Ha ha ha iya betul sekali, ternyata Miata Monster adalah sejenis mobil buatan Monster Motorsport...
Minggu, 31 Mei 2009
Miata Monster
Ha ha ha iya betul sekali, ternyata Miata Monster adalah sejenis mobil buatan Monster Motorsport...
POLIP NASI
Polip nasi ialah massa lunak yang bertangkai di dalam rongga hidung yang terjadi akibat inflamasi mukosa. Permukaannya licin, berwarna putih keabu-abuan dan agak bening karena mengandung banyak cairan. Bentuknya dapat bulat atau lonjong, tunggal atau multipel, unilateral atau bilateral. Polip dapat timbul pada penderita laki-laki maupun perempuan, dari usia anak-anak sampai usia lanjut. Bila ada polip pada anak di bawah usia 2 tahun, harus disingkirkan kemungkinan meningokel atau meningoensefalokel.
Dulu diduga predisposisi timbulnya polip nasi ialah adanya rinitis alergi atau penyakit atopi, tetapi makin banyak penelitian yang tidak mendukung teori ini dan para ahli sampai saat ini menyatakan bahwa etiologi polip nasi masih belum diketahui dengan pasti.
Histopatologi polip nasi
Secara makroskopik polip merupakan massa dengan permukaan licin, berbentuk bulat atau lonjong, berwarna pucat keabu-abuan, lobular, dapat tunggal atau multipel dan tidak sensitif (bila ditekan/ditusuk tidak terasa sakit). Warna polip yang pucat tersebut disebabkan oleh sedikitnya aliran darah ke polip. Bila terjadi iritasi kronis atau proses peradangan warna polip dapat berubah menjadi kemerah-merahan dan polip yang sudah menahun warnanya dapat menjadi kekuning-kuningan karena banyak mengandung jaringan ikat.
Tempat asal tumbuhnya polip terutama dari tempat yang sempit di bagian atas hidung, di bagian lateral konka media dan sekitar muara sinus maksila dan sinus etmoid. Di tempat-tempat ini mukosa hidung saling berdekatan. Bila ada fasilitas pemeriksaan dengan endoskop, mungkin tempat asal tangkai polip dapat dilihat. Dari penelitian Stammberger didapati 80% polip nasi berasal dari celah antara prosesus unsinatus, konka media dan infundibulum.
Ada polip yang tumbuh ke arah belakang dan membesar di nasofaring, disebut polip koana. Polip koana kebanyakan berasal dari dalam sinus maksila dan disebut juga polip antro-koana. Menurut Stammberger polip antrokoana biasanya berasal dari kista yang terdapat pada dinding sinus maksila. Ada juga sebagian kecil polip koana yang berasal dari sinus etmoid posterior atau resesus sfenoetmoid.
Diagnosis Polip Nasi
Anamnesis
Keluhan utama penderita polip nasi ialah hidung rasa tersumbat dari yang ringan sampai berat, rinore mulai yang jernih sampai purulen, hiposmia atau anosmia. Mungkin disertai bersin-bersin, rasa nyeri pada hidung disertai sakit kepala di daerah frontal. Bila disertai infeksi sekunder mungkin didapati post nasal drip dan rinore purulen. Gejala sekunder yang dapat timbul ialah bernafas melalui mulut, suara sengau, halitosis, gangguan tidur dan penurunan kualitas hidup.
Gejala pada saluran napas bawah didapati pada kurang lebih sepertiga kasus polip, dapat berupa batuk kronik dan mengi, terutama pada penderita polip nasi dengan asma.
Selain itu harus ditanyakan riwayat rintis alergi, asma, intoleransi terhadap aspirin dan alergi obat lainnya serta alergi makanan.
Pemeriksaan Fisik
Polip nasi yang masif dapat menyebabkan deformitas hidung luar sehingga hidung tampak mekar karena pelebaran batang hidung. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior terlihat sebagai massa yang berwarna pucat yang berasal dari meatus medius dan mudah digerakkan.
Untuk kepentingan penelitian agar hasil pemeriksaan dan pengobatan dapat dilaporkan dengan standar yang sama, Mackay dan Lund pada tahun 1997 membuat pembagian stadium polip sebagai berikut, stadium 0 : tidak ada polip, stadium 1 : polip masih terbatas di meatus medius, stadium 2: polip sudah keluar dari meatus medius, tampak di rongga hidung tapi belum memenuhi rongga hidung, stadium 3: polip yang masif.
Naso-endoskopi
Adanya fasilitas endoskop (teleskop) akan sangat membantu diagnosis kasus polip yang baru. Polip stadium 2 kadang-kadang tidak terlihat pada pemeriksaan rinoskopi anterior tetapi tampak dengan pemeriksaan nasoendoskopi.
Pada kasus polip koanal juga sering dapat dilihat tangkai polip yang berasal dari ostium asesorius sinus maksila.
Pemeriksaan Radiologi
Foto polos sinus paranasal (posisi Waters, AP, Caldwell dan lateral) dapat memperlihatkan penebalan mukosa dan adanya batas udara-cairan di dalam sinus, tetapi sebenarnya kurang bermafaat pada kasus polip nasi karena dapat memberikan kesan positif palsu atau negatif palsu, dan tidak dapat memberikan informasi mengenai keadaan dinding lateral hidung dan variasi anatomis di daerah kompleks ostio-meatal. Pemeriksaan tomografi komputer (TK, CT scan) sangat bermanfaat untuk melihat dengan jelas keadaan di hidung dan sinus paranasal apakah ada proses radang, kelainan anatomi, polip atau sumbatan pada kompleks ostiomeatal. TK terutama diindikasikan pada kasus polip yang gagal diobati dengan terapi medikamentosa, jika ada komplikasi dari sinusitis dan pada perencanaan tindakan bedah terutama bedah endoskopi. Biasanya untuk tujuan penapisan dipakai potongan koronal, sedangkan pada polip yang rekuren diperlukan juga potongan aksial.
Penatalaksanaan
Tujuan utama pengobatan pada kasus polip nasi ialah menghilangkan keluhan-keluhan yang dirasakan oleh pasien. Selain itu juga diusahakan agar frekuensi infeksi berkurang, mengurangi/menghilangkan keluhan pernapasan pada pasien yang disertai asma, mencegah komplikasi dan mencegah rekurensi polip.
Pemberian kortikosteroid untuk menghilangkan polip nasi disebut juga polipektomi medikamentosa. Untuk polip stadium 1 dan 2, sebaiknya diberikan kortikosteroid intranasal selama 4-6 minggu. Bila reaksinya baik, pengobatan ini diteruskan sampai polip atau gejalanya hilang. Bila reaksinya terbatas atau tidak ada perbaikan maka diberikan juga kortikosteroid sistemik. Perlu diperhatikan bahwa kortikosteroid intranasal mungkin harganya mahal dan tidak terjangkau oleh sebagian pasien, sehingga dalam keadaan demikian langsung diberikan kortikosteroid oral. Dosis kortikosteroid saat ini belum ada ketentuan yang baku, pemberian masih secara empirik misalnya diberikan Prednison 30 mg per hari selama seminggu dilanjutkan dengan 15 mg per hari selama seminggu.Menurut van Camp dan Clement dikutip dari Mygind dan, Lidholdt untuk polip dapat diberikan prednisolon dengan dosis total 570 mg yang dibagi dalam beberapa dosis, yaitu 60 mg/hari selama 4 hari, kemudian dilakukan tapering off 5 mg per hari. Menurut Naclerio pemberian kortikosteroid tidak boleh lebih dari 4 kali dalam setahun. Pemberian suntikan kortikosteroid intrapolip sekarang tidak dianjurkan lagi mengingat bahayanya dapat menyebabkan kebutaan akibat emboli. Kalau ada tanda-tanda infeksi harus diberikan juga antibiotik. Pemberian antibiotik pada kasus polip dengan sinusitis sekurang-kurangnya selama 10-14 hari.
Kasus polip yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa atau polip yang sangat masif dipertimbangkan untuk terapi bedah. Terapi bedah yang dipilih tergantung dari luasnya penyakit (besarnya polip dan adanya sinusitis yang menyertainya), fasilitas alat yang tersedia dan kemampuan dokter yang menangani. Macamnya operasi mulai dari polipektomi intranasal menggunakan jerat (snare) kawat dan/ polipektomi intranasal dengan cunam (forseps) yang dapat dilakukan di ruang tindakan unit rawat jalan dengan analgesi lokal; etmoidektomi intranasal atau etmoidektomi ekstranasal untuk polip etmoid; operasi Caldwell-Luc untuk sinus maksila. Yang terbaik ialah bila tersedia fasilitas endoskop maka dapat dilakukan tindakan endoskopi untuk polipektomi saja, atau disertai unsinektomi atau lebih luas lagi disertai pengangkatan bula etmoid sampai Bedah Sinus Endoskopik Fungsional lengkap.27-28,31 Alat mutakhir untuk membantu operasi polipektomi endoskopik ialah microdebrider (powered instrument) yaitu alat yang dapat menghancurkan dan mengisap jaringan polip sehingga operasi dapat berlangsung cepat dengan trauma yang minimal.27
Untuk persiapan prabedah, sebaiknya lebih dulu diberikan antibiotik dan kortikosteroid untuk meredakan inflamasi sehingga pembengkakan dan perdarahan berkurang, dengan demikian lapang-pandang operasi lebih baik dan kemungkinan trauma dapat dihindari.
Pasca bedah perlu kontrol yang baik dan teratur mengunakan endoskop, dan telah terbukti bahwa pemberian kortikosteroid intranasal dapat menurunkan kekambuhan.
Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID) 2009
First Announcement Seminar Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID) 2009 (PLD FKUI bekerjasama dengan Divisi Alergi Imunologi Dept. Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM):
Seminar ini adalah seminar yang telah diadakan untuk kedua kalinya di FKUI. Pada seminar yang diadakan tahun lalu difokuskan pada alergi anak. Untuk tahun ini, panitia menambahkan berbagai topik mengenai penyakit imunologi pada anak, termasuk HIV/AIDS.
