Sebulan sudah blog ini liburan, kagak ada postingan, ketika memulai malesnya minta ampun. Sama halnya dengan nasib proposal penelitian thesisku, berniat baik memanfaatkan liburan puasa dan lebaran untuk merampungkannya, alhasil pra proposalku pun tak kelar, parahnya bahkan tema penelitian pun tak ditemukan. Ajaibnya, “Tugas” utama yang digadang-gadang tak tuntas diwaktu liburan, pra proposalku dalam hitungan kurang dari 3 jam kuselesaikan ketika tiba di Kampus… ooooh… the power of kepepet pun meununjukkan giginya… dan sembari menunggu kabar dari kampus tentang nasib tema thesisku, menyempatkan waktu untuk mengisi Blog ku yang lebih dari sebulan tak ada postingan berarti…
Tema kali ini dulu pernah dipublikasikan di catatan Facebook ku, kali ini mencoba me recycle, lagu aja banyak yang dinyanyikan ulang, jadi kagak ada salahnya menulis ulang catatanku sendiri. Dahulu kala, ketika masih “nongkrong” di IGD RSUD M. Yunus, kasus keracunan adalah kasus menarik namun bikin dongkol. Karena biasanya "meracun" diri yang menjadi trend lebih sering terjadi, dari sekedar iseng sampe kebablasan, dari satu tetes sampe satu botol,dari uji kualitas obat ( menguji kualitas racun serangga dan rumput dalam tubuh sendiri) sampe’ mencari perhatian atau pernah 3 rumah keracunan Ikan buntal sampai ada yang tewas. IGD juga pernah Dihebohkan (hiperbola) dengan rombongan pemakan "Ikan Merah" (masih sepupu gerombolan kaos merah dari Thailand) yang pusing-pusing hingga muntah dan lemas + (plus) satu orang yang menguji ketahanan tubuh dengan racun serangga. Menurut info ikan tersebut kaya akan protein, sayangnya jika ikan tersebut memakan terumbu karang beracun, racunnya menular kedalam tubuh kita. tapi jangan kuatir, kali ini saya gak mau bergosip tentang ikan, kali ini saya sedikit mengulas tentang keracunan (yang gak lengkap lengkap amat).
kita bisa mencurigai seseorang dicurigai menderita keracunan bila :
- Seorang yang sehat mendadak sakit.
- Gejalanya tak sesuai dengan suatu penyakit tertentu
- Gejalanya menjadi cepat jika ditambah obat dalam dosis yang lebih besar
- Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu yang lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat-zat kimia.
Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Zat yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk :
- Padat, misalnya obat-obatan, makanan
- Gas, misalnya CO, NH3
- Cair, misalnya alkohol, bensin, minyak tanah, zat kimia.
Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :
- Tertelan melalui mulut, contohna keracunan makanan, minuman.
- Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO
- Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat kimia
Berikut ini adalah Macam-Macam Keracunan yang sering terjadi di masyarakat
- Keracunan Alkohol
Gejala keracunan alkohol :
- Kekacauan mental
- Pupil mata dilatasi (melebar)
- Sering muntah-muntah
- Bau alkohol
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal :
- Upayakan muntah bila pasien sadar
- Pertahankan agar pernapasan baik
- Bila sadar, beri minum kopi hitam
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
- Beri cairan Intravena
- Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
- Beri bantuan Oksigen
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Pantau secara kontinyu kesadaran penderita.
- Keracunan asetosal (aspirin)
Gejala keracunan asetosal (aspirin) :
- Nafas dan nadi cepat
- Gelisah
- Nyeri perut
- Muntah (sering bercampur darah)
- Sakit kepala
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :
- Upayakan pertolongan dengan membuat nyaman pasien
- Bila sadar beri minum air atau susu
- Bawa ke sarana kesehatan
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
- Beri cairan Intravena
- Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
- Beri bantuan Oksigen
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Pantau secara kontinyu kesadaran penderita
- Keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya
Gejala keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya :
- Refleks berkurang
- Depresi pernapasan
- Pupil kecil à akhirnya dilatasi (melebar)
- Shock à bisa koma
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan Pertama :
- Bila penderita sadar, berikan minum hangat serta upayakan agar penderita muntah
- Bila penderita tidak sadar, bersihkan saluran pernapasan
- Penderita dibawa ke sarana kesehatan terdekat
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
- Beri cairan Intravena
- Lakukan Bilas Lambung
- Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
- Beri bantuan Oksigen
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Pantau secara kontinyu kesadaran penderita
- Keracunan arsen/racun tikus :
Gejala keracunan arsen/racun tikus :
- Perut dan tenggorokan terasa terbakar
- Muntah, mulut kering
- Buang air besar seