Dr. Gentur Sudjatmiko SpBP (kedua dari kiri) |
Meski sibuk berpraktek dan menjadi staf pengajar, dokter kelahiran Purwokerto 28 April 1947 ini, masih menyempatkan diri untuk menggeluti hobinya yaitu merekonstruksi mobil tua. “Mobil yang saya pakai sekarang umurnya sudah 28 tahun,” ujar dr. Gentur Sudjatmiko SpB, SpBP (K), saat ditemui di sela-sela acara temu media “Tingkatkan kualitas Hidup dengan Bedah Estetik dan Rekonstruksi” 31 Juli 2012 di Jakarta.
Koleksinya sebuah Mercedes Benz seri Tiger tua. “Bodinya dari besi, bukan seperti mobil sekarang yang banyak menggunakan fiber.” Menurutnya, dengan merawat bagian mobil yang kita miliki meski pun umurnya tua, itu merupakan bagian dari cara mensyukuri hidup. “Dulu, saya suka ikut service masuk ke kolong mobil. Sekarang, sudah tidak lagi” katanya.
Ia sempat mengoleksi beberapa mobil seperti VW Combi, Jeep dan beberapa mobil tua lainnya. Tidak tertarik membeli baru? “Buat apa, yang tua ini juga masih bagus,” katanya. “Tapi, memang, kadang isteri komplain ha ha.”
Menurutnya, hidup itu yang penting pas-pasan. Bisa makan, punya rumah, bisa menyekolahkan anak. “Saya iba melihat dokter yang semakin kaya, tetapi banyak masyarakat yang hidupnya miskin,” katanya. “Ngono yo ngono, tapi yo ojo ngono.” Begini begitu boleh-boleh saja, tetapi jangan kelewatan.
Di usia yang sudah 65 tahun, ia masih nyetir sendiri, “Supaya keterampilan saya nyetir tidak hilang,” katanya. Ia mengaku sangat menikmati menyetir mobil tuanya, dari rumahnya di Cilandak Barat menuju RSCM di Jakata Pusat. “Saya dari rumah jam 06.00 pagi, jadi masih sepi. Kaca dibuka, sehingga bisa menikmati udara Jakarta pagi hari.”
Sesekali, bersama teman yang tergabung dalam organisasi penggemar Mercedes Benz, ia touring ke luar kota menggunakan mobil tua. “Kalau touringnya jauh, saya tidak ikut,” katanya. Ia sudah memesan converter untuk merubah bahan bakar mobilnya dari bensin menjadi berbahan bakar gas. “Go green lah,” katanya. “Selain lebih irit, kita bisa membantu program pemerintah menghemat BBM.” (ant)