WAKTU DAN TEMPAT
Hari : Sabtu-Minggu
Tanggal : 4-5 Juli 2009
Waktu : 08.00 – 14.45 WIB
Tempat : Aula FKUI Jl. Salemba Raya No.6 Jakarta
Pusat
TOPIK SEMINAR
1. Allergic March: Early Prevention and General
Management in Allergic Disease
2. Allergic Rhinitis in Children
3. Current Management of Atopic Dermatitis
4. Current Management of Allergic Conjunctivitis
5. Management Concepts of Asthma in Children
6. Asthma Update: Inhalation Therapy on Management
of Asthma in Children
7. Diagnostic Tools for Allergic Disease
8. Allergic Reaction To Drugs
9. How To Manage Anaphylactic Shock
10. Diagnosis and Management of of Cow's Milk Allergy
11. Probiotics and GI Disorders
12. The Role of Probiotics in Allergy and Immunity
13. Comprehensive Management of Children with
HIV/AIDS
14. Newborns with HIV: What should Doctors do?
15. Purpura Henoch-Schonlein
16. Diagnosis and Management of Juvenile Rhematoid
Arthtritis
PEMBICARA SEMINAR
1. dr.Zakiudin Munasir, Sp.A(K)
2. dr.Nina Irawati, Sp.THT(K)
3. dr.Tina Wardhani W, Sp.KK(K)
4. dr.Lukman Edwar, Sp.M
5. dr.Bambang Supriyatno, Sp.A(K)
6. dr.Darmawan B.Setyanto, Sp.A(K)
7. dr.Dady Suyoko, Sp.A(K)
8. dr.Sjawitri Siregar, Sp.A(K)
9. dr.Badriul Hegar, Sp.A(K)
10. dr.Dina Muktiarti, Sp.A(K)
REGISTRASI
Spesialis Dokter umum
Early* 450.000 350.000
Late 500.000 400.000
Mahsiswa Non-UI Mahasiswa UI
Early * 250.000 175.000
Late 300.000 200.000
*Early = sebelum 1 Juni 2009 (31 Mei 2009)
Pembayaran dapat ditransfer ke rekening a.n. Yaulia Yanrismet Bahar
No. 122-00-0517191-6
Bank Mandiri KCP Jakarta RSCM
Contact Persons:
Pendaftaran peserta seminar:
Sena (08158228788)
Yaulia (081319255004)
Kerjasama Sponsorship dan Booth:
Irfan (0817808372)
Mulki (081310103558)
Manajemen Tuberculosis menuju Indonesia sehat 2010
Seminar dan Workshop "Manajemen Tuberkulosis Menuju Indonesia Sehat 2010"diadakan:
Seminar (6 Juni 2009 di Aula FK Universitas Airlangga kampusA)
Workshop (7 Juni 2009 di Fakultas Kedokteran Kampus A Universitas Airlangga)
SEMINAR 4SKP IDI:
Etiologi dan Patofisiologi Tuberculosis oleh dr. Laksmi Wulandari, Sp.P(K)
Epidemiologi Tuberculosis oleh Dr. Florentina Sustini, dr.,MS.
Trend TB oleh Prof. Dr. Ni Made Mertaniasih, dr., MS., Sp.MK
Tatalaksana Pengobatan TB Paru Terkini oleh dr. Soedarsono, Sp.P(K)
WORKSHOP 5SKP IDI:
Anamnesis Pasien Tuberculosis dan Pemeriksaan Fisik Thorax Pasien Tuberculosis
Diagnosis Laboratorium Mikroskopis BTA
Analisis Foto thorax Pasien Tuberculosis
Pengisian formulir dan pencatatan Pasien Tuberculosis
General emergency Life Support pada kegawatan darurat Pasien Tuberculosis
Biaya Seminar: Mahasiswa 75rb, Dokter 100rb
Biaya Workshop: 150rb
Paket Seminar+Workshop: Mahasiswa 210rb, Dokter 230rb
Pembayaran dengan transfer:
- Rekening mandiri cabang Surabaya a.n. Dessy Widya 144-00-0712601
- Rekening BRI cabang Universitas Airlangga a.n. Dwi Retno Pujirahayu 0580-01-007735-50-9
Untuk Pembayaran Langsung dibuka mulai 25 Mei 2009 di Student Center FK UNAIR Jl. Mayjend Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya
CONTACT PERSON: SARI (031603262700)
NINDY (0856468312022)
YAYAS (085731857702)
CURRENT UPDATE AND FUTURE DIRECTION OF HYPERTENSION AND CHRONIC HEART FAILURE
Simposium Ilmiah Akreditasi IDI
"CURRENT UPDATE AND FUTURE DIRECTION OF HYPERTENSION AND CHRONIC HEART FAILURE"
Pembicara:
dr. Santoso Karo karo, Sp JP
dr. Albert Sewiyanto, Sp JP
Kamis, 4 Juni 2009, pkl 11.30 - 16.00
Auditorium Lt. 6
RS MITRA KEMAYORAN
JAKARTA
Informasi dan Pendaftaran: 021-464 26 511 & 654 5555
Gratis bagi 75 pendaftar pertama, selebihnya 50.000,-
info dari : Dianita wahyu lestari
An Update on Low Back Pain : Diagnosis & Management
WAKTU & TEMPAT :
Sabtu, 6 Juni 09, jm 08.00 - 13.00
Auditorium Kampus B Univ. Trisakti (Lt.2)
Jl. Kyai Tapa, Grogol.
Materi :
- Faktor2 biomekanik dan ergonomik pada nyeri pinggang non spesifik
- Neurological aspect in LBP
- Osteoporosis sebagai salah satu faktor nyeri pinggang
- Awareness of carcinogenic & infection in LBP
- Pendekatan biomolekular pada nyeri pinggang traumatik dgn komplikasi cedera medulla spinalis
- Peran intraoperative neurophysiologic monitoring dalam tindakan bedah tulang belakang
- Prinsip penggunaan medikamentosa pada nyeri pinggang
- update on anagement of chronic LBP
- Peran rehabilitasi medik pada nyeri pinggang
BIAYA :
< 31 Mei : 100 rb
> 31 mei / on site : 150 rb
TRANSF :
Bank BCA Cab. Mandala Raya
a.n Inggrid Andriani Tirtadjaja dr. dan P. Punari
AC. No. 398 1358 501
Kirimkan bukti transf ke : (021) 5660 706 atau
e : cmefkusakti@gmail.com
CP :
- dr. Diana Samara, MKK : 0816 7089 22
- dr. Magdalena Wartono : 0816 9899 28
- Megawati : (021) 9246 6793
SEKRETARIAT :
FK Univ Trisakti
Ruang D.01 (Bag. Anatomi)
Jl. Kyai Tapa, Grogol (Kampus B), Jakarta
T : (021) 567 2731, 567 5786 (Ext : 2101)
F : (021) 5660 706
e : cmefkusakti@gmail.com
PIT PERAPI
PIT XIII PERAPI
The 7th Congress and The 13th Annual Scientific Meetings of Indonesians Association of Plastic Surgeons
Time: June 4 – 6, 2009
Place: Club Bunga Resort, Batu
Workshops:
• Breast Augmentation (For Plastic Surgeons and Residents)
• Basic Surgery Skills (For GP and Medical Students)
Lectures:
• Competency based Curriculum
• Stem Cell and Tissue Engineering
• Wound care
• Breast Cancer and Reconstruction
• Congenital Anomalies
• Difficult defects and Chronic Wounds
• Traumatic Amputations
• Fat Transfer and Structural fat Graft
• Abdominal Wall Reconstruction
Fees:
Symposium
• Plastic Surgeon (Member of PERAPI) Rp 2.500.000,-
• Resident of Plastic Surgeon* Rp 1.500.000,-
• General Surgeon/ Other Specialist Rp 5.000.000,-
• GP Rp 2.500.000,-
• Medical Student* Rp 1.000.000,-
Workshops**
• Breast Augmentation Rp 2.500.000,-
• Basic Surgery Skill Rp 1.500.000,-
Notes:
* Needs to submit letter of recommendation from Program Director (resident) or Dean (medical student)
**Workshop participants must be registered as delegates of symposium
Payment:
Bank Mandiri Cab RSCM
dr. Audy Budiarty/ Theddeus Octavianus
Acc. No. 122-00-0514484-8
Secretariat:
PERAPI Office
Jl. Ki Mangunsarkoro 56, Jakarta Pusat
Phone: (021) 31909115, 3160179, 3142076
Fax: (021) 31909115, 3908086
CP: Evy Dearni 08137021850
Simposium dan Workshop Penanganan Terpadu Infeksi HIV pada Bayi dan Anak
IDAI Cabang Jawa Timur Komisariat Malang menyelenggarakan Simposium dam Workshop Penanganan Terpadu Infeksi HIV pada Bayi dan Anak
Waktu : 11-12 Juli 2009
Tempat : Hotel Kusuma Agro Wisata, Batu
Simposium & Workshop : Rp 1.750.000 / onsite Rp 2.000.000
Terbatas 120 peserta
Simposium :
SpA : 600.000 / onsite 750.000
GP/PPDS : 400.000/ onsite 550.000
Mahasiswa / Perawat : 300.000 / onsite 450.000
Sekretariat:
IDAI Malang
Telp : 0341-332440 / 343343
email : idaimlg@yahoo.com
Transfer : Bank Niaga cab RSU Dr Saiful Anwar, Malang
a/n : dr.Ariani, SpA, Mkes
no rek panitia : 035-01-33035-12-5
"Jakarta" 4th National Symposium on Vascular Medicine
Integrative Approach on Vascular Disease : From Prevention to Intervention
30 July – 1 Agst 2009
Ritz Carlton Hotel, Jakarta
GP :
Rp. 500.000,-
Rp. 400.000,- (early Registration)
Specialist :
Rp. 750.000,-
Rp. 600.000,- (early registration)
Registration Fee Workshop :
- TCD, Carotid, Vertebral Duplex and Extremitas
- TEE
HOTEL :
Rp. 1.250.000,- (deluxe)
Contact Person :
Secretariat National Cardiovascular Center Harapan Kita (Renny)
ekertariat
Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita
Jl. S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta
Tel: (021) 5684085; 5684093 (ext. 2831)
Fax: (021) 56963795
One Day Symposium An Update Management of Cardiac Emergency for Adult
Seminar CME yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2009 bertempat di Convention Hall * ASRI MEDICAL CENTRE* Jln. HOS Cokroaminoto no. 17 Yogyakarta.
Pembicara :
1. Prof. dr. Bambang Irawan, Sp.PD(K) KV, Sp.JP(K) FIHA, FASCC
2. dr.H. Budi Yuli Setianto., Sp. PD(K)KV, Sp.JP(K)FIHA.
