman di awal periode menyusui, bisa dilakukan latihan yang disebut : Prenatal nipple conditioning. Latihan ini berguna untuk mengurangi rasa tidak nyaman saat mulai menyusui. Lakukan latihan ini 2 kali sehari mulai 6 minggu sebelum bayi lahir.
Gerakannya berupa : pijat payudara dengan lembut, putar-putar puting susu dengan jari selama 1-2 menit. Jika perlu pakai krim khusus untuk memutar2nya, gosok/usap payudara handuk yang lembut selama 15 detik.
Cara mencegah masalah2 diatas saat menyusui.
1.Saat akan menyetop pemberian ASI/melepaskan bayi dari payudara, pastikan bayi tidak sedang mengisap puting. Untuk menghentikan isapan, masukkan jari ibu dengan lembut ke dalam mulut bayi, sehingga efek isapan jadi lemah karena ada celah antara mulut bayi dan payudara. Tujuannya supaya saat melepaskan bayi, puting susu ibu tidak teregang/ketarik mulut bayi. (ntar panjang kan jelek )
2. Berikan ASI atau pumping minimal 8 kali perhari atau Beri ASI semau-maunya bayi. BAyi bisa menyusui 8-12 kali perhari atau bahkan lebih. Pastikan mulut bayi menempel penuh pada payudara, disamping mencegah cedera pada puting, juga ASI akan masuk secara optimal ke mulut bayi. Berikan ASI dari kedua payudara saat menyusui (bergantian). PAstikan ASI sudah kosong sebelum memindahkan ke payudara sebelahnya. kalau bayi sudah nggak mahu (kenyang) dan ASI masih ada, jangan di kasi ke bapak (just kidding), gunakan pompa untuk mengososngkan payudara dan ASI-nya disimpan kalau seandainya ibu gak sempat menyusui langsung di sesi menyusui berikutnya.
3. Cari posisi yang nyaman saat menyusui. Tempatkan bayi pada posisi dimana bayi dapat dengan mudah mengisap dengan nyaman. Posisi ini sifatnya relatif, tergantung masing2 individu dan bayi. Kalau sudah dapat posisi yang nyaman, maka gunakan posisi ini tiap kali menyusui. Jika posisi bayi tidak benar/tidak nyaman, maka mulut bayi tidak bisa nempel penuh (latch-on), ASi tidak lancar dan akibatnya bayi mengisap lebih kuat lagi akhirnya payudara akan lecet.
Agar mulut bayi latch-on masukkan areola (area hitam disekitar payudara) seluruhnya ke dalam mulut bayi. Untuk menilai apakah sudah latch-on:
a. Puting tidak sakit saat bayi menghisap, bayi akan langsung bisa menghisap ASI, dan pola hisap berubah dari cepat dan pendek, ke lambat dan dalam. Terdengar bayi menelan susu dan rahang bayi bergerak turun saat melakukan isapan.
b. Bentuk puting tidak berubah sebelum dan saat bayi selesai menyusui.
4. Rileks saat menyusui. Usahakan rileks dan tenang saat menyusui. Hal ini akan meningkatkan aliran ASI. tempelkan handuk basah hangat pada payudara atau mandi dengan shower hangat sebelumnya, karena kedua hal ini akan meningkatkan aliran ASI.
5. Bayi juga harus rileks saat menyusui. Bayi yang rileks saat menyusui, akan membuat bayi menyusui lebih maksimal. Pijat payudara saat akan mulai nyusui agar ASI segera mengalir. Jika bayi mengisap terlalu kuat dan payudara nyeri, rilekskan mulutnya dengan cara massase rahang bayi dibagian bawah telinganya. Lakukan dengan gerakan memutar (sirkuler) dan lebarkan mulutnya. Dagu bayi juga dapat diturunkan sedikit dengan sentuhan lembut pada bagian bawah dagunya. Hal ini akan membuat lidahnya terlepas. Selanjutnya jauhkan sedikit rahang bayi, sehingga ASI dapat keluar dengan lebih lancar lagi.
