Persfektif Keperawatan Anak
Pengertian
Persfektif keperawatan anak merupakan landasan berfikir bagi seorang perawat anak dalam melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien anak maupun keluarganya .isi bahasan keperawatan anak mencakup keperawatan anak, falsafah keperawatan anak, dan peran perawat anak
B. Prinsip Keperawatan Anak
cegah atau turunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan pendekatan family centred
tingkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya. Pendidikan kesehatan merupakan strategi yang tepat untuk menyiapkan orang tua sehingga terlibat aktif dalam perawatan anaknya.
Cegah dan atau cedera baik fisik maupun psikologis. Rasa nyeri akibat tindakan perlukaan (misalnya suntikan) tidak akan bisa dihilangkan, tetapi tidak dapat dikurangi dengan menggunakan teknik distraksi dan relaksasi.
Modifikasi lingkungan fisik rumah sakit, dengan mendesainnya seperti di rumah, yaitu penataan dan dekorasi
D. Paradigma Keperawatan Anak
Ada 4 komponen dalam keperawatan anak yaitu manusia sehat lingkungan dan keperawatan itu sendiri.
Manusia (Anak)
anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah kesejahteraan optimal antara fisik dan mental dan sosial yang harus di capai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya.
3. Lingkungan
Terdiri atas lingkungan internal dan lingkungan Eksternal dan dapat mempengaruhi kesehatan anak.
4. Keperawatan
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, dengan falsafah yang utama, yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan yang terapeutik.
F. Peran Perawat Anak
Beberapa peran penting seorang perawat anak yaitu sebagai pembela (Advokasi), pendidik, konselor, kordinator, pembuat keputusan Etik, perencana kesehatan, pembina hubungan terapeutik, pemantau, evaluator dan peneliti.
G. Program dan kebijakan pemerintah
Negara Indonesia sebagai negara anggota PBB yang telah menyatakan diri sebagai negara pihak Konvensi PBB tentang Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) sejak Agustus 1990, dengan demikian menyatakan keterikatannya untuk menghormati dan menjamin hak anak tanpa diskriminasi dalam wilayah hukum Republik Indonesia. Dan diperkuat dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang dilanggar haknya, dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskrimansi bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak, tanpa ia dapat melindungi dirinya, dan tanpa perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat, dan pemerintah
G. Program dan kebijakan pemerintah
Negara Indonesia sebagai negara anggota PBB yang telah menyatakan diri sebagai negara pihak Konvensi PBB tentang Hak Anak (Convention on the Rights of the Child) sejak Agustus 1990, dengan demikian menyatakan keterikatannya untuk menghormati dan menjamin hak anak tanpa diskriminasi dalam wilayah hukum Republik Indonesia. Dan diperkuat dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Namun pada kenyataannya, masih banyak anak yang dilanggar haknya, dan menjadi korban dari berbagai bentuk tindak kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, diskrimansi bahkan tindakan yang tidak manusiawi terhadap anak, tanpa ia dapat melindungi dirinya, dan tanpa perlindungan yang memadai dari keluarganya, masyarakat, dan pemerintah
Komunikasi
Pengertian
B. Tujuan Komunikasi pada anak dan keluarga
Bertujuan untuk mendapatkan rasa empati, rasa percaya diri, validasi dan perhatian
C. Tahapan Komunikasi dengan anak
Masa Bayi
Lebih banyak menggunakan komunikasi non verbal
Masa Balita (1-5th)
Menggunakan kata-kata sederhana, sikap, dan menggunakan istilah yang dikenalnya.
Anak usia (5-8th)
Menggunakan bahasa yang dapat dimengerti anak dan memberikan pehjelasan sesuai dengan kemampuan kognitifnya.
Adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari seseorang kepada orang lain baik secara verbal maupun non verbal. Penyampaian pesan dapat dilakukan dengan menggunakan simbol, tanda, atau tingkah laku.
Anak usia (8-12th)
Memberikan penjelasan dengan cara mendemonstrasikan pada mainan anak
Anak usia remaja
menunjukan ekspresi wajah yang bersahabat dengannya, jangan memotong pembicaraan saat ia sedang mengekspresikan perasaan dan fikirannya dan hindari perkataan menyinggung harga dirinya.
D. Teknik Komunikasi pada anak dan keluarga
Melalui orang atau pihak ketiga
Bercerita sebagai alat komunikasi
Fasilitasi anak untuk berespon
Meminta anak untuk menyebutkan keinginannya
Biblioterapi
Pilihan pro dan kontra
Penggunaan skala peringkat
Meminta anak untuk menulis
Meminta anak untuk menggambar
Melaksanakan program bermain
D. Teknik Komunikasi pada anak dan keluarga
Melalui orang atau pihak ketiga
Bercerita sebagai alat komunikasi
Fasilitasi anak untuk berespon
Meminta anak untuk menyebutkan keinginannya
Biblioterapi
Pilihan pro dan kontra
Penggunaan skala peringkat
Meminta anak untuk menulis
Meminta anak untuk menggambar
Melaksanakan program bermain
F. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dengan anak
Lingkungan
Bahasa Tubuh
Perhatian
Usia anak
Gaya Bicara
Situasi atau suasana
Waktu
Kejelasan pesan
G. Implikasi komunikasi dalam perawatan
Yaitu dalam rangka memahami bagaimana orangtua menjalankan tugasnya dalam perawatan atau pengasuhan anak. Dengan memahami kondisi keluarga dalam menjalankan peran pengasuhan anaknya, maka perawat dapat memfasilitasi untuk mengoptimalkan peran tersebut sekalipun selama anak berada dalam perawatan di rumah sakit