3. dr. Sasmito Nugroho Sp.A (K)
4. dr. Noormanto, Sp. A (K)
dikirim oleh Danni Mahendra
Kontribusi Peserta :
1. Mahasiswa/KoAss/Perawat : 100.000
2. Dokter Umum : 120.000
3. Dokter Spesialis : 150.000
Contact Person :
1. Danni Mahendra 08121586575
2. Juliana Munir 081915517279
3. M. Wildan 081578775518
Seminar Updates in Pediatric Allergic and Immunologic Diseases (UPAID)Se 2009
Harga Early:
Spesialis anak
Rp 450.000
GP (dokter umum)
Rp350.000
Mhasiswa Non-UI
Rp250.000
Mahasiswa UI
Rp175.000
*Early = sebelum 1 Juni 2009 (31 Mei 2009)
Pembayaran dapat ditransfer ke rekening a.n. Yaulia Yanrismet Bahar
No. 122-00-0517191-6
Bank Mandiri KCP Jakarta RSCM
Pendaftaran peserta seminar:
Sena (08158228788)
Yaulia (081319255004)
1 Juni '09- on the spot (Late):
Spesialis anak 500.000, GP 400.000, Mhsswa non UI 300.000, Mhsswa UI 200.000
Seminar 4-5 Juli 2009@aula FKUI, akreditasi IDI (sedang diurus jumlahnya),sertifikat, coffee break 2 x, lunch 2 x..n many more...
Jakarta International Aerospace Medicine Symposium (JIAMS) 2009
Dalam rangka Kongres Perdospi (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Penerbangan Indonesia) dan Munas Perkespra (Perhimpunan kesehatan Penerbangan Indonesia) 2009 akan dilaksanakan sebuah simposium international bertajuk Jakarta International Aerospace Medicine Symposium (JIAMS) 2009 pada tanggl 1-2 Juni 2009 bertempat di Gedung Baru Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa (Lakespra) Dr Saryanto, jl. MT Haryono, Jakarta Selatan. Tema simpsium 2 hari ini adalah : "Flying Safety : Towards an Integrated Approach". Dengan maraknya kejadian kecelakaan pesawat pesawat tahun-tahun belakangan ini di Indonesia, peran dokter yang berminat berkecimpung di bidang penerbangan diharapkan kiat besar. Faktor human error, merupakan kajian yang makin menarik minat berbagai kalangan. Demikian kaitannya dengan Travel medicine juga menjadi perhatian berbagai kalangan. Apakah setiap Perusahaan Penerbangan harus mempunyai dokter penerbangan (Flight Surgeon) atau SpKP (Spesialis Kedokteran Penerbangan) ? Apakah usia kompetensi pilot dapat boleh sampai usia 65 tahun ? Dan lain-lain.Semua akan dibahas disini.
Akan hadir pembicara dari dalam dan luar negeri. dari luar negeri dari Amerika Serikat dan Singapura. Dari dalam negeri selain dari kalangan kesehatan penerbangan di TNI AU dan Ditjen Perhubungan Udara, juga dari kalangan akademisi, praktisi penerbangan, dan KNKT.
Bagi yang berminat hadir silahkan kirim email ke : dr.wawan@ruspau-antariksa.com atau via facebook ini.Atau fax ke : 0218098665.
Workshop EKG
workshop ekg, tgl 9-11 juni 2009, FKUMY
htm 750rb,
pembimbing prof.dr.Bambang irawan,Sp.PD(k),Sp.JP(k),FIHA,FASCC,
pendaftaran fkumy
ket lebih lanjut di workshop EKG PPSD25
PENATALAKSANAAN TERKINI KEGAWATDARURATAN ANAK
Simposium & workshop, PENATALAKSANAAN TERKINI KEGAWATDARURATAN ANAK,
Tempat : hotel panorama jember,
IDAI Jatim komisariat Jember, RSD dr Soebandi Jember
contact person : dr Ahmad Nuri,SpA (08123469574),
dr Gebyar,SpA (0811351907),
dr Ramzi,SpA(08122952030))
Pertemuan ilmiah tahunan ILmu Penyakit Dalam
Pertemuan ilmiah tahunan ILmu Penyakit Dalam
kuliah umum, simposium, temu ahli, lokakarya, kursus presentasi makalah bebas
hotel sahid jaya JAkarta 23-26 juli 2009
sekretariat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Ilmu Penyakit Dalam (PKB IPD)
d/a Departemen IPD FKUI/RSCM
Jl. Diponegoro 71, Jakarta Pusat 10430
telp 021-3142108, 31930956, 31930166
fax (021) 3142108, 3914830
E-mail : ipdfkui@pasific.net.id
Jumat, 29 Mei 2009
INFO MILIST (MAILING LIST)
Bagi yang ingin bergabung dan ingin mendapatkan kiriman e-mail posting blog secara otomatis segera bergabung di yahoogroups blog ini, kirim e-mail kosong ke:
perawat_pinrang-subscribe@yahoogroups.com
Selanjutnya klin JOIN pada Notifikasi yang dikirim oleh Admin Perawat_pinrang melalui e-mail anda.
Selamat Bergabung
Striae Pada Kehamilan = Striae Gravidarum ( Strechmark)
Sampai saat ini, belum ada cara untuk mencegahnya. Krim, minyak atau losion tidaka akan bisa mencegah timbulnya striae. Pada wanita hamil hal ini sebetulnya hal yang biasa (lumrah) dan tidak bisa dihindarkan, namun ada cara untuk mengurangi rimbulnya yakni mempertahankan kenaikan berat badan yang tidak berlebih dan berolahraga.
Striae juga bisa timbul pada kondisi2 non-hamil seperti pada Cushing's syndrome atau kelainan kelenjar anak ginjal lainnya. Pengobatan yang diberikan akan mengurangi saja tetapi tidak dapat menghilangkannya sama sekali. Timbulnya disebabkan oleh peningkatan hormon cortisone, suatu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal. Cortisone mampu melunakkan serabut elastik pada kulit.
Beberapa keadaan lain yang dapat menimbulkan Striae : penambahan berat badan, penggunaan obat-obatan steroid (krim atau pil), penyakit seperti : Cushing's syndrome, Marfan syndrome, Ehlers-Danlos syndrome dan lain-lainnya.
Striae lebih timbul pada wanita (terutama wanita hamil) ketimbang pria. Faktor risiko lain yang bisa menimbulkan striae adalah: wanita muda, hamil dengan bayi yang besar, obesitas, riwayat keluarga dengan striae dan penggunaan obat2an seperti kostikosteroid.
Striae umumnya gak mengancam, kecuali hanya masalah kjosmetik saja. .Tidak mebutuhkan pengobatan dan akan berkurang seiring dengan berjalnnya waktu. Jika ingin diobati juga, maka biasanya pengobatan tidak sepenuhnya efektif serta tidak menghilangkan striae secara sempurna.
Berikut ini terdapat beberapa cara pengobatan guna mengurangi/memperbaiki penampilan striae :
* Krim Tretinoin. Utamanya buat striae yang baru timbul (pink-merah) - kurang dari 6 minggu. Tidak boleh dipergunakan saat hamil. Cara kerjanya memperbaiki kolagen, sehingga w3arna striae menjadi hampir mirip dengan kulit normal. Tidak efektif apada striae yang sudah lama (> dari 6 minggu).
* Terapi dengan laser. Sama prinsipnya yakni menstimulasi bagian kulit dibawah stiae guna merangsang pertumbuhan kolagen dan elastin. Paling efektif buat striae yang baru, tapi juga bisa buat striae yang sudah alama.
* Photothermolysis. (termasuk jenis terapi laser juga) . Perbedaannya denga laser biasa adalah pada tehnik ini sifatnya fraksional (lebih terarah). Sehingga kerusakan yang timbul lebih minmal dan penyembuhan juga cepat.
* Mikrodermabrasi. Prinsip terapi ini adalah memabuang lapisan klit terluar sehingga merangsang pertumbuhan kulit dibawahnya. Sebuah alat membakkan kristal kekulit , kristal ini berfungsi merontokkan permukaan kulit, kemudian vakum pada alat tersebut membuang kristal dan sel-sel kulit yang rontok tadi. Kulit yang baru tumbuh lebih elastis. Terapi ini merupakan pilihan pada struae yang lama.
* Excimer laser. Terapi laser yang satu ini nggak merangsang kolagen atau elastin, melainkan membuat re-pigmentasi (memberi warna) dengan cara merangsang produksi melanin (zat pewarna kulit). Sehingga akhirnya striae baik akan mirip warnanya dengan kulit sehingga kurang jelas. Sering dipergunakan pada striae yang lama.
Rabu, 27 Mei 2009
Sakit Kepala Paska Anestesi Epidural dan Spinal
Timbulnya pada satu hari sampai satu minggu paska epidural. Sakit kepalanya lumayan berat (severe headache), terasa mulai dari bagian depan sampai ke belakang kepala, dimana nyerinya akan berkurang jika dibawa berbaring dan tambah parah jika duduk atau berdiri. Bersamaan dengan sakit kepala juga dirasakan nyeri leher serta rasa tidak suka dengan cahaya terang (silau mennn ).
Jika anestesinya spinal, maka sakit kepalanya tidak seberat epidural (tergantung dari ukuran jarum yang dipergunakan). Pasien muda dan wanita hamil yang mendapat anestesi lokal ini lebih cenderung mengalamai sakit kepala ini .
Sakit ini terjadi akibat keluarnya cairan cerebro-spinal (CSF) dari bekas tusukan jarum spinal atau epidural. Jika cairan ini terlalu banyak keluar, maka tekanannya akan menurun. Dalam keadaan berdiri, tekanan cairan ini akan semakin menurun. Penurunan tekanan ini menyebabkan gejala berupa sakit kepala. Sebagian pasien mendeskripsikannya sebagai migrain yang hebat, bertambah kuat jika dibawa berdiri atau duduk.
Lubang yang terjadi akibat tusukan jarum ini biasanya akan menutup sendiri dalam beberapa minggu atau lebih. Dibawa berbaring dan mengkonsumsi obat2 pain killer seperti parasetamol dan ibuprofen bisa membantu menghilangkannya. Banyak minum air (kopi, teh atau kola bisa lebih membantu), hindari mengangkat sesuatu atau mengedan.
Sakit kepala yang sangat hebat akibat tusukan jarum ini, kadang membutuhkan terapi ‘epidural blood patch’. Yaitu penyuntikan darah sendiri pada sekitar lokasi suntikan sebelumnya, agar terbentuk bekuan darah yang akan menyumbat lubang tersebut.
