Hunting perlengkapan computer & makanan @ JEC…
Setibanya disana, dengan harga tiket masuk 3000 rupiah, kita bisa keliling2 melihat perlengkapan computer dan ternyata disana ada pameran makanan juga.., akhirnya di pameran ini saya mendapatkan flash disk Kingston 2 giga edisi baru dengan harga 62 ribu.. (dengan susah payah ditawar tentunya.., padahal di depan stand itu ada stand yg menjual flash disk yg sama dengan harga 59 ribu…, terlalu terburu-buru sih.., tapi tak apa lah..) dan menjadi ‘tester’ dari makanan2 yg dijajakan..^^Setelah puas berkeliling.., akhirnya kita pulang menggunakan minibus jalur yg sama.., sempet terlewat tempat pemberhentian kita.., tapi untung tidak terlalu jauh.., akhirnya kita jalan lumayan jauh dari sana.., itung2 jalan sehat di jogja lah…Akhirnya waktu pembukaan tiba.., dengan menggunakan dress code BATIK, kita berangkat menuju benteng VREDEBURG (bangunan tua peninggalan Belanda..) untuk melangsungkan welcoming party disana.., lumayan keren setting tempat dan penyambutannya, cukup berkesan lah…
Vredeburg.., benteng peninggalan Belanda.., yang dipergunakan sebagai tempat welcoming party..
Tempat delegasi UNPAD….
Bagus ya pencahayaan nya..??^^
Dibuka dengan orkestra dari UGM (mengingatkan saya pada ekskul musik klasik di SMA saya dulu..), dilanjutkan pembukaan & sambutan2, jamuan makan, perkenalan delegasi.. (cukup heboh karena universitas sya datang dengan jumlah delegasi terbanyak, 16 orang.., sementara yg lain paling banyak hanya 5 orang.., sampai2 anak UI bilang kita sedang melakukan proyek bedol desa…^^, itu menandakan bahwa begitu aktif nya universitas sy dalam berperan di kegiatan ini, dan begitu besar antusias mahasiswa di dalamnya untuk selalu belajar dan mengembangkan diri..,he..) dan ditutup oleh pementasan Rama dan Shinta yg cukup lama..(mungkin karena gerakannya lambat sih…, jadi geli ngeliatnya…, wajar lah…, wong jowo…), walaupun saya gk ngerti ceritanya tentang apa.., tapi enjoy aja lah.., di bandung gak ada yg kayak gini.., yg paling saya inget mah atraksi rahwana yg jungkir balik, salto, dan loncat2 nya doang…, he…
Orkestra UGM.., yg mengingatkan saya pada Musik Klasik 3 dan teman saya Dito…
Jumlah delegasi terbanyak…
Pementasan Rama, Shinta…, antara ngantuk & terhibur… ^^
Banyak esensi yg bisa diambil dari sambutan & pembukaan yg disampaikan oleh Dekan & Rektor UGM, serta Kepala Dinkes Jogja (yg mewakili Sri Sultan Hamengkubuwono dalam membacakan sambutan nya), dengan filosofis, dan background ilmu pengetahuan dan wawasan yang mereka punya, menjadikan kata2 yang keluar mengalir dan memberikan sebuah pemahaman dan wawasan baru bagi saya…Yang paling saya ingat ialah sambutan dari Sri Sultan Hamengkubuwono yang dibacakan oleh Kepala Dinkes Jogja yang senada dengan pernyataan Dr. dr. Fahmi Idris, M.Kes, yang mengatakan bahwa “Para dokter telah terjebak pada rutinitas profesionalisme yang sempit. Banyak dokter yang akhirnya lebih concern bahwa ilmu kedokteran hanyalah mempelajari segala sesuatu tentang penyakit. Akibatnya kewajiban untuk menyehatkan rakyat hanya sekadar menganjurkan minum vitamin, mineral, tonik, dll, serta mengobati pasien yang sakit. Dokter lupa bahwa selain melakukan intervensi fisik, juga harus berperan dalam intervensi mental dan sosial di tengah masyarakat. Dokter dalam kiprahnya seyogianya menerapkan trias peran dokter: sebagai agent of treatment, agent of change dan agent of development.”Mendengar pernyataan itu, sya berfikir bahwa memang diperlukan dokter yang mampu memberikan inspirasi, motivasi dan dapat menggerakkan masyarakat luas maupun semua sektor untuk berperan aktif dalam upaya kesehatan. Selain itu dokter juga harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang kebijakan publik, kaya ide-ide inovatif dan mampu mengkomunikasikanya secara elegan kepada masyarakat luas. Kita tidak boleh hanya tinggal diam melihat bangsa ini kembali sengsara, bangsa kita telah sakit secara fisik, mental dan sosial. Jika hal ini terus dibiarkan maka akan menyisakan kepedihan-kepedihan bagi anak cucu kita. Dokter yang saat ini masih memandang sehat sebagai penyehatan fisik saja maka ini harus diubah, ia harus berperan juga dalam penyehatan mental dan sosial bangsa, tidak sebagai agen yang mengobati saja melainkan dapat menjadi agen pengembangan dan perubahan bangsa. Sehatnya bangsa memiliki pengaruh yang besar untuk kemajuan bangsa dan ini memerlukan ketiga pilar diatas yaitu sehat fisik, mental dan sosial.Langkah kita sangat menentukan nasib bangsa kita di kemudian hari, apa yang akan kita lakukan saat ini semoga saja dapat memberikan kenangan indah yang tak terlupakan buat penerus bangsa kita pada 100 tahun yang akan datang seperti yang telah dikerjakan dokter-dokter kita 100 tahun yang lalu.Loh…, kok malah jadi kayak kajian gini…, tadinya kan cuma mo ngomongin welcoming party…, he…^^Dan satu hal lagi pesan Sri Sultan yg saya tangkap, yaitu bahwa selama kita di jogja, 3 hal yang harus di dapat disana.., PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, dan PARIWISATA…, dan saya akan berburu untuk mendapatkan itu… :)