Bulan Ramadhan kembali menyapaku untuk kesekian kalinya. Tak terasa sudah beberapa tahun aku lalui Ramadhan demi Ramadhan dalam hidupku.
Kata ustadku Ramadhan adalah bulan penuh hikmah, penuh rahmat dan penuh ampunan.Ramadhan adalah bulan pembalajaran, madrasah, tarbiyyah atau istilah-istilah lain tentang keutamaan bulan ini. Ya, aku tahu semua itu. Tapi apa yang terjadi dengan Ramadhan-ramadhanku?Tapi kenapa hati ini merasa bahwa tidak ada bedanya Ramadhanku sekarang dengan Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. Kenapa hati ini biasa saja menyambut Ramadhan dengan segala keutamaannya. Tak ada persiapan khusus untuk menyambutnya, paling-paling ikut nempelin poster bertuliskan “Marhaban ya Ramadhan” di kampus. Apakah sudah terlalu seringnya aku bertemu Ramadhan sehingga menganggap biasa bulan ini.
Aku puasa seperti orang-orang yang lainnya. Aku tidak makan dan minum dari Subuh sampai Maghrib. Aku ikut berbuka seperti buka orang kebanyakan yang sedang puasa. Tapi infotainment, ngegosip tetep, ngomongin orang nggak boleh ketinggalan, atau nongkrong-nongkrong sambil nunggu buka masih. Tapi kan aku nggak makan dan nggak minum, berarti sah dong ya puasaku.
Jujur aku biasanya banyak tidur di bulan puasa. Alasannya badan lemes, capek, dan segudang alasan yang lainnya. Eits jangan salah aku tahu dalilnya kok, katanya tidurnya orang yang sedang berpuasa itu ibadah. Nah lo, berarti aku nggak salah dong ya.
Jujur-jujuran lagi ini. Aku ikut tarawih juga lho, jangan salah. Biasanya sama temen-temen hunting mushola yang cepet selesainya. Tapi semakin lama kok semakin malas aku tarawihnya ya. Dari mulai nggak ikut dan sholatnya nanti habis tidur dulu sampai nggak tarawih sama sekali. Biasalah habis buka,makanbanyak itu bikin ngantuk dan kan kalau ngantuk sebaiknya istirahat dulu baru sholat, ya nggak?
Aku juga ikut kajian dan tadarus AlQuran juga. Tapi nasibnya mirip seperti nasib tarawihku. Banter di awal dan mulai lembek ditengah-tengah dan sudah bosan diakhirnya. Semuanya itu terjadi dari tahun ke tahun, ya seperti itu.
Apakah anda selama ini seperti itu saudaraku? Wahai saudara-saudaraku ! wahai orang-orang yang telah mengikrarkan kalimah syahadat dalam hatinya. Ramadhan kembali datang dan menyapa. Kalau dulu, Ramadhan seringkali berlalu begitu saja, tersia-siakan, maka sekarang pergunakanlah ia dengan sebaik-baiknya. Karena kita tidak tahu apakah kita masih diberi kesempatan untuk bertemu dengannya. Jadikanlah ia sebagai sarana untuk membebaskan diri kita dari jilatan api neraka, jadikan ia sebagai kunci untuk membuka surga Firdaus yang telah dijanjikan oleh-Nya. Perbanyaklah berbuat baik, silaturahim, tasbih, tahmid ,takbir, dan mohon ampunan. Hidupkanlah tempat tinggalmu dengan ayat-ayat-Nya. Jauhkanlah dirimu dari amarah, kesukaan ghibah, dan hal-hal yang membunuh keutamaan bulan Ramadhan ini.
Siapa tahu ini Ramadhan terakhir bagi anda !!!