Selasa, 15 September 2009
askep hematologi
REVIEW HEMATOLOGI
ELEMEN – ELEMEN DARAH :
a. Plasma, terdiri dari air (90 %) dan 10 % berupa gas terlarut, elektrolit, glukosa, lemak, kolesterol dan vitamin, komponen protein : asam amino, albumin, imunoglobulin serta komponen koagulasi dan komplemen.
b. Elemen – elemen :
1. Sel darah merah (RBC) atau eritrosit
2. Sel darah putih (leukosit)
3. Platelet / keping darah (trombosit)
HEMATOPOESIS
Terjadi di hati dan limpa pada janin, dan sumsum tulang belakang setelah lahir
ERITROSIT
Tidak memiliki inti sel, mitokondria atau ribosom
Hb mrp protein dalam ruang intrasel eritrosit
Masa hidup 120 hari
Dapat berubah bentuk saat bersirkulasi
INDEKS SEL DARAH MERAH
Dilihat dari nilai Ht, konsentrasi Hb dan hitung sel darah tepi terdiri dari :
Mean cospuscular volume (MCV), indikasi untuk ukuran sel darah merah seperti Normositik ; sel yang ukurannya normal, Mikrositik ; sel yang ukurannnya kecil, Makrositik ; sel yang ukurannya besar
Mean corpuscular hemoglobin (MCH) indikasi untuk ukuran berat Hb dalam eritrosit seperti Normokrom ; sel dg jumlah Hb yang normal, Hipokromik ;jumlah Hb sedikit dan Hiperkromik ; jumlah Hb banyak
Mean corpuscular hemoglobin concentration (MCHC), perkiraan konsentrasi Hb dalam single red blood cells
MCHC = Hb (g/dl) x 100
Ht (%)
Hemoglobin
Terdiri dari hem dan globulin,
Setiap molekul Hb memiliki 4 tangkai yang berikatan dengan oksigen.
Hb yang jenuh mengikat oksigen secara total atau penuh, sedangkan Hb yang jenuh parsial atau mengalami deoksigenasi memiliki saturasi kurang dari 100 %
Tugas akhir Hb adalah menyerap CO2 dan ion hidrogen, yang akan dibawa ke paru untuk dikeluarkan melalui pernafasan.
Hb fetus memiliki 2 rantai α dan 2 γ, yang memiliki afinitas yang tinggi terhadap oksigen
Menjelang kelahirannya Hb fetus memiliki 2 rantai α dan 2 rantai β sprt dewasa.
Hematokrit mengindikasikan volume paket sel darah merah yang biasanya nilainya mendekati 3 kali lipat nilai Hb.
PEMECAHAN ERITROSIT
Eritrosit akan lisis setelah berumur 120 hari
Hb akan dilepaskan oleh sel darah merah tsb diuraikan di hati dan limpa molekul globulin diubah asam amino
Besi (Fe) disimpan di hati dan limpa untuk digunakan kembali
Sisa molekul lainnya diubah menjadi bilirubin diekskresikan mll feces dan urin
LEUKOSIT
Merupakan sel – sel yang bergranula : eosionofil, basofil dan neutrofil dan tidak bergranula : Limfosit T dan B, monosit, makrofag.
Limfosit B bersirkulasi dalam darah, saat ada antigen maka limfosit B akan berikatan dengan antigen (Rx antigen – antibodi)
Limfosit T yang belum matang bermigrasi menuju thymus, setelah matang beredar dalam darah, jika bertemu antigen, limfosit T akan mengeluarkan zat – zat kimia yang melawan m.o patogen serta menstimulai leukosit lainnya.
Monosit terbentuk di sum – sum tulang belakang, masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk immatur dan mengalami proses pematangan menjadi makrofag setelah masuk jaringan.
Makrofag dapat tetap berdiam di jaringan, atau digunakan dalam reaksi peradangan segera setelah sel ini matang.
Neutrofil, basofil dan eosionofil berfungsi sebagai fagosit
Selain itu basofil berfungsi sbg sel mast dan mengeluarkan peptida vasoaktif
TROMBOSIT
Merupakan fragmen sitoplasma, yang berperan mengontrol perdarahan.
Bekerja sama dengan leukosit lainnya dalam proses peradangan dan penyembuhan
LIMPA
Sebuah organ kecil yang terletak di rongga abdomen kiri atas
Mrp Organ limfoid sekunder, yang berbeda dari thymus dan sum – sum tulang.
Limpa banyak mendapatkan suplai darah dari arteri lienalis (splenika), sebuah cabang aorta abdominalis.
Susunan vaskular limpa mengedarkan m.o, sel mati, sisa – sisa lainnya melalui makrofag dan limfosit
FUNGSI LIMPA
Membersihkan darah dari sel darah merah yang lisis dan mencerna mikoroorganisme patogen melalui makrofag
Tempat penyimpanan zat besi hasil dari metabolisme Hb, untuk digunakan kembali oleh tubuh.
Jika tidak terdapat limpa akan terjadi defisiensi zat besi
KELENJAR LIMFE
Kapsul kecil jaringan limfoid yang tersebar di seluruh tubuh ( sistem limfatik, dekat vena limfatika)
Mengandung limfosit, monosit dan makrofag fagositosis
Kelenjar yang terdekat dgn infeksi, terpajan ke mikroorganisme dlm jumlah besar makrofag dan limfosit berproliferasi pembesaran kelenjar
PEMBATASAN FUNGSI TROMBOSIT
Penimbunan trombosit yang berlebihan penurunan aliran darah ke jaringan (sumbatan) jika lepas trombus / embolus
Untuk mencegah emboli trombosit mengeluarkan tromboksan A2 merangsang penguraian trombosit vasokontriksi lebih lanjut pd pemb.darah
Sel – sel yang tidak cedera didekatnya mengeluarkan prostaglandin (antagonist tromboksan A2) atau disebut prostasiklin I2 agregasi trombosit dan vasodilatasi pembuluh darah shg terjadi hemostatis
Bahan lain yang dikeluarkan trombosit adalah anti heparin suatu zat yang menghambat efek heparin dalam proses pembekuan darah.
BEKUAN DARAH
Sumbatan trombosit semakin kuat seiring dengan pembesarannya dan menghambat sirkulasi sel- sel darah merah dan makrofag
Keseluruhan bekuan distabilkan oleh jaringan serat fibrin