dr. Yunita Maslim |
Cantik, muda, berprestasi, itulah dr. Yunita Maslim. Di sela kesibukanya menjadi dokter di RS. Atmajaya, Jakarta, ia masih bisa menyalurkan hobinya sebagai seorang pencinta alam. “Hiking ke Gunung gede adalah pengalaman yang sangat mengasyikkan buat saya,” ujarnya, saat di temui di sela-sela simposium Jakarta Diabetes Meeting, Oktober 2009 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Menurutnya, butuh waktu 7-8 jam untuk bisa mencapai puncak Gunung Gede, Jawa Barat. Pemandangan lampu kota di malam hari, lembah dan awan yang berarak merupakan hal yang sangat luar biasa baginya. Sebab itu, ia dan rekan-rekan bisa betah berada di gunung hingga 3-4 hari. “Hiking menjadikan saya lebih dekat dengan alam dan lebih mensyukuri anugrah yang diberikan Sang Pencipta” ujarnya. Dibutuhkan sejumlah persiapan untuk mendaki gunung, di antaranya: tim yang kompak, peralatan yang lengkap, dan mengerti apa saja yang dibutuhkan serta – tentu saja - latihan fisik yang cukup.
Putri kedua dr. Rusdi Maslim SpKJ ini juga hobi fotografi. Hasil foto yang menurutnya paling berkesan, adalah ketika ia mengambil gambar di candi Angkor Watt, Kamboja. Dari foto tersebut tergambar sebuah bagunan yang megah dan bersejarah, sebagai bukti bahwa manusia memiliki proses berpikir. Tergambar pula bahwa pernah ada kehidupan dalam kerajaan, masyarakatnya, politik, peperangan dan tentang filosofi kehidupan.
Dokter muda ini berharap, kelak bisa menjadi spesialis penyakit dalam, dan dapat mengimplementasikan kemampuanya dalam dunia kedokteran, bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selain mendaki gunung, untuk menjaga kesehatan dia biasa makan malam tidak terlalu banyak. Juga, menghindari minuman yang mengandung soda dan memperbanyak konsumsi air putih hangat. “Ditambah olah raga ringan seperti jalan kaki dan yoga,” ujar pencinta wisata kuliner dan menggemar makanan asli Indonesia yang dijual di pinggir jalan ini. (ant)