Tinneke Y Notowijoyo |
Wanita yang hobi nge-gym ini mengawali karir di bagian strategic planning PT Mandom Indonesia, 2001. “Tugas saya mempopulerkan produk Gatsby dan Pixy” ujar Tinneke Y Notowijoyo, SE, MM. Ia kemudian pindah ke perusahaan farmasi sebagai product manager. Wanita berdarah Jawa ini bergabung ke perusahaan farmasi Hoe Pharmaceuticals, sebuah PMA yang tersebar di 45 negara, termasuk Indonesia.
Sekitar 1,5 tahun kemudian, ibu seorang putera ini bergabung ke Glaxo SmithKline (GSK). Ia diberi tugas me-launch dan mempopulerkan vaksin pneumokokus dan otitis media. “Tugas yang lumayan berat, karena ini vaksin pertama di dunia,” jelasnya. Namun, ia menyukai tantangan ini. Karena yang dicarinya di dunia marketing memang tantangan, selain bisa berkomunikasi dengan banyak orang.
Tahun 2010, wanita ‘energetik’ ini memutuskan kembali bergabung dengan Hoe Pharmaceuticals, sebagai country manager. Tugasnya adalah mengembangkan perusahaan, produk dan manusia (SDM) nya. Menurut Tinneke, HOE memang hanya fokus di dalam perawatan kulit. “Saat ini banyak orang yang care tentang kesehatan dan kecantikan kulitnya. Disamping jumlah dokter kulit dan dokter yang tertarik mendalami bidang estetika juga makin banyak. Jadi, saya melihat pangsa pasarnya sangat besar.”
Terjun ke dunia farmasi tidak pernah terpikir sebelumnya. Karena sebelumnya ia hanya seorang marketer yang mempunyai passion di bidang seni, khususnya menggambar. “Sejak usia belasan tahun, saya sangat gemar menggambar. Usia 17, sudah bisa menjual hasil karya menggambar. Kata mama, saat bayi dan disuruh memilih, saya pilih pensil sama buku.” Menggambar karikatur adalah keahliannya. “Dulu, Hallmark card dijual dengan harga 10 ribu. Saya bisa bikin gambar yang sama dengan harga 5 ribu rupiah.
Kemahirannya menggambar, antara lain karena gambar yang dibuatnya bisa persis tanpa teknologi komputer. Padahal, “Saya tidak pernah les menggambar. Itu merupakan bakat alami, karunia dari Tuhan.” Tahu akan kemampuanya ini pada saat farewell CEO, iapun mengabadikan moment HOD dengan karikatur untuk diberikan pada beliau.
Nge-gym ia lakukan tiap hari dari mulai belly, zumba, sh’bam dan hip hop dance. Dan untuk pembentukan ototnya ia memilih body pump dan body combat untuk jaga diri. “maklum saya sering bepergian sendiri” jelasnya. Ia juga meng-endorse rekan satu timnya untuk selalu berperilaku dan hidup sehat. “Karena dokter, akan senang berhubungan dengan detailer/SPV/team yang mempunyai muka cerah dan happy. Lagipula buat apa punya banyak uang kalau kita gampang sakit.” (ant)