Exploitasi Keperawatan oleh dunia perfilman Indoneia sudah pada tahap yang mengkhawatirkan. Jika saja Keperawatan terekspos oleh Film dari segi positifnya, maka semua kalanga keperawatan wajib mendukungnya. Tapi yang terjadi sekarang adalah kebalikannya. Ikon "Suster" sebagai seorang perawat telah disalahgunakan oleh perfilman Indonesia sebagai sosok mahluk yang keji dan hantu jadi-jadian yag menuntut balas. haruskah ini dibiarkan, disaat dunia keperawatan disampingkan (dianak tirikan) oleh pemerintah dan diabaikan oleh DPR (RUUK yang terus terktung-katung) serta rendahnya penghargaan yang diperoleh perawat terutama perawat di daerah. Berikut adalah Nama-nama judul Film Indonesia yang mengatasnamakan Suster dan menjadikannya Ikon "Hantu Pembunuh" yang saya kira haram hukumnya jika Kita sebagai perawat meontonnya
1. Suster Ngesot
2. Suster N
3. Suster Keramas
dan beberapa judul lainnya yang menjadikan Suster sebagai Mahluk pembunuh dan pendedam. Bisakah mereka mengekspos Keperawatan dalam sebua Film yang menonjolkan segi positif seorang suster, bagaimana seorang perawat merawat pasien dengan cinta dan empati tulus. Saya harap rekan perawat mempunyai pemikiran yang sama untuk tidak mengizinkan pihak manapun mengoksploitasi perawat menjadi ikon yag mengerikan. Silahkan anda Klik Disini untuk bergabung dengan Grup yang menentang eksploitasi Peraat sebagai ikon horor indonesia.