6. Gunakan pompa dengan benar. Baca instruksi pemakaiannya dan jaga pompa tetap dalam keadaan bersih. jika menyebabkan cidera pada payudara, maka hentikan pemakian pompa. Jangan pergunakan pad yang bisa mengiritasi dan melembabkan payudara secara berlebihan, karena hal ini akan meningkatkan risiko kerusakan puting dan infeksi.
Rabu, 16 Februari 2011
Prosedur MIVAT pada penatalaksanaan Nodul Tiroid
Budhi Arifin Noor, Dion Ade Putra, Oktaviati, Ridho Ardhi Syaiful, Rizky Amaliah, Ira, Bob Andinata
Bedah Umum, Departemen Ilmu Bedah, FKUI/RSCM, Jakarta, Indonesia, Januari 2011
ILUSTRASI KASUS
Perempuan, 35 tahun dengan benjolan di leher kiri yang semakin membesar sejak 15 tahun.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal. Status lokalis di leher depan terdapat massa berukuran 4,5 x 4 x 1 cm, konsistensi padat, dapat digerakkan, berbatas tegas, berlobul dan ikut bergerak ketika menelan.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan: T3: 1,7 nmol/L, fT4: 0,51 pmol/L, TSH: 9,21 uIU/mL. Pemeriksaan USG tiroid mendapatkan gambaran nodul multipel di tiroid kiri. Pada thyroid scan didapatkan kesan nodul multipel dengan aktivitas campuran dan thyroid uptake dalam batas normal. Pemeriksaan patologi anatomi melalui Fine Needle Aspiration Biopsy (FNAB) tidak ditemukan sel ganas.
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis kerja Struma Nodosa Non Toksik (SNNT) sinistra suspek jinak dan direncanakan untuk menjalani operasi lobektomi per-MIVAT + Vriescope (VC).
Pasca-operatif pasien dirawat di ruang rawat biasa. Selama perawatan, kondisi stabil, produksi drain menurun. Hari ketiga, drain dilepas dan pasien diperbolehkan pulang. Pengobatan dilanjutkan di poliklinik bedah tumor RSCM.
Foto pre op anterior |
foto pre op lateral |
gambar scan tiroid 1 |
gambar scan tiroid 2 |
gambar usg 1 |
gambar usg 2 |
OPERATIF
Dilakukan insisi pada superolateral mammae sinistra (sekitar midaksilaris) untuk port pertama mengarah ke sternal notch kemudian kamera dimasukkan. Dilakukan insisi pada daerah aksila kiri tepi lateral m. pektoralis mayor, dimasukkan trokar no. 5 ke arah ujung trokar pertama. Dilakukan insisi port ketiga pada areola mammae sinistra arah jam 11, kemudian dimasukkan trokar no. 5 ke arah ujung trokar pertama. Kemudian dilakukan pembebasan dengan memisahkan subkutis dengan otot ke arah sternal notch, identifikasi m. sternokleidomastoideus, dibuka, dan identifkasi m. omohioid, dibuka, identifikasi m. sternotiroid, dibuka, identifikasi kelenjar tiroid. Dilakukan pembebasan kelanjar tiroid dengan harmoni skalpel, dimulai dari bagian superior kemudian media dan inferior dengan mengidentifikasi dan preservasi kelenjar paratiroid dan nervus laringeus rekuren. Kantong plastik dimasukkan lewat trokar yang pertama, kemudian kelenjar tiroid dimasukkan dalam plastik dan dikeluarkan, luka operasi pada kulit ditutup dengan meninggalkan drain yang dimasukkan pada track port pertama. Lama operasi 45 menit. Hasil VC: struma adenomatosa, tidak tampak tanda ganas.