Tindakan ini akan menghilangkan sakit kepala dalam 24 jam. Setelah periode ini, jika sakit kepala masih ada, maka prosedurnya bisa diulang sekali lagi. Jarang sampai membutuhkan lebih dari dua kali blood patches. Setelah blood patch, dianjurkan untuk tetap berbaring selama 4 jam dan jangan mengangkat sesuatu (menggendong bayi dll) sekurang2nya selama 2 hari.
Selasa, 26 Mei 2009
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CARSINOMA COLON (CA COLON)
Kanker adalah sebuah penyakit yang ditandai dengan pembagian sel yang tidak teratur dan kemampuan sel-sel ini untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). Pertumbuhan yang tidak teratur ini menyebabkan kerusakan DNA, menyebabkan mutasi di gen vital yang mengontrol pembagian sel, dan fungsi lainnya (Gale, 2000 : 177).
Kanker kolon adalah suatu bentuk keganasan dari masa abnormal/neoplasma yang muncul dari jaringan epithelial dari colon (Brooker, 2001 : 72).
Kanker kolon/usus besar adalah tumbuhnya sel kanker yang ganas di dalam permukaan usus besar atau rektum (Boyle & Langman, 2000 : 805).
Kanker kolon adalah pertumbuhan sel yang bersifat ganas yang tumbuh pada kolon dan menginvasi jaringan sekitarnya (Tambayong, 2000 : 143).Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kanker kolon adalah suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar). Selengkapnya klik disini
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HERNIA
Hernia adalah : tonjolan keluarnya organ atau jaringan melalui dincling rongga dimana organ tersebut seharusnya berada yang didalam keadaan normal tertutup.
Hernia atau usus turun adalah penonjolan abnormal suatu organ/ sebagian dari organ melalui lubang pada struktur disekitarnya.
Hernia inguinalis adalah penonjolan hernia yang terjadi pada kanalis inguinal (lipat paha). Operasi hernia adalah tindakan pembedahan yang dilakukan untuk mengembalikan isi hernia pada posisi semula dan menutup cincin hernia.Pengertian Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya yang normal malalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996 : 246). Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui lubang (Oswari, 2000 : 216). Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 : 253). Hernia inguinalis adalah hernia isi perut yang tampak di daerah sela paha (regio inguinalis). (Oswari, 2000 : 216). Materi lengkap Klik disini
Menambah Signature Pada Blog Post
1) Buat signature (spt diatas pakai MyLiveSignature ) atau web lain pembuat signature.
2) Copy URL signaturenya.
3) Log in ke blogger akun kamu.
4) Masuk ke Layout > Edit Html > Expand Widget Templates
5) Cari tag dibawah ini:
<P><data:post.body/></P>
kemudian copy tag dibawah ini tepat dibawahnya
<img src="http://YOUR PICTURE URL" />
Ganti: http://YOUR PICTURE URL dengan URL tanda tangan kamu.
6) Save template selesai
Senin, 25 Mei 2009
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN HEPATITIS
Walaupun kelima agen ini dapat dibedakan melalui petanda antigeniknya, tetapi kesemuanya memberikan gambaran klinis yang mirip, yang dapat bervariasi dari keadaan sub klinis tanpa gejala hingga keadaan infeksi akut yang total.
Bentuk hepatitis yang dikenal adalah HAV (Hepatitis A) dan HBV (Hepatitis B). Kedua istilah ini lebih disukai daripada istilah lama yaitu hepatitis infeksiosa dan hepatitis serum, sebab kedua penyakit ini dapat ditularkan secara parenteral dan non parenteral.
Hepatitis virus yang tidak dapat digolongkan sebagai Hepatitits A atau B melalui pemeriksaan serologi disebut sebagai Hepatitis non-A dan non-B (NANBH) dan saat ini disebut Hepatitis C (Dienstag, 1990). Selanjutnya ditemukan bahwa jenis hepatitis ini ada 2 macam, yang pertama dapat ditularkan secara parenteral (Parenterally Transmitted) atau disebut PT-NANBH dan yang kedua dapat ditularkan secara enteral (Enterically Transmitted) disebut ET-NANBH (Bradley, 1990; Centers for Disease Control, 1990). Tata nama terbaru menyebutkan PT-NANBH sebagai Hepatitis C dan ET-NANBH sebagai Hepatitis E (Bradley,1990; Purcell, 1990).
Virus delta atau virus Hepatitis D (HDV) merupakan suatu partikel virus yang menyebabkan infeksi hanya bila sebelumnya telah ada infeksi Hepatitis B, HDV dapat timbul sebagai infeksi pada seseorang pembawa HBV.Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting tidak hanya di Amerika tetapi juga diseluruh Dunia. Penyakit ini menduduki peringkat ketiga diantara semua penyakit menular yang dapat dilaporkan di Amerika Serikat (hanya dibawah penyakit kelamin dan cacar air dan merupakan penyakit epidemi di kebanyakan negara-negara dunia ketiga. Sekitar 60.000 kasus telah dilaporkan ke Center for Disease Control di Amerika Serikat setiap tahun, tetapi jumlah yang sebenarnya dari penyakit ini diduga beberapa kali lebih banyak. Walaupun mortalitas akibat hepatitis virus ini rendah, tetapi penyakit ini sering dikaitkan dengan angka morbiditas dan kerugian ekonomi yang besar. Selengkapnya Klik disini
Sabtu, 23 Mei 2009
Terapi agonis GnRH (Gonadotropin-Releasing hormone agonist,GnRH-a) untuk Nyeri pada Endometriosis
Tita Husnitawati
SubBagian EndokrinologiReproduksi-Fertilitas Bagian Ostetri-Ginekologi FKUP-RSHS Bandung
Agonis GnRH adalah bentuk modifikasi dari GnRH yang mengikat reseptor GnRH pada hipofise dalam waktu lama, berbeda dengan GnRH alam yang mempunyai waktu paruh sangat pendek.1 Analog GnRH sudah cukup lama dikenal sejak ditemukan Schally dkk pada tahun 1977 yang berhasil mengisolasi, mengenal dan mensintesis Gn-RH.2 Gn-RH sintesis ini dikenal dengan istilah analog Gn-RH (Gn-RH-a). Hingga kini analog GnRH digunakan untuk beragam indikasi klinis antara lain: mencegah ovulasi dan menghentikan daur haid, menghentikan pertumbuhan dan memperkecil ukuran lesi endometriosis, memperkecil ukuran uterus, menghentikan pertumbuhan fibroma uterus dan meningkatkan penyusutan fibroma, perdarahan uterus disfungsi (PUD) dan kista ovarium.3 Kombinasi pengobatan operatif dengan analog GnRH merupakan pengobatan untuk endometriosis yang paling banyak dianut hingga kini dan yang paling rendah angka kekambuhannnya.
Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Berkala IV HIFERI Semarang, 26-28 Januari 2009
Peran GnRH pada sistem reproduksi
Terdapat 2 bagian besar dalam otak yang berperan penting dalam regulasi fungsi reproduktif, yaitu hipotalamus dan hipofise. Hubungan hipotalamus dan hipofise adalah melalui aliran darah yang berasal dari anyaman kapiler-kapiler di tengah hipotalamus yang mengalir ke dalam pembuluh darah portal menuruni tangkai/batang hipofise menuju hipofise anterior. Pesan-pesan dari hipotalamus ke hipofise disampaikan melalui zat neuroendokrin (realising hormon)yang disekresikan sel-sel hipotalamus dan ditansport ke hipofise oleh sistem pembuluh darah portal. Zat-zat neuroendokrin dalam hipotalamus memiliki efek stimulasi positif terhadap growth hormone (GH), thyroid-stimulating hormone (TSH), adenocortico tropic hormone (ACTH), sebagaimana halnya dengan gonadotropin Pituitary follicle-stimulating hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH). Sekresi FSH dan LH memerlukan rangsangan pulsatil GnRH hipotalamik yang membuat jumlah reseptor bertambah diantara dua denyutan. Pengeluaran GnRH secara konstan membuat respons awal (flare) yang terjadi dalam 10 hari pertama , diikuti pengaturan-turun (down regulation) konsentrasi reseptor, yang akan mendesentisasi hipofise untuk terus dirangsang.4
Mekanisme terjadinya nyeri pada endometriosis
Implan endometriosis mengakibatkan peradangan lokal yang mengiritasi ujung syaraf dan mengirimkan rangsangan noxious sepanjang jalur medula spinalis ke susunan syaraf pusat yang dirasakan oleh pasien sebagai perasaan terbakar, nyeri tumpul, nyeri tajam, seperti ditusuk dan kram. Reaksi peradangan lokal diperantarai oleh meningkatnya produksi sitokin dan prostaglandin yang berasal dari lesi endometriosis dan sel-sel sistim imun. Substansi ini juga merangsang perkembangan jaringan parut dan nodul sekeliling lesi yang akan menekan syaraf prifer mengakibatkan gejala nyeri dan menunjukkan neropati perifer. Gejala nyeri biasanya timbul ketika nodul tertekan saat pemeriksaan bimanual atau saat bersenggama. Kista coklat mungkin akan menekan organ lain pada pelvik mengakibatkan nyeri dan penekanan selama berkemih atau pergerakan usus. Karena meningkatnya sitokin sistemik dan prostaglandin oleh sel-sel sistem imun pada sirkulasi darah, banyak perempuan merasakan demam, nyeri dan perasaan kejang pada tubuhnya, mual, muntah, dan diare ketika haid.
Secara umum sakit dapat terjadi pada organ lain selain organ pelvik perempuan, di fihak lain implan endometriosis tidak biasanya asimtomatik. Walaupun beberapa pasien mungkin dapat memantau sendiri apakah ada hubungannya antara nyeri dengan beberapa fungsi tubuh, dan aktivitas fisik yang mengarah ke organ tertentu, tetapi pada keadaan ini beberapa pemeriksaan diagnosis dan konsultasi dengan spesialis lain diperlukan untuk menentukan apakah penyebab sakit tersebut endometriosis atau bukan ( organ lain). Jika tetap penyebab sakit tidak jelas maka penekanan ovarium oleh obat tertentu seperti DepotLupron dapat membantu membedakan nyeri apakah diakibatkan oleh endometriosis atau bukan. Telah dipercaya bahwa endometriosis tumbuh subur dalam pengaruh estrogen. Salah satu tujuan terapi endometriosis yaitu membuat kondisi hipoestrogen akan mengakibatkan lesi endometriosis atropi, sehingga kejadian nyeri berkurang.
