dikutip dari:http://www.klikdokter.com
Banyak orang berpikir bahwa dengan mengganti minum minuman soda biasa dengan soda diet (rendah kalori) bisa lebih sehat karena kandungan gula yang rendah. Penelitian saat ini telah membuktikan adanya hubungan antara minum soda diet (rendah kalori) dan sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kumpulan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes yang termasuk didalamnya obesitas, tekanan darah tinggi, peningkatan trigliserida, rendahnya kolesterol baik (HDL) dan peningkatan gula darah. orang yang minum 1 kaleng atau lebih soda rendah kalori dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik sebanyak 50 sampai 60 persen.
Para peneliti memonitor pemasukan makanan dari 9,541 orang berumur 45 sampai 64 tahun menggunakan kuisioner makanan dan setelah sembilan tahun hampir 40 persen mendapat sindrom metabolik. Orang yang mengkonsumsi dua atau lebih daging merah sehari dengan soda rendah kalori mempunyai risiko tinggi mendapat sindrom metabolik. Untuk peminum soda rendah kalori risiko mereka lebih meningkat 30 persen dari yang tidak mengkonsumsi soda rendah kalori.
Secara umum orang minum satu atau lebih minuman bersoda dalam sehari mempunyai risiko menjadi obese sebanyak 31 persen. Meningkatkan risiko peningkatan lingkar perut sebanyak 30 persen- merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung. Mereka juga mempunyai risiko peningkatan kadar trigeliseda dan gula darah sebanyak 25 persen dan penurunan kolesterol yang baik (high-density lipoprotein (HDL)) sebanyak 32 persen.
Pencarian Khusus
Periode | : |