Angka kejadian hipertensi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Kenapa? “Ada perubahan life style di masyarakat. Seperti, pola makan yang kebarat-baratan, banyak mengonsumsi fast food serta kurang makan sayur, buah dan olahraga,” ujar Prof. Dr. dr. Idrus Alwi SpPD, KKV, FACC, FESC, FAPSIC,
Di Indonesia, data terakhir menunjukkan prevalensi hipertensi mencapai 32%. Komplikasi hipertensi bisa ke semua organ, mulai dari pembuluh darah di otak, stroke, dan jantung yang mengakibatkan gagal jantung atau penyakit jantung koroner. Juga pada ginjal yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik, yang membuat pasien harus cuci darah. Dan kalau pada mata, dapat mengakibatkan kebutaan.
Dengan segala risiko komplikasi yang dapat terjadi, PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) berupaya mengedukasi masyarakat, mengenai hipertensi. Menurut Ketua Umum PAPDI ini, ”Hipertensi sering datang tanpa gejala sehingga disebut the silent killer, maka harus diwaspadai.” Kewaspadaan dituangkan dengan melakukan kegiatan simposium awam, yang dilakukan serentak di 36 cabang PAPDI di Indonesia, mulai Aceh hingga Papua.
Menurut Prof. Idrus, PAPDI tidak hanya penting untuk anggotanya, tetapi juga bagi masyarakat. “Sehingga masyarakat akan menyadari bahwa PAPDI bermanfat bagi mereka,” jelasnya. Sementara bagi kalangan sejawat, PAPDI berkewajiban meningkatkan kompetensi dan skill anggotanya. “Ini sudah rutin dilakukan.”
Sebagai Ketua PAPDI yang baru, Prof. Idrus ingin membawa PAPDI menjadi lebih baik. Dalam hal ini, meningkatkan dan memelihara kompetensi dokter spesialis penyakit dalam di seluruh Indonesia. “Terutama dokter di daerah terpencil, yang susah mendapat akses ke Jakarta,” paparnya. PAPDI juga turut mensukseskan program pemerintah terkait pembangunan di bidang kesehatan, seperti program SJSN (Sistim Jaminan Sosial Nasional) yang akan di berlakukan 1 Januari 2014.
PAPDI juga bekerja sama dengan International Society of Internal Medicine. Lewat kerjasama ini, PAPDI dipercaya menjadi tuan rumah acara World Congress of Internal Medicine (WCIM) 2016. “Kegiatan akan dilangsungkan di Pulau Dewata, Bali.”(ant)