TINJAUAN PUSTAKA
Minimally Invasive Video-Assisted Thyroidectomy (MIVAT)
MIVAT merupakan suatu teknik yang ditemukan tahun 1990-2000an, untuk terapi pembedahan pada kelenjar tiroid yang kecil. Pendekatan ini dikembangkan untuk meminimalkan kesakitan pasca-operasi, memperbaiki estetika, mengurangi lama tinggal di rawat inap, serta mempercepat penyembuhan pasca- operasi. Tahun 1997, Michael Gagner merupakan orang pertama yang melakukan paratiroidektomi subtotal dengan endoskopi. 1
Indikasi MIVAT adalah (1) Nodul tiroid, (2) Kanker tiroid yang terdiferensiasi.2-3 Kriteria untuk melakukan prosedur ini adalah (1) Nodul tiroid dengan ukuran kurang atau sama dengan diameter 35 mm atau volume 25 – 50 ml (2) Stadium T1 atau T2 kecil karsinoma tiroid papiler stadium rendah. (3) Tidak ada riwayat tiroiditis atau penyinaran radiasi pada leher.4-5
Kontraindikasi mutlak adalah (1) keganasan tiroid di luar karsinoma tiroid papiler stadium rendah, (2) metastasis ke kelenjar limfe pada preoperatif, (3) riwayat tiroidektomi konvensional. Sedangkan kontraindikasi relatif adalah (1) diameter nodul yang di atas 35 mm, (2) volume tiroid di atas 30 ml, (3) riwayat tiroditis, (4) riwayat MIVAT sebelumnya.5-6
Teknik endoskopi pada leher telah berkembang dan dikategorikan menjadi 2, yaitu:
1. Melalui servikal atau direct, merupakan teknik invasif minimal sebenarnya karena insisi yang kecil dan langsung mempunyai akses menuju kelenjar tiroid.
2. Melalui ekstraservikal atau indirect, lebih tepat sebagai teknik endoskopi namun tidak sesuai dikatakan sebagai teknik invasif minimal karena insisi dibuat pada jarak yang jauh dari leher sehingga prosedur membutuhkan diseksi jaringan yang lebih banyak. Namun mempunyai keuntungan yang lebih superior secara estetika karena jaringan parut yang tersembunyi.
Pendekatan Ekstraservikal7-9
Insisi dilakukan di daerah dada, mammae atau aksila sehingga jaringan parut dapat tertutup dengan pakaian. Walaupun secara kosmetik lebih baik, namun teknik membutuhkan durasi operasi yang lebih lama. Beberapa pendekatan pada teknik ini adalah axillary-aproach (AA), breast-approach (BA), axillo-bilateral-breast approach (ABBA), dan bilateral axillo-breast approach (BABA). Teknik selanjutnya yang berkembang adalah dengan memasukkan trokar melalui inisisi pada aksila dan postauricular. Kemudian telah berkembang pula totally transoral video-assisted thyroidectomy (TOVAT).
PEMBAHASAN
Pada pasien ini, diameter nodul adalah 45 mm, yang sebenarnya merupakan kotraindikasi relatif, tetapi pada pasien masih dapat dilakukan MIVAT karena MIVAT merupakan operator dependent. Pada kasus ini, operator merupakan ahli bedah yang mengembangkan BABA dan telah memiliki banyak pengalaman.
MIVAT yang mempunyai kelemahan dalam hal durasi operasi yaitu 5 kali lebih lama, dapat teratasi seiring dengan instrumen, keahlian dan pengalaman dari operator. Pada pendekatan BABA dilakukan diseksi melalui bagian lateral sehingga didapatkan keuntungan tiroid dapat terekspos dengan sangat baik, tiroid bagian superior dapat dikontrol lebih mudah serta paratiroid dan nervus laringeus rekuren lebih mudah terlihat. Namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tidak ada perbedaan antara teknik endoskopi dan teknik konvensional dilihat dari kemungkinan terjadinya hipokalsemia, perdarahan, paralisis nervus laringeus rekuren dan lama menginap di rumah sakit.
Kelebihan endoskopi adalah untuk meminimalkan tingkat invasi operatif tidak tercapai pada BABA. Pada MIVAT dengan pendekatan aksilaris-mammae, respon inflamasi yang terjadi lebih tinggi karena jaringan yang terlibat dalam operasi lebih luas. Hal ini dibuktikan dengan Interleukin-6 dan C-Reactive Protein yang tinggi, yang setara dengan operasi abdomen sehingga tingkat invasi operatif pada MIVAT dengan pendekatan aksilaris-mammae justru lebih tinggi dibandingkan teknik konvensional.10
Video Operasi MIVAT
DAFTAR PUSTAKA
1. Terris DJ, Bonnett A, Gourin CG, Chin E. Minimally invasive thyroidectomy using the Sofferman technique. Laryngoscope. Jun 2005;115(6):1104-8.
