Ketertarikannya menjadi dokter, dimulai ketika di SMA. Bermula dari semangat yang tinggi dalam meneliti berbagai issue di dunia kesehatan, seperti penyakit kulit dan gangguan konsentrasi pada anak. Sebelumnya, tak pernah terbesit sedikit pun untuk berkarir sebagai seorang dokter. “Yang saya gemari, waktu itu pegang gitar sama main piano,” ujar dr. Hanadi Setiarto, Head of Commercial Operations PT. Novartis Indonesia. Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana ini memulai karir di dunia farmasi sebagai sales representative. Karirnya terus menanjak hingga menjabat sebagai National Sales Manager.Ayah dua anak (Samuel Pratama dan Nathanael Dwitama) ini kemudian pindah ke perusahaan lain dan sejak tahun 2004, ia bergabung di PT. Novartis Indonesia. Di sini, ia tertarik pada konsep health economic yang merupakan perpaduan antara ilmu kedokteran dan ilmu ekonomi. Jelasnya tentang bagaimana seorang yang sakit bisa melakukan pembiayaan seefisien mungkin, dengan hasil yang semaksimal mungkin. Suami dari Monique G Asalu ini menjadikan hari Minggu sebagai ajang komunikasi dengan keluarga. Tak lain, karena selain hari libur, ia dituntut untuk berangkat sebelum subuh dan pulang tengah malam. Itu karena tempat tinggalnya di Bogor, sementara kantornya ada di Jakarta. “Saya termasuk sebagai anggota pemakan segala. Tapi, soto dan bakmi merupakan favorit saya. Terlebih jika makan bersama keluarga” ujarnya tertawa. Dokter yang hobi main golf dan membaca novel spionase ini berharap, ke depan industri farmasi mempunyai nilai tambah yang positif dalam kaitannya dengan hubungan antara dokter dan pasien. Nilai tambah lebih besar lagi, jika ia mampu menciptakan akses bagi masyarakat Indonesia umumnya, agar bisa mendapat pengobatan terbaik dengan mutu terbaik.