Inilah judul buku yang aku beli seminggu yang lalu. Teknologi nano atau nanotechnology memang telah menarik perhatianku sejak lama. Awalnya aku pernah membaca sekilas artikel mengenai hal ini dalam majalah Scientific American edisi spesial tahun 2001, kalau tidak salah. Michael Crichton juga mendasari teknologi ini sebagai cerita utama dalam novel terbarunya Prey, yang belum sempat aku baca.
Aku memang memiliki ketertarikan khusus terhadap fisika, dan teknologi yang berkaitan dengannya. Ada beberapa buku yang menjadi koleksi perpustakaanku, seperti tiga buku karangan Stephen Hawking, buku-buku mengenai relativitas, teori kuantum, Chaos Theory (salah satu yang mendasari ide Jurassic Park, selain masalah DNA), sampai astronomi.
Dalam satuan, satu nano sama dengan sepuluh pangkat minus sembilan. Satu nanometer sama dengan sepersatu milyar meter, dan satu nanodetik sama dengan sepersatu milyar detik.
Nanotechnology adalah teknologi yang mengembangkan dan memanfaatkan semua yang berhasil dipelajari dalam nanoscience. Ilmu nano ini mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan materi berukuran 0,1 nm sampai 100 nm.
Lalu apa kelebihan nano teknlogi ini? Well, tanpa perlu menjelaskan panjang lebar mengenai definisi atom, molekul, susunan dan strukturnya, juga bagaimana teknologi mampu membaca serta memanipulasi susunan materi super kecil ini (hey, ini bukan resensi buku lho. Find the basic science yourself, from the articles, books, or the internet!), komputer yang bisa dibuat berdasarkan teknologi ini memiliki ukuran sangat kecil, dengan menggunakan molekul-molekul DNA dan enzim-enzimnya dalam satu tetes air saja sebagai sarana input, output, software, dan hardware. Coba cari informasi mengenai hal ini menggunakan keyword “the smallest biological computing device” di Google, jika Anda sedang online. Komputer ini juga memiliki kecepatan 100 ribu kali lebih cepat dari komputer konvensional tercanggih saat ini.
Dengan nanotechnology: mampu diciptakan pakaian yang dapat menolak molekul pengotor pakaian; bisa mengubah grafit menjadi berlian; dapat terbang tanpa menggunakan alat bantuan (karena terdapat atom-atom kasat mata yang menopang tubuh, dan bisa dikendalikan sesuai keinginan kita); hologram di mana-mana; penyakit disembuhkan dengan mengirimkan robot nano ke dalam jaringan tubuh dan mencari sumber penyakit, untuk menghancurkannya; kulit senantiasa awet muda karena molekul-molekul kulit senantiasa diatur ulang (rearranged); kursi yang diduduki secara otomatis menyesuaikan bentuk tubuh kita; bisa berjalan-jalan ke planet-planet lain, dan lain-lain, dan lain-dan lain.
Kuncinya adalah karena teknologi mampu memanipulasi atom dan molekul.
And the father of nanotechnology is Richard Feynman, yang salah satu bukunya “Cerdas Jenaka Cara Nobelis Fisika” menjadi salah satu koleksiku juga.