Analog GnRH
Gn-RH alamiah merupakan hormon peptida pendek yang terdiri dari rangkaian 10 asam amino. Gn-RH ini memiliki waktu paruh yang singkat, ikatan reseptor yang lemah dan sangat mudah di hancurkan oleh enzim peptidase . Untuk mendapatkan analog Gn-RH , maka susunan asam amino pada Gn-RH alami diganti dengan asam amino lain pada rantai 6 dan 10. Menurut cara kerjanya analog Gn-RH di bagi dalam dua bentuk, yaitu agonis Gn-RH dan antagonis Gn-RH.
Agonis GnRh
Dengan mensubstitusi asam amino terpilih atau dengan etilamid pada posisi 6 dan atau 10 (asam amino glisin) pada Tabel 1 disintesis GnRH analog. Substitusi ini akan meningkatkan afinitas dengan reseptor GnRH dan mencegah degradasi oleh enzim endo-peptidase atau karboksiamid peptidase sehingga meningkatkan waktu paruh 8 menit menjadi 5 jam
Table 1 – Struktur dan potensi relatif agonis GnRH
Agonis GnRH Potensi relatif
Buserelin D-Ser (TBU) untuk Gly-6 100
Nafarelin D-(2Nal) untuk Gly-6 100
Leuprorelin D-Leu untuk Gly-6 50
acetate Ethylamide untuk Gly-10
Goserelin D-Ser (TBU) untuk Gly-6 50
Az-Gly untuk Gly-10
Triptorelin D-Trp untuk Gly-6 100
Tabel 1. Struktur dan Potensi Relatif Agonis GnRH
Pada pemberian agonis Gn-RH secara kontinyu (tanpa berdenyut), maka agonis Gn-RH tersebut akan menduduki reseptor di hipofisis anterior, dengan cara mengurangi sensitifitas hipofisis terhadap rangsangan agonis Gn-RH , sehingga terjadi penurunan sekresi LH dan FSH. Akibatnya produksi estrogen dan progesteron pun oleh ovarium akan berkurang (receptor down-regulation). Long-acting GnRH agonist ini (leuprolide, nafarelin, goserelin) mengakibatkan keadaan hipogonadal hipogonadotropik yang disebut pseudomenopause atau ooforektomi medikal , tetapi kedua istilah itu kurang tepat karena pada menopause ovarium tidak memproduksi estrogen karena tidak ada folikel. Pada kedua keadaan tersebut terjadi kenaikan kadar gonadotropin yang bermakna. Sebaliknya perempuan yang mendapat terapi agonis GnRH tidak memproduksi estrogen karena kedua ovarium tidak mendapatkan rangsang gonadotropin yang adekuat; akibatnya kadar FSH dan LH sangat rendah. Aksi agonis GnRH pada terapi endometriosis yang memicu kondisi kekurangan estrogen dan amenore, akan menghilangkan semua kemungkinan penyemaian baru pada peritoneum (pertumbuhan baru endometriosis).1
Pada awal pemberian terjadi stimulasi reseptor dan dengan sendirinya terjadi pengeluaran LH dan FSH dalam jumlah besar, sehingga terjadi pemicuan sintesis estrogen dan progesteron di ovarium (flare up). Ikatan reseptor agonis Gn-RH ini sangat kuat (slow reversibility), sehingga meskipun pemberiannya telah dihentikan namun efeknya terhadap tubuh manusia masih ada berbulan-bulan. Karena cara kerjanya yang menimbulkan flare up, dan mengurangi sensitivitas hipofisis anterior, maka analog Gn-RH jenis ini disebut pula sebagai agonis Gn-RH.
GnRH agonist dapat diberikan intramuskuler, subkutaneous atau intranasal tergantung jenis obat yang dipakai. Terapi diberikan berupa suntikan tiga bulanan, satu bulanan dan harian atau semprotan intranasal
Tabel 2. Bentuk, Dosis, Nama Generik dan Nama Dagang Analog GnRH
Nama generik Nama dagang Bentuk Dosis
Buserelin Suprecur Semprotan intranasal Dua kali semprotan pada setiap lubang nasal setiap 8 jam (tiga kali sehari).
Suprefact injectable Suntikan harian Dosis diawali 200 mikogram sehari dan dapat dinaikan maksimal 500 mikogram.
Goserelin Zoladex Suntikan satu bulanan atau tiga bulanan Disuntikan di bawah kulit pada perut bagian bawah
Leuprorelin
Leuprolide Lupron Depot, Tapros, Endrolin Suntikan satu bulanan atau tiga bulanan Disuntikan di bawah kulit pada daerah perut, lengan atau otot pantat/paha
Prostap SR
Enantone
Lucrin Depot
Trenantone-Gyn Sutikan tiga bulanan
Naferelin
Synarel Semprotan intranasal Disemprotkan pada satu lubang hidung pada pagi hari dan satu semprotan pada lubang hidung lainnya pada malam hari setiap hari. Pada beberapa perempuan dosis ini tidak mengganggu pola haid sehingga dapat dinaikkan menjadi satu semprotan pada ke dua lubang hidung setiap pagi dan malam.
Synarella
Triptorelin Decapeptyl SR Suntikan satu bulanan dan tiga bulanan Disuntikan di bawah kulit atau pada otot pantat.
Gonapeptyl Suntikan satu bulanan
Tabel 2. Bentuk, Dosis, Nama Generik dan Nama Dagang Analog GnRH
Pada pemakaian terapi lebih dari dua minggu produksi estrogen akan berhenti mengakibatkan implan endometriosis menjadi inaktif dan berdegenerasi. Kebanyakan perempuan mengalami henti haid pada dua bulan terapi dan mengalami perdarahan bercak setelah 10-14 hari pemberian terapi. Empat sampai 8 minggu pemberian terapi gejala mulai menghilang. Haid timbul kembali setelah 4-6 minggu pemakain obat semprotan dan 6-10 minggu setelah suntikan terakhir.4
Efektivitas Pengobatan Untuk Gejala Nyeri
Penggunaan sebelum operasi
Sebaiknya tidak diberikan dengan tujuan mengurangi perluasan lesi peritoneal (implan superfisial) karena dapat mempersulit operator mengidentifikasi kelainan.4 Kejadian penyusutan endometrioma pada pemberian agonis GnRH sebelum pembedahan masih diperdebatkan6-7
Penggunaan setelah pembedahan
Enam bulan pemakaian agonis GnRH segera setelah pembedahan akan menurunkan gejala kekambuhan,8 dan memperpanjang timbulnya kekambuhan.4 Hasil ini lebih efektif dibandingkan pemakaian kontrasepsi oral setelah pembedahan.9
Pengunaan pada kekambuhan penyakit
Pengobatan dapat dilanjutkan tetapi dengan hati-hati mempertimbangkan dosis dan lama pemberian untuk mencegah atau memperkecil hilangnya densitas tulang.7 Beberapa peneliti melaporkan bahwa penipisan tulang kurang jelas terjadi selama terapi tulang.7 Pemberian terapi add-back akan memperkecil risiko dan memungkinkan terapi dilanjutkan sampai lebih dari dua tahun.4
Keberhasilan agonis GnRH banyak dilaporkan para peneliti. Kesembuhan nyeri pelvik dan nyeri haid mencapai 80 -90%, angka kehamilan mencapai rata-rata 52 %, sedangkan angka kejadian residif juga rendah. Peneliti lain melaporkan: pengobatan nyeri mencapai kesembuhan 80-100%, amenorea hilang 100%, nyeri panggul hilang 50-100%. Rekurensi terjadi 20% pada nyeri menstruasi, akan tetapi tidak ada rekurensi pada dispareunia pada observasi selama 6 bulan. Angka kehamilan banyak dilaporkan para peneliti. Werlin memperoleh kehamilan 3 bulan pasca pengobatan. Pada endometriosis derajat ringan angka kehamilan 10-57% dalam waktu 2-8 bulan. Hal ini bervariasi tergantung stadium endometriosis.4,12
Efek Samping
Efek samping obat yaitu hipogonadisme, termasuk hot flushes, pengeringan vagina progresif, menurunnya libido (karena produksi estrogen dan androgen ditekan), depresif, iritabilitas, lemah, sakit kepala, perubahan kulit dan hilangnnya mineral tulang. Terapi GnRH agonist tidak mengubah lipid serum dan konsentrasi lipoprotein seperti yang terjadi pada terapi danazole atau progestin dosis tinggi. Turunnya mineral tulang yang bermakna ada hubungannya dengan regimen terapi standar GnRH agonist (enam bulan); hilangnya mineral tulang baik pada vertebrae lumbar (tulang trabekuler) dan leher femoral (tulang kortikal) dan dapat mencapai 1% per bulan bahkan lebih. Setelah pengobatan dihentikan, mineral tulang yang menurun lambat laun membaik, tetapi tidak semua wanita mengalaminaya. Hilangnya bagian tulang trabekuler dapat menyebabkan kerusakan stuktur tulang yang tidak dapat kembali secara membaik secara efektif.1
Terapi add-back
Dalam mencegah kehilangan mineral tulang sejumlah stategi terapi add-back telah dikembangkan. Regimen kombinasi estrogen dosis rendah dan progestin (conjugated estrogens 0,62 mg dan medroksiprogesteron asetat 2,5 mg/hari) berdasarkan dugaan bahwa kadar estrogen yang diperlukan untuk mendukung endometriosis adalah lebih besar daripada kadar esrogen untuk mencegah gejala vasomotor hilangnya mineral tulang. Hasil untuk dicapai dengan menambah regimen add-back kombinasi estrogen dosis rendah dan progestin yang disebut estrogen threshold hypothesis. Bagaimanapun juga add-back therapy hanya dengan estrogen dosis rendah sebaiknya tidak dianjurkan; percobaan klinis akhir-akhir ini (etrogen oral 1 mg/ hari) telah dihentikan secara dini karena terjadi kekambuhan nyeri. Beberapa regimen add-back telah dijelaskan, termasuk progestin saja (noretindron 2,5-5 mg/ hari, tibolon 2,5 mg/hari, bifosfonat (etidronat siklik) 400 mg/ hari untuk 2 minggu setiap 2 bulan, alendronat 10 mg/ hari), dan kebanyakan saat ini dipakai selective estrogen receptor modulators, SERM (ralokxifen 60 mg/hari). Regimen terapi add-back kombinasi estrogen-progestin melindungi tulang dan mempunyai keuntungan tambahan untuk mencegah hot flushes dan atropi urogenital. Efektifitas regimen add-back progestin saja kurang konsisten. Endometriosis sendiri tidak dihubungkan dengan hilangnya milneral tulang.1
Antagonis GnRH
Dewasa ini telah berhasil di temukan jenis Gn-RH analog yang lain, dimana cara kerjanya jauh berbeda dengan Gn-RH agonis, yang dinamakan Gn-RH antagonis. Dahulu para ahli selalu gagal menggunakan Gn-RH antagonis generasi I dan ke II, karena memiliki efek pengeluaran histamin pada tempat penyuntikan. Dewasa ini telah banyak digunakan antagonis GnRH generasi ketiga untuk pengobatan endometriosis. Generasi ketiga ini tidak memiliki efek terhadap pengeluaran histamin pada tempat penyuntikan, dibandingkan dengan antagonis GnRH generasi I dan II. Cara kerja antagonis GnRH adalah dengan menduduki reseptor di hipofisis anterior tanpa terjadi stimulasi reseptor, artinya tanpa terjadi pengeluaran FSH dan LH pada saat awal pemberian (tanpa flare up). GnRH antagonis berikatan dengan reseptor GnRH dan bekerja dengan cara kompetitif dengan GnRH alamiah.4 Gn-RH antagonis diperoleh dengan cara mengganti susunan asam amino Gn-RH alamiah pada rantai 1,2,3,6,8 dan 10. Karena Gn-RH antagonis dapat dengan cepat melepaskan diri dari ikatan reseptornya, maka pemberiannyapun harus dilakukan sesering mungkin (tiap hari, atau tiap minggu).11
Pengobatan endometriosis dengan Gn-RH agonis, maupun antagonis merupakan pengobatan yang dewasa ini paling banyak dipakai. Angka kesembuhan nyeri pelvik dan nyeri haid mencapai 80 -90%, sedangkan angka kehamilan mencapai rata-rata 52 %, sedangkan angka kejadian residif juga rendah . Gn-RH agonis, maupun antagonis banyak di gunakan pada kasus endometriosis berat. Pada kista coklat, sebaiknya sebelum dilakukan tindakan pembedahan, diberikan pengobatan dengan Gn-RH analog selama 6 bulan. Tujuan pemberian Gn-RH analog adalah untuk mengurangi proses inflamasi dan vaskularisasi pada ovarium.11-2
Pustaka
1. Speroff. L, Fritz MA., Endometriosis , Clinical Gynecologic Endocrinology and
Infertility, 7th, William & Willkins, Baltimore. 2005; 1103 – 34.
