Sehabis menonton salah satu eposide The X-Files season 1 yang berjudul “Ghost in The Machine”, aku kembali teringat pada Space Odyssey 2001. Aku yakin pembuat skenario episode ini terinspirasi dari film klasik tahun 60-an tersebut. Ceritanya seorang ilmuwan berhasil membuat perangkat komputer keamanan sebuah gedung yang mampu melakukan pembunuhan, yakni dengan mengatur sistem listrik dan lift dalam gedung. Ama mesinnya Central Operating System (COS). Yaahh… mirip-mirip HAL 9000 dalam Space Odyssey lah.
Bisa jadi pula… episode The X Files dan film Space Odyysey ini mengilhami Michael Crichton menulis novelnya “Prey” yang terbit 2001 lalu. Aku memang belum membaca novel ini, tetapi kalau tidak salah isinya mengenai penggunaan nanoteknologi yang akhirnya menjadi sebuah bencana (disaster). Khas Michael Crichton pokoknya, penulis novel-novel Thriller macam Jurassic Park, Timeline, Sphere, dan Congo (semuanya sudah difilmkan)
Speaking of nanotechnology and artificial intelligence, it seems that there’s relation between both of them.
Apakah nanoteknologi dan kecerdasan buatan itu? Bisa membaca tulisanku di http://arifianto.blogspot.com dan di sini pada judul 2010: The Odyssey Continues. Intinya penelitian-penelitian mengenai hal ini masih dalam pengembangan di banyak pusat penelitian di dunia. Di Indonesia kita sudah memiliki The Mochtar Riady Center for Nanotechnology and Bioengineering. Mungkin suatu saat nanti mereka akan mempublikasikan hasil penelitiannya.
Kalau Anda rajin surfing di internet dan ingin merasakan chatting machine yang menggunakan bahasa AI, coba saja buka http://aimovie.com
Kesimpulan akhir yang ingin kusampaikan adalah: film-film di atas semuanya menceritakan satu hal: mesin buatan yang memiliki kemampuan berpikir dan merasa seperti manusia dikhawatirkan pada suatu titik akan membahayakan manusia, sebagai defence mechanism atau mekanisme pertahanan mereka. Ini adalah satu insting mendasar semua makhluk hidup untuk bertahan dari kepunahan. Yang jelas… pastinya tidak ada satupun ciptaan manusia yang sesempurna ciptaan Sang Pencipta. Maka jika manusia mengkhawatirkan ciptaannya nanti pastilah berbuat kesalahan, itu karena mereka memang tidak sempurna.