Pernah suatu ketika saya melihat sebuah tayangan reality show di TV, yang menceritakan tentang kemiskinan yang terjadi di Indonesia…, pada awalnya tidak terlalu menarik bagi saya, sampai diceritakan kisah tentang sebuah keluarga yang menggantungkan hidupnya dari pengumpulan barang2 daur ulang...,hal biasa memang…, lalu apa yg membuatnya menarik..??
Begini ceritanya.., keluarga tersebut tinggal di sebuah ‘gubuk’ sebuah bangunan non permanent yg dibuat dari kayu.., disekeliling nya terdapat banyak tumpukan sampah2 daur ulang yg dikumpulkan, keluarga tersebut terdiri dari 1 orang ibu, dan 7 orang anak…, dmana 6 orang diantara mereka ialah akhwat berjilbab, dan satu orang ikhwan yang usianya masih kecil..
Dengan kerja keras dan kegigihan usaha dari tiap2 anggota keluarga dalam mengumpulkan sampah2 daur ulang, keluarga tersebut masih dapat melangsungkan hidupnya.,berbeda dari pengumpul2 sampah yg lain…, yg sering terlihat kotor dan tidak rapih, dengan jilbab lebar yg dikenakan mereka, mereka tetap terlihat bersih , rapi, dan sejuk untuk dilihat…, namun sedih memang karena masih ada ternyata saudara2 muslim kita yang karena tuntutan ekonomi memaksa mereka melakukan hal tersebut…, dan luar biasanya…, mereka ikhlas melakukan itu semua.., tanpa mengeluh dan tanpa harus malu melakukan hal tersebut…, terbayang jika khalifah umar masih ada pada saat ini…, tentunya sebagai seorang pemimpin beliau tidak akan membiarkan hal ini terjadi…, kontradiktif memang dengn realita pemimpin yg ada saat ini…
Dalam acara tersebut diceritakan tg salah satu anggota keluarga yang bernama “ming-ming”, seorang akhwat yang berkuliah di salah satu universitas jurusan S1 akutansi. Biaya kuliahnya dia dapatkan dari usahanya mengumpulkan sampah2 daur ulang. Setiap harinya ia berangkat kuliah dengan menaiki angkutan
Cerita ini merupakan salah satu dari sekian banyak kenyataan yg terjadi di dunia…, sebuah tamparan bagi saya melihat kejadian ini…, dengan kondisi yg skarang sy rasakan…, sy masih sering mengeluh…, padahal masih sangat banyak orang2 dengan kondisi memprihatinkan diluar sana…, ampuni hamba ya Allah…, dan jadikanlah hamba termasuk orang2 yang selalu bersyukur kepada-Mu…
Merupakan pelajaran berharga bagi kalian para wanita…!!! Jangan manja…!!! Lihatlah perjuangan yg dilakukan saudara kita tadi….
Bersyukurlah atas nikmat2 Allah yg Dia berikan pada kita saat ini…, jangan banyak mengeluh…, dan jangan sampai terlena juga dengan kenikmatan2 yg dirasakan…, hingga tidak peka terhadap lingkunganmu…, bantu saudara2 kita yg membutuhkan sebagai wujud syukur pada-Nya…!!!
Kenyataan yg terjadi saat ini memang masih banyak orang2 yg masih sulit untuk bersyukur…, mengeluh mendapatkan IPK 3,8 karena tidak mencapai 4, bukannya bersyukur masih Allah tempatkan pada orang2 di barisan ‘cumlaude’…, itulah kenyataannya…
Mengeluh karena badan yg kurang sehat…, bukannya bergembira karena masih dibiarkan hidup di dunia…, Mengomel karena harus bekerja ‘full time’, bukannya merasa gembira karena ada yg dikerjakan…,merasa sedih karena tidak punya banyak uang.., bukannya merasa senang karena kondisi keuangan seperti itu menuntut kita merencanakan pembelanjaan dengan bijak, dan menuntut kita untuk tidak melakukan pemborosan…, itulah kenyataan2 yg terjadi…
Urgensi bersyukur bnar2 dirasakan ketika nikmat2 yg biasa kita rasakan telah hilang…, maka mari kita sama2 belajar bersyukur tman..!!! sebelum Allah cabut nikmat2 yg Dia berikan pada kita…
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
(Q.S Ibrahim : 7)