2. Hooghe M.T, Hill, J. A, : Endometrisis, Novak's Gynecology, 14th , Williams &
Willkins, Baltimore USA,2007; 1137-84.
3. Speroff. L, Fritz MA. Neuroendocrinology , Clinical Gynecologic Endocrinology and Infertility, 7th, William & Willkins, Baltimore. 2005;146 – 85.
4. Schweppe K-W, Hummelshoj L. Recommendations on the use of GnRH in the management of endometriosis. In: Lunenfeld B (ed). GnRH Analogs in Human Reproduction. United Kingdom: Francis & Taylor, 2005:53-66.
5. Prentice A., Deary AJ, Bland E. Progestagens and anti-progestagens for pain associated with endometriosis. In: The Cochrane Library, Issue 3. Chichester: John Wiley & Sons Ltd, 2003.
6. Donnez J, Nisolle M, Gillerot S, et al. Ovarian endometrial cysts: the role of gonadotropin-releasing hormone agonist and/or drainage. Fertil Steril 1994;62:63-6.
7. Muzii L, Marana R, Caruana P, et al. The impact of preoperative gonadotropin-releasing hormone agonist treatment on laparoscopic excision of ovarian endometriotic cysts. Fertil Steril 1996;65:1235-37.
8. Hemmings R. Combined treatment of endometriosis. GnRH agonists and laparoscopic surgery. J Reprod Med 1998;43(3):31620.
9. Muzii L, Marana R, Caruana P, et al. Postoperative administration of monophasic combined oral contraceptives after laparoscopic treatment of ovarian endometriomas: a prospective, randomised trial. Am J Obstet Gynecol 2000;183:588-592.
10. Uemura T, Yoshikata H, Ishikawa M, et al. Effects of pre-treatment with GnRH-Agonists on bone mineral density in patients with endometriosis. 5th International Symposium on GnRH-Analogues in Cancer and Humann Reproduction, Geneva, Switzerland, 1999: abstract 45
11. Huirne JAF, Lambalk CB, Janssens R, Schoemaker J. GnRH agonist versus antagonist, where are we today ?. The First World Congress On: Controversies in Obstetric, Gynecology & Infertility. Prague, Czech Republic-1999
12. Ling, FW. Randomized controlled trial of depot leuprolide in patients with chronic pelvic pain and clinically suspected endometriosis. Pelvic Pain Study Group. Obstet Gynecol 1999; 93:51.
Jumat, 22 Mei 2009
Menambah musik latar pada blog
Seperti biasa Login->Layout->Edit HTML
Untuk musik yang langsung main saat blog dibuka (nggak peduli pengunjung suka atau tidak ), dapat dibuat dengan memasukkan tag dibawah ini tepat setelah tag <body>
<bgsound src="http://yoursite.com/yoursound.mp3" loop=infinite>
Ganti: http://yoursite.com/yoursound.mp3 , dengan URL musik yang diinginkan/atau file mp3 yang sudah kamu aplod ke hosting gretongan yang banyak tersedia.
Jika ingin musik latarnya bisa diperkecil atau bahkan dimatikan : Layout->Page Elements->add a gadget->HTML/JavaScript. Kopas kode dibawah ini lalu save (letakkan di side bar/diposisi man yang disukai)
<embed width="200" src="http://yoursite.com/yourmusic.mp3" autostart="false" loop="false" height="50"></embed>
Ganti URl lagu, jika ingin langsung on musiknya tinggal ganti false dengan true pada autostart dan jika ingin musiaknya berulang2 ganti flase dengan true pada loop. Nanti pada gadget yang ditambahkan akan terlihat seperti dibawah ini (setting di false semua):
Rabu, 20 Mei 2009
PERAWATAN DEWASA I: ASKEP KLIEN DENGAN CHRONIC HEART FAILURE (CHF)
ETIOLOGI:
}Atrosklerosis koroner
}Hipertensi sistemik atau pulmonal
}Peradangan atau degeneratif
}Faktor sistemik: tirotoksikosis, hipokisa, anemia, asidosis dan ketidakseimbangan elektrolit.
Klippel-Trenaunay Syndrome
Jari2 saling bersatu atau terdapatnya jari ekstra sering ditemukan pada kasus ini. Terjadi perdarahan, sering akibat tumor rektum atau vagina. Penyebab kelainan ini tidak diketahui. Suatu kelainan yang mirip dengan kelainan ini adalah Sturge-Weber syndrome, penderitanya bisa mengalami kejang serta keterbelakngan mental.
Tidak ada pengobatan untuk KTS. Pengobatan bersifat simptomatik (hanya mengurangi gejala, tanpa mengobati penyebab). Pembedahan laser bisa mengurangi atau menghilangkan lesi yang ada pada kulit. Pembedahan juga bisa menghilangkan perbedaan ukuran tungkai. KTS merupakan penyakit yang progresif dan dan komplikasi bisa menyebabkan kematian .
Perlu info tambahan ? BACA INI
Case-Mix Applied in 15 Vertical Hospitals
The 15 hospitals are Adam Malik Hospital (Medan), M. Djamil Hospital (Padang), M. Hoesin Hospital (Palembang), Cipto Mangunkusumo Hospital, Fatmawati Hospital, Persahabatan Hospital, Harapan Kita Mother and Child Hospital, Harapan Kita National Cardiac Center, Dharmais Cancer Hospital (Jakarta), Hasan Sadikin Hospital (Bandung), Sardjito Hospital (Yogyakarta), Kariadi Hospital (Semarang), Sanglah Hospital (Denpasar), Wahidin Sudiro Husodo Hospital (Makassar) and R. Kandow Hospital (Manado).
The Case-Mix is implemented to support a system that can accommodate challenges on health service not to mention to support efficiency, quality and effectiveness of health service in hospitals. The system covers 23 Major Diagnostic Categories (MDC) and 1,077 DRG (Diagnostic Related Group) for outpatient and inpatient cares, said dr. Siti Fadilah Supari.
INA-DRG or Case-Mix is a health service payment system which classifies every similar health service into a group. Each patient treated in hospital is classified into the same group, with similar clinical symptoms and cost.
On that opportunity, Mrs. Supari also decided 15 vertical hospitals into PPK BLU ( Pusat Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum or public service-health service center). BLU status makes hospitals possible to manage their own income that it could be more efficient and patient service becomes better. As current regulation, all hospital profit must be given to govt. treasury first that hospital management gets financial problems which cause disturbed patient service.
The decision of 15 vertical UPT (technical implementation unit) as PPK BLU is according to Health Ministerial Decree No. 756/Menkes/SK/VI/2007 on 26 June 2007. Those are R. Kandow Hospital (Manado), Adam Malik Hospital (Medan), Soeradji Tirtonegoro Hospital (Klaten), R. Soeharso Orthopedic Hospital (Surakarta), Soeharto Heerdjan Hospital (Jakarta), Marzoeki Mahdi Hospital (Bogor), Radjiman Wediodiningrat Hospital (Lawang, Malang), Soerojo Hospital (Magelang, Central Java), Gunawan Partowidigdo Hospital (Cisarua, Bogor), Rotinsulu Hospital (Bandung), Ario Wirawan Hospital (Salatiga, Central Java), Cicendo Eye Hospital (Bandung), Stroke Center (Bukittinggi, West Sumatera), drug addiction hospital (Jakarta), Sulianti Saroso Infection Hospital (Jakarta).
Source: Depkes RI
Senin, 18 Mei 2009
KDM: KONSEP KEMATIAN
Vagina Kering
Kelembaban vaginal dihasilkan utama oleh lendir cervix (leher rahim). Lendir ini mengalir secara lambat, membersihkan vagina, "menghanyutkan" sel-sel mati serta sisa2 menstruasi keluar rongga vagina. Rata2 perhari wanita mengeluarkan (discharge) 2 gram sel-sel mati dan 3 gram mukus (lendir).
Saat terangsang waktu melakukan hubungan seks, kelenjar kelenjar khusus yang berlokasi di pintu masuk vagina yang dinamakan kelenjar Bartholini, menghasilkan lendir tambahan. Kelembaban dari kelenjar ini lebih lendir dari yang dihasilkan leher rahim, karena memang tujuannya memberikan lubrikasi saat hubungan seks. Baunya yang khas merupakan hasil evolusi jutaan tahun, meningkatkan daya tarik/rangsangan bau oleh wanita terhadap spesies jantannya, dan merupakan tanda bahwa wanita sudah siap untuk berhubungan seks.