2. Cooper DS, Doherty GM, Haugen BR, Kloos RT, Lee SL, Mandel SJ, et al. Management guidelines for patients with thyroid nodules and differentiated thyroid cancer. Thyroid. Feb 2006;16(2):109-42.
3. Lombardi CP, Raffaelli M, Princi P, Lulli P, Rossi ED, Fadda G, et al. Safety of video-assisted thyroidectomy versus conventional surgery. Head Neck. Jan 2005;27(1):58-64.
4. Ruggieri M, Straniero A, Genderini M, D’Armiento M, Fumarola A, Trimboli P et al. The Size Criteria in Minimally nvasive Video-assisted Thyroidectomy. BMC Surgery 2007. doi:10.1186/1471-2482-7-2
5. American Association of Clinical Endocrinologists and Associazione Medici Endocrinologi medical guidelines for clinical practice for the diagnosis and management of thyroid nodules. Endocr Pract. Jan-Feb 2006;12(1):63-102.
6. Lombardi CP, Raffaelli M, Princi P, De Crea C, Bellantone R. Video-assisted thyroidectomy: report on the experience of a single center in more than four hundred cases. World J Surg. May 2006;30(5):794-800; discussion 801.
7. Ruggieri M, Straniero A, Genderini M, D'Armiento M, Fumarola A, Trimboli P, et al. The size criteria in minimally invasive video-assisted thyroidectomy. BMC Surg. Jan 25 2007;7:2.
8. Jemal A, Murray T, Ward E, Samuels A, Tiwari RC, Ghafoor A, et al. Cancer statistics, 2005. CA Cancer J Clin. Jan-Feb 2005;55(1):10-30.
9. Hin Lang B, Yau Lo C. Technological Innovations in Surgical Approach for Thyroid Cancer. Review Article. Hindawi Publishing Corporation Journal of Oncology Volume 2010. Article ID 490719, 6 pages doi:10.1155/2010/490719
10. Zhang W, Jiang Z, Jiang D, et al. The Minimally Invasive Effect of breast Approach Endoscopic Thyroidectomy : An Expert’s Experience. Clinical and Developmental Immunology volume 2010. July 2010.
Glossary
Fine Needle Aspiration Biopsy :Pemeriksaan diagnostik sitologi melalui pengambilan sampel tumor dengan menggunakan jarum.
Lobektomi : Mengangkat satu lobus saja
Pemeriksaan laboratorium TSH : Pemeriksaan kadar Thyroid Stimulating Hormone yang diproduksi kelenjar hipofisis di dalam darah. Dengan menilai kadar TSH, fT4 dan T3 dapat menilai fungsi tiroid secara akurat dengan menilai fungsi hipofisis.
Pemeriksaan laboratorium fT4 : Pemeriksaan kadar free thyroxine di dalam darah untuk menilai fungsi tiroid. Free thyroxine adalah bentuk thyroxine (T4) yang tidak terikat dengan protein dalam darah sehingga dapat memberi efek kepada jaringan.
Pemeriksaan laboratorium T3 : Pemeriksaan kadar triiodothyronine di dalam darah untuk menilai fungsi tiroid. Pemeriksaan ini berguna dalam mendiagnosis dan menilai tingkat keparahan hipertiroid.
Sternal notch : Lekuk berbentuk v pada tulang sternum
Struma Nodosa Nontoksik : Pembesaran kelenjar gondok yang teraba sebagai suatu benjolan tanpa disertai gejala-gejala hipertiroid.
Thyroid Scan : Pencitraan fungsi nodul tiroid dalam mengambil yodium radioaktif yang diberikan secara oral. Jika nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama disebut nodul hangat (warm nodule) dan jika lebih banyak disebut nodul panas (hot nodule).
Tiroidektomi totalis : Semua kelenjar tiroid diangkat
Total tiroidektomi : Pengangkatan seluruh kelenjar gondok.
Vriescope (VC)/potong beku : Pemeriksaan diagnostik histopatologi melalui pengambilan sampel jaringan tumor yang dilakukan di tengah operasi untuk menilai jaringan tersebut ganas atau tidak dalam menentukan apakah seluruh tiroid akan diangkat semua (tiroidektomi totalis) atau tidak.
Langganan:
Postingan (Atom)