Rabu, 15 Agustus 2012

dr. Asrul Muhadi, SpB

Bagi dr. Asrul Muhadi, SpB, dari RS, Admira, Jakarta, ikan arwana bukan untuk dipelihara tetapi untuk dipancing. Itu terjadi ketika ia bertugas di Kalimantan Barat, tepatnya di Puskesmas Balai Sebut, Kabupaten Sanggau. Di sekitar tempat tinggalnya, banyak sekali ikan arwana perak; klop dengan hobinya memancing. “Kadang, saya dapat ikan dari pasien,” katanya. Saat PTT di sana, ia bertugas sekitar 2,5 tahun, kemudian pindah ke Kabupaten Sidrap (Sidenreng Rappang) Sulawesi Selatan.
Ia menjadi spesialis bedah, “Karena dari semua bidang kedokteran, bedah mungkin yang paling banyak tantangannya.” Ia tercatat sebagai dokter pertama yang membuka kamar operasi/ bedah di RS Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Seperti diduga, sejak itu banyak kasus operasi yang dilakukan; dalam satu bulan ia bisa menangani setidaknya 60 kasus operasi.
Di RS di Dabo Singkep itu pula, ia pernah melakukan sectio caesaria, yang bukan merupakan kompetensi dokter bedah umum. “Waktu itu, dokter obgin sedang cuti. Ada ibu yang ketubannya pecah dini, dan bayinya terlilit tali pusat. Saya diminta section,” katanya. Dia lakukan karena diminta kepala Dinas Kesehatan dan dengan pertimbangan, jika dirujuk pasien bisa meninggal. “Alhamdulillah pasien selamat.”  
Selain bedah membedah pasien, ia senang bermain sepak bola. Ia biasa menempati posisi sebagai gelandang menyerang. Sejak SD sampai SMP, sebagai pemain Rajawali Footbal Club Junior di Makasar, ia mendapat uang saku. Jumlahnya lumayan , sehingga ia jarang meminta uang kepada orangtua.
Pemain idolanya Cristiano Ronaldo, Mario Balotelli dan Robin Van Persie. Permainan mereka dinilainya hebat, dan ia juga suka pada klub asal idolanya, yaitu Real Madrid dan Manchester City. “Karena suka orangnya atau klubnya, meski kalah mereka tetap idola saya.”
Yang menarik dari olahraga sepak bola, karena permainan ini membutuhkan kerjasama yang baik, dikolaborasi dengan teknik skill dan speed yang baik. “Kita tidak mungkin mencapai tujuan atau kemenangan, tanpa kerjasama yang baik.” Dan, sampai hari ini, ia masih menanti event istimewa di olahraga ini: pertandingan bola antar anggota Persatuan Ahli Bedah Indonesia. (ant)