Keringnya Vagina sebelum menopause merupakan suatu problem seks. Ini bisa berati bahwa wanita kurang terangsang saat pemanasan, yang bisa terjadi karena foreplay yang kurang mantabs (tidak adekuat), rasa bersalah, rasa takut atau masalah hubungan suami isteri (partner). Perlu juga diingat bahwa laki2 lebih duluan terangsang dibandingkan wanita, sehingga laki2 bisa saja melakukan penetrasi sebelum wanita raedy, yaitu sebelum lubrikasi/pelinciran vagina yang optimal terjadi. Kurangnya lubrikasi juga hal yang lumrah pada wanita yang menyusui, karena kadar hormon estrogen lagi rendah serta pada wanita yang menderita diabetes.
Keringnya vagina bisa juga menjadi problem pada saat dan setelah menopause, yang diakibatkan oleh kurangnya estrogen. Estrogen bertanggung jawab dalam memelihara dinding vagina, yaitu elastisitas dan produksi pelembab (lendir) dari leher rahim.
Kadar estrogen menurun saat menopause, sehingga vagina kehilangan elastisitasnya, lapisan dindingnya menjadi tipis dan kering. Karena kurang lembab, bakteri bersahabat yg biasanya ada di vagina juga akan berkurang jumlahnya, akibatnya kadar keasaman vagina juga akan berkurang yang selanjutnya menyebabkan mudah timbul infeksi.
Semua perubahan2an diatas membuat berhubungan seks menjadi tidak nyaman, sehingga sekitar 40% wanita mengeluhkan hubungan seks yang nyeri bahkan. Faktor lain pada wanita menopause adalah kelenjar Bartholininya kurang efesien, membutuhkan waktu yang lebih lama serta jumlah lendir yang tidak sebanyak wanita yang lebih muda. Dalm penelitiannya didapatkan lubrikasi untuk penetrasi pada wanita yang muda hanya membutuhkan waktu dalm hitungan detik saja, sedangkan pada wanita menopause membutuhkan waktu minimal 5 menit.
Vagina yang kering sebetulnya dapat di lubrikasi dengan mudah. Untuk lubrikasi tambahan saat hubungan seks dapat dipakai sebaiknya mempergunakan lubrikan yang water-based seperti KY jelly atau pelembab vagina seperti Yes, Sylk, Replens atau Senselle. Jangan memakai produk yang oil-based seperti vaselin karena akan mengganggu produksi lubrikasi ilmiah.
Sylk, Yes dand KY jelly dipakai sesaat sebelum hubungan seks dengan mengoleskannya disekitar vulva, terutama sekitar liang vagina. Replens dan Senselle dipakai 3 kali seminggu sehingga tidak perlu dipakai saat akan berhubungan.
Bagi yang sudah menopause dianjurkan melakukan foreplay lebih lama agar kelenjar Bartholininya cukup menghasilkan lendir sebelum penetrasi. Lubrikan sederhana seperti KY jelly, atau pelembab seperti Replens atau Senselle, dapat dipergunakan jika membutuhkan lubrikasi tambahan.
Terapi sulih hormon (Hormone replacement therapy =HRT) pada wanita menopause juga membantu meningkatkan lubrikasi dan menebalkan dinding vagina, tetapi sayangnya memiliki risko. Sehingga HRT kurang dianjurkan jika kekeringana vagina hanya satu2nya masalah/keluhan pada menopause. Karena banyak cara2 yang lebih aman untuk mengatasi kekeringan vagina.
Cara lain bagi wanita menopause adalah mempergunakan krim estrogen vagina yang diapakai setiap malam selama 2-3 minggu (atau lebih sampai efeknya terasa).Setelah itu hanya dipakai dua kali seminggu. Walaupun belum terdapat bukti yang kuat, untuk mengimbangi efek estrogen biasanya diberikan juga tablet progeteron guna mengurangi risiko kanker rahim.
Disamping dalam bentuk cream, preparat estrogen juga tersedia dalam bentuk tablet vagina serta cincin vagina. Sedagkan bahan alami (suplemen)dapat dipergunakan ekstrak Black cohosh (sudah tersedia dalam bentuk kapsul). Black cohosh memiliki efek mirip seperti estrogen.
Minggu, 17 Mei 2009
Angka Keberhasilan IVF : korelasi dengan bedrest ?
Dengan perkembangan zaman, lamanya bedrest yang dianjurkan setelah transfer embryo menjadi semakin singkat. Bahkan data terbaru mendapatkan bahwa angka keberhasilan IVF bisa tidak tergantung dari bedrest.
Pada tahun 1988, suatu laporan mempertanyakan logikanya bedrest pada IVF, karena uterus (rahim) menetap (tidak berubah) posisinya dalam tubuh wanita dalam keadaan berdiri tegak adalah hampir horizontal (menghadap kedepan atau kebelakang). Sehingga lebih masuk akal jika pasien IVF segera disuruh beridiri setelah prosedur ketimbang berbaring. Dan dalam penelitiannya justru angka keberhasilannya lebih tinggi pada pasien yang langsung beridiri setelah transfer embryo.
penelitian lain mempergunakan USG guna meneliti masalah ini. Saat transfer embryo, terdapat gelembung udara pada kateter yang bisa dilihat dengan USG. Setelah transfer embryo komplit, gelembung2 udara ini bisa terlihat di dalam rahim. Didapatkan jika pasien disuruh berdiri langsung sesaat setelah embryo transfer, posisi gelembung udara ini (berdekatan dengan embryo) tidak bergerak.
Dalam era modern, ada dua masa dimana bedresty direkomendasikan:
# Segera setelah embryo transfer
# Setelah pasien dipulangkan ke rumah
Lamanya bedrest bervariasi mulai beberapa hari sampai beberapa minggu.
Coba baca komentar2 ibu2 dalan suatu forum tentang fertilitas diluar negeri tentang beragamnya waktu yang di patok dokternya.
" Transfer was on a Saturday. Bedrest for Sat and Sun back to desk job on Monday. Positive result "
" For our IVF on Sun. our RE has said bed rest on Sunday (only up to go to the bathroom). Then two days of 'home rest', the clinic has said it would be okay to drive to a restaurant and have dinner but no walking around. We have a four hour drive home so the clinic wants us to stay in Houston for the two days of home rest. They have also said no lifting more than 5 pounds until the pregnancy test. No vacuuming, cleaning, or any other strenuous activity til test. Every RE is different though, if fact our clinic has changed their protecol from strict bed rest to just home rest with no activity other than sitting "
" I went to another province for the transfer and they basically asked me to stay for two days after the transfer. I thought I would be on strict bed rest but they just told me to take it easy. Which was not hard when I was alone the whole time! I did walk around but not too far nor too long and I am currently 8 wks pg with a singleton!! "
Ada dua penelitian di Inggris yang meneliti tentang bedrest ini. Pada kedua penelitian ini didapatkan tidak ada efek bedrest yang dapat dideteksi apada angka keberhasilan IVF.
Dalam suatu penelitian 406 pasien diberi pilihan untuk istirahat atau bangun setelah embryo transfer. 167 pasien memutuskan untuk bangun segera setelah embryo transfer dan sisanya 239 memutuskan untuk tetap berbaring selama satu jam. Hasilnya nggak mengejutkan, karena angka keberhasilan IVF pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan : 41 dari 167 (24.55%) berbanding 51 dari 239 (21.34%), walaupun secara presentase lebih tinggi pada kelompok yang langsung berdiri.
Bedrest setelah embryo transfer dan setelah sampai dirumah tidak terlalu perlu, dan malah bersifat kontra-produkstif. Jika pasiennya nggak mau, maka istirahatkan saja sekitar 1/2 sampai satu jam setelah transfer embryo.
Setelah sampai di rumah pasien bisa melakukan aktifitas normal seperti biasa. Tidak dibutuhkan bedrest saat dirumah. Pasien bisa kembali bekerja seperti biasa jika mereka mau. Hal ini akan mengurangi kadar stres sehingga lebih menguntungkan dalam proses untuk menjadi hamil.
Sumber: http://www.ivf1.com/
Sabtu, 16 Mei 2009
INFO UMUM: CARA JITU MENGUSIR SERANGGA
Nyamuk : Aroma bawang putih yang pedas dan menyengat paling ditakuti oleh nyamuk. Bila ingin mengusir nyamuk, selain harus rajin membersihkan lingkungan, maka bila memungkinkan, cara terbaik adalah menanam bawang putih. Bila tidak, juga boleh dengan meletakkan bawang putih dalam kantong jaring dan gantunglah pada daerah yang banyak nyamuknya. Dalam kondisi demikian, nyamuk yang paling ganas pun tidak akan berani mendekat!
Kecoa : takut aroma harum. Untuk mengatasi kecoa yang paling suka sembunyi di dapur (biasanya dapur basah), maka kita ambil sabun batangan yang dipotong kecil-kecil. Kemudian potongan sabun ini kita letakkan di mangkok kecil (atau lainnya) yang diisi air bersih secukupnya, lalu mangkuk ini kita letakkan pada tempat di mana kecoa biasa muncul. Tak sampai beberapa hari, kecoa akan lenyap tanpa jejak. Tetapi harus rutin menambah air bersih dalam tempat sabun tadi, dengan demikian hasilnya baru bisa berlanjut. Bila ada anak kecil dalam rumah, maka harus waspada untuk menjaga keamanan; jangan sampai termakan! Sumber http://www.iptek.net.id/
BAHAN KIMIA MENGURANGI KESUBURAN
Sumber : The Times
Bahan kimia yang terdapat di dalam pembungkus makanan, pestisida, dan barang-barang rumah tangga dapat berkaitan dengan gangguan kesuburan pada wanita, berdasarkan data dari penelitian terbaru.
Penelitian yang melibatkan 1240 wanita menemukan bahwa kadar yang tinggi dari perfluorinated chemicals (PFCs) di dalam aliran darah wanita dapat mempengaruhi lamanya waktu memiliki keturunan. Mereka dengan kadar PFCs yang tinggi di dalam darah memiliki kemungkinan memiliki anak lebih lama dibandingkan mereka yang memiliki kadar rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of California Los Angeles (UCLA), memberikan salah satu bukti nyata bahwa pajanan bahan kimia dapat mempengaruhi infertilitas (ketidaksuburan). Penelitian ini diterbitkan di dalam Journal Human Reproduction.
