Jika diberikan dalam 24 jam setelah timbul gejala flu, zinc dapat mengurangi durasi dan tingkat keparahan flu pada orang sehat, hal ini berdasarkan review Cochrane yang dilaporkan secara online pada 16 Februari 2011. Tinjauan ini memperkuat bukti bahwa zinc dapat digunakan sebagai pengobatan flu; hal ini dikatakan oleh dr. Meenu Singh. Namun, saat ini masih sulit untuk membuat
rekomendasi umum, karena belum diketahui pasti mengenai perumusan, dosis optimum atau lama pengobatan.
Untuk mengevaluasi pengaruh zinc terhadap gejala flu, pemeriksa mengambil data CENTRAL (2010, vol. 2), yang berisi data penelitian Acute Respiratory Infections Group's Specialised Register, MEDLINE (1966 - Mei 2010), dan EMBASE (1974 - Juni 2010). Kriteria inklusi yang digunakan adalah: Uji klinis acak, tersamar ganda, kontrol placebo; zinc digunakan selama 5 hari atau lebih berturut-turut untuk mengobati flu, atau selama 5 bulan atau lebih untuk pencegahan. Data diambil secara independen dan kualitas studi diperiksa oleh 2 peninjau. Review ini mengidentifikasi 13 penelitian terapeutik dengan 966 peserta, dan 2 penelitian pencegahan dengan 394 peserta, yang memenuhi kriteria seleksi. Asupan zinc dikaitkan dengan penurunan durasi gejala flu yang signifikan (standar rata-rata perbedaan (SMD): -0,97, 95% confidence interval (CI): -1,56 sampai -0,38, p = 0,001), serta derajat keparahan (SMD: -0,39, CI 95%: -0,77 sampai -0,02; p = 0,04).
Untuk mengevaluasi pengaruh zinc terhadap gejala flu, pemeriksa mengambil data CENTRAL (2010, vol. 2), yang berisi data penelitian Acute Respiratory Infections Group's Specialised Register, MEDLINE (1966 - Mei 2010), dan EMBASE (1974 - Juni 2010). Kriteria inklusi yang digunakan adalah: Uji klinis acak, tersamar ganda, kontrol placebo; zinc digunakan selama 5 hari atau lebih berturut-turut untuk mengobati flu, atau selama 5 bulan atau lebih untuk pencegahan. Data diambil secara independen dan kualitas studi diperiksa oleh 2 peninjau. Review ini mengidentifikasi 13 penelitian terapeutik dengan 966 peserta, dan 2 penelitian pencegahan dengan 394 peserta, yang memenuhi kriteria seleksi. Asupan zinc dikaitkan dengan penurunan durasi gejala flu yang signifikan (standar rata-rata perbedaan (SMD): -0,97, 95% confidence interval (CI): -1,56 sampai -0,38, p = 0,001), serta derajat keparahan (SMD: -0,39, CI 95%: -0,77 sampai -0,02; p = 0,04).
Setelah 7 hari pengobatan, peserta uji klinis yang mengalami gejala flu lebih sedikit pada kelompok yang mendapatkan zinc dibandingkan pada kelompok control, odds ratio (OR): 0,45 ; 95% CI: 0,2-1,00 ; p = 0,05). Kelompok yang mendapatkan zinc menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal gejala menggigil (IRR, 0,64, 95% CI, 0,47-0,88, P = 0,006), tidak masuk sekolah (p = 0,0003), pemberian antibiotik (p <0,00001).
Akan tetapi, di kelompok zinc juga dilaporkan adanya kejadian efek samping obat yang lebih tinggi secara keseluruhan (OR, 1,59, 95% CI, 0,97-2,58, p = 0,06), rasa pengecapan yang buruk (OR: 2,64; 95% CI:1,91-3,64; p < 0,00001) dan mual (OR: 2,15; 95% CI: 1,44- 3,23; p = 0,002).
Cochrane Review ini mencakup 15 studi, rentang umur partisipan uji klinis: 1 - 65 tahun. Sediaan zinc yang digunakan: zinc sulphate tablet, zinc sulphate sirup, zinc acetate lozenges, zinc gluconate lozenges (sediaan lozenges dikaitkan dengan efek samping yang lebih besar). Dosis yang digunakan : untuk tablet 10 mg/hari, sirup 15-30 mg/hari, lozenges 80 - 276 mg/hari; Rentang dosis zinc yang digunakan dalam berbagai uji klinis ini cukup lebar - 10 -276 mg/hari.
Cochrane Review ini tidak mencantumkan dosis rekomendasi yang pasti, ”hanya memperhatikan suplementasi zinc pada orang sehat," kata dr. Singh.” Tapi akan menarik untuk mengetahui apakah suplementasi zinc dapat membantu penderita asma, karena gejala asma cenderung lebih buruk ketika mereka terjangkit flu." (AGN)
Akan tetapi, di kelompok zinc juga dilaporkan adanya kejadian efek samping obat yang lebih tinggi secara keseluruhan (OR, 1,59, 95% CI, 0,97-2,58, p = 0,06), rasa pengecapan yang buruk (OR: 2,64; 95% CI:1,91-3,64; p < 0,00001) dan mual (OR: 2,15; 95% CI: 1,44- 3,23; p = 0,002).
Cochrane Review ini mencakup 15 studi, rentang umur partisipan uji klinis: 1 - 65 tahun. Sediaan zinc yang digunakan: zinc sulphate tablet, zinc sulphate sirup, zinc acetate lozenges, zinc gluconate lozenges (sediaan lozenges dikaitkan dengan efek samping yang lebih besar). Dosis yang digunakan : untuk tablet 10 mg/hari, sirup 15-30 mg/hari, lozenges 80 - 276 mg/hari; Rentang dosis zinc yang digunakan dalam berbagai uji klinis ini cukup lebar - 10 -276 mg/hari.
Cochrane Review ini tidak mencantumkan dosis rekomendasi yang pasti, ”hanya memperhatikan suplementasi zinc pada orang sehat," kata dr. Singh.” Tapi akan menarik untuk mengetahui apakah suplementasi zinc dapat membantu penderita asma, karena gejala asma cenderung lebih buruk ketika mereka terjangkit flu." (AGN)
REFERENSI:
1. Barclay L. Zinc within 24 hours of symptom onset may be helpful for common cold. Medscape Medical News. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/737654
2. Singh M, Das RR. Zinc for the common cold (Review). The Cochrane Library 2011, issue 2.
1. Barclay L. Zinc within 24 hours of symptom onset may be helpful for common cold. Medscape Medical News. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/737654
2. Singh M, Das RR. Zinc for the common cold (Review). The Cochrane Library 2011, issue 2.
Sumber: http://kalbemed.com/CDK/BrowseAllIssue/tabid/234/articleType/ArticleView/articleId/1169/CDK-Edisi-188--Interna-dan-Malaria.aspx