Masih mungkin bahwa kadar zat kimia yang tinggi di aliran darah adalah hasil dari faktor lain yang mempengaruhi keseuburan seperti obesitas. Wanita yang banyak mengonsumsi makanan siap-jadi dan sudah di-packing serta mengonsumsi lebih banyak PFCs, dapat memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi obesitas dan memiliki kesuburan yang rendah.
Profesor Jorn Olsen, dari UCLA, yang memimpin penelitian ini mengatakan, “Kami sedang menanti penelitian lebih jauh untuk mengonfirmasikan penelitian ini dan untuk menemukan apakah PFCs sebaiknya dimasukkan ke dalam faktor risiko gangguan kesuburan. Profesor Tony Rutherford, ketua dari the British Fertility Society, mendeskripsikan bahwa hasil dari penelitian ini cukup menarik dan patut untuk ditelusuri lebih lanjut.
Penyakit Gondok dalam kehamilan
Hormon thyroid penting dalam mengatur energi tubuh, penggunaan vitamin serta hormon lain dan pertumbuhan serta maturasi jaringan tubuh. Penyakit kelenjar gondok (PKG) bisa akibat dari kurangnya produksi hormon (hypothyroid) atau berlebihnya produksi hormon (hyperthyroid).
Hypothyroid dalam kehamilan
Diagnosisnya sulit karena wanita dengan hypothyroid biasanya susah hamil (gangguan kesuburan). Diagnosis berdasarkan klinis juga sulit dilakukan karena gejala2 klinis hipotyroid seperti kelelahan, penambahan berat badan, kesemutan dll juga ditemui pada wanita hamil normal lainnya.
Hypothyroid dalam kehamilan yang tidak terdiagnosa, meningkatkan risiko terjadinya kematian janin (lahir mati) atau gangguan pertumbuhan janin. Juga meningkatkan risiko pada ibu berupa anemia (kurang darah), eklampsia (tensi tinggi plus kejang) dan lepasnya ari2 sebelum waktunya (solusio plasenta).
Barangkali kelompok terbesar wanita yang akan mengalami hypothyroid dalam kehamilan adalah mereka yang sedang menjalani pengobatan/terapi sulih thyroid. Dosis thyroxine selama hamil idealnya dinaikkan 25-50% selama kehamilan. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan rutin kadar T4 dan TSH selama kehamilan.
Hyperthyroid dalam kehamilan.
Diagnosis hyperthyroid dalam kehamilan terjadi 1 dalam 2000 kehamilan. Jika hyperthyroidnya ringan, maka gejala klinisnya tidak jelas, karena wanita hamil juga mengalami gejala yang sama. Namun demikian jika mengalami gejala penurunan berat yang signifikan, muntah2 dan peningkatan tekanan darah dan nadi (persisten), sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah akan adanya hyperthyroid. Hyperthyroid yang tidak diobati dapat menyebabkan penambahan berat badan yang kurang/rendah.
Pengobatan hyperthyroid dalam kehamilan dipergunakan obat2an seperti Propylthiouracil (PTU) atau methimazole (Tapazole) yang merupakan obat lapis pertama (first line). Kedua obat ini sama efekifitasnya serta tidak meningkatkan risiko efek samping jika dikonsumsi saat hamil.
Iodine dapat masuk lewat plasenta, sehingga penggunaannya untuk scan kelenjar ini dilarang saat kehamilan. Salah satu hal yang positif pada wanita hamil dengan hyperthyroid adalah membaiknya Grave's disease atau Hashimoto thyroiditis disaat kehamilan.
Penyakit gondok paska persalinan.
Beberapa wanita bisa mengalami peradangan thyroid yang terjadi dalam 3-6 bulan paska melahirkan. Juga bisa terjadi setelah keguguran. Gambaran awal klinik klasiknya berupa adanya gejala hypo terus hyper akhirnya normo-thyroid (normal). Wanita dengan diabetes type I memiliki risiko 25% terkena gangguan thyroid paska melahirkan.
Penyebab Hypothyroid
* Kehilangan jaringan thyroid : akibat operasi atau rusak akibat radiasi.
* Antibodi Antithyroid: bisa terjadi pada penderita diabetes atau Lupus, rheumatoid arthritis, chronic hepatitis, atau Sjogren syndrome.
* Bawaan lahir
* Gangguan produksi: Hashimoto thyroiditis.
* Obat-obatan: beberapa obat bisa menyebabkan hypothyroid misalnya lithium (Eskalith, Lithobid).
Penyebab Hyperthyroid
* Grave's disease: suatu kelainan thyroid yang bersifat auto-imun, artinya ada zat tertentu dalam darah (TSI) yang merangsang thyrod sehingga membesar dan menghasilkan hormon yang berlebihan.
* Peradangan kelenjar thyroid (thyroiditis): misalnya Quervain thyroiditis atau Hashimoto thyroiditis. Peningkatan produksi hormon akibat reaksi peradangan (inflamasi).
* Tumor kelenjar hipofise (Pituitary adenoma): tumor ini menyebabkan peningkatan TSH (Thyroid Stimulating Hormone)sehingga menyebabkan hyperstimulasi thyroid.
* Hyperthyroid akibat obat2an (drug induced): sering disebabkan oleh obat jantung yang dinamakan amiodarone (Cordarone). Bisa dicegah dengan memantau ketat efek samping obat serta mempertimbangkan untung ruginya pemakaiaj obat ini.
Gejala2 hypothyroid pada bayi:
* Konstipasi (susah BAB)
* Gak mau makan
* Gangguan pertumbuhan
* Kuning
* Capek deh...(kelelahan yg berat)
Gejala2 hypothyroid pada anak2:
* Mirip gejala org dewasa
* Capek
* Gangguan pertumbuhan
* Begok banget di sekolah
Gejala hypothyroid pada orang dewasa:
Awal
* Mudah capek dan kelehlahan
* Gak tahan dingin
* Konstipasi
* Nyeri di lengan (Carpal tunnel syndrome)
Lanjut
* Kurang nafsu makan
* Penambahan BB
* Kulit kering
* Rambut rontok
* Penurunan intelektual
* Suara serak
* Depresi
* Gangguan haid atau haid menjadi kurang
Gejala hyperthyroid pada anak2:
* Mirip gejala orang dewasa
* Kepandaian menurun
* Gangguan tingkah laku
Gejala hyperthyroid pada orang dewasa:
* Susah tidur (Insomnia)
* Tremor (Gemetaran)
* Gugup (Nervous)
* Merasa kepanasan pada suhu normal atau dingin
* Gerakan usus meningkat
* Penurunan berat badan
* Keringat berlebihan
* Gangguan haid (terhenti)
* Nyeri sendi
* Susah konsentrasi
* Mata kelihatan melotot
Pemeriksaan Lab
* Thyroid-stimulating hormone (TSH): Jika hyper maka kadar TSH biasanya rendah.
* Free (T4): T4 tinggi memperlihatkan adanya hyper.
* Triiodothyronine (T3): T3 tinggi memperlihatkan adanya hyper.
* TSH receptor antibody (TSI): antibodi ini ada pada Grave's disease.
* Antithyroid antibodi: antibodi ini ada pada Hashimoto dan Grave's disease.
Thyroid scanning: test ini gak boleh dilakukan pada wanita hamil. Sejumlah iodine disuntikkan ke dalam darah, alau dilakukan scanning kelenjar thyroid. Jika uptake-nya meningkat maka menunjukkan adanya hyperthyroid.
USG thyroid: membantu membedakan type nodul pada kelenjar thyroid.
Aspirasi jarum halus: jarum kecil ditusukkan pada kelenjar thyroid dengan tujuan memperoleh sampel pemeriksaan PA.
Obat2an untuk hyperthyroid
* Beta-blockers: mengurangi tremor, gugup dan agitasi. Juga menurunkan frekuensi detak jantung.
* Propylthiouracil (PTU): obat ini mem-block pembentukan hormon thyroid.membutuhkan waktu beberapa bulan untuk memperoleh efek terapi yang sempurna.
* Methimazole (Tapazole): kerjanya juga mem-block pembentukan hormon thyroid.
* Iodide (Larutan Lugol): obat ini bekerja menghambat lepasnya hormon dari kelenjar yg over-produksi.
Obat2 untuk hypothyroid
* L-thyroxine (Synthroid, Levoxyl, Levothroid, Unithroid): obat ioni merupakan terapi sulih hormon thyroid. Merupakan bentuk sintetik dari thyroxine.
* L-triiodothyronine: jarang dipakai karena efeknya gak sebagus L-thyroxine.
* Thyroid extract: kurang dianjurkan karena T3 nya lebih banyak serta kadar T3/T4 nya bervariasi.
Pembedahan
Pembedahan untuk hyperthyroid yaitu dengan mengangkat/membuang jaringan yang thyroid yang membesar. Risiko tindakan ini yaitu bisa merusak saraf pita suara dan kelenjar para thyroid (yang mengatur kadar kalsium tubuh). Hypothyroidism bisa juga terjadi akibat tindakan. Jika terjadi persisten hyperthyroid maka seluruh kelenjar harus diangkat. Namun di tangan seorang ahli bedah yang berpengalaman, komplikasi di atas jarang terjadi.
Jumat, 15 Mei 2009
Asian Conference on Diarrhoeal Diseaseas and Nutrition (ASCODD XII)
Bagian Anak Fakultas Kedokteran UGM menyelenggarakan "Asian Conference on Diarrhoeal Diseaseas and Nutrition (ASCODD XII)". ASCODD ke XII ini akan diselenggarakan di Sheraton Mustika - Resort Hotel and Spa, Yogyakarta, 25-27 May 2009.
Konferensi ini akan membahas masalah diare dan malnutrisi mulai dari etiologi,terapi medikamentosa dan non medikamentosa terkini sampai ke health policy dari negara-negara Asia dan Afrika.
Konferensi ini menghadirkan Workshop Oral Rehydration Therapy yang ini sudah termasuk dalam program ASCODD dan tidak dipungut biaya tambahan.
Menghadirkan pembicara dalam dan luar negeri yang sangat kompeten di bidangnya.
Biaya registrasi:
Sebelum 1 May 2009 : Domestic : Rp. 1.500.000,00
Setelah 1 May 2009 : Domestic : Rp. 2.000.000,00
Transfer ke Bank Mandiri Cab. RS Dr. Sardjito
atas nama: Prof. dr. SRI SUPARYATI SOENARTO, Sp.A(K)/MOHAMMAD JUFFRIE-ASCODD
Norek: 137-00-0577694-9
Informasi: www.ascoddxii.org / ascodd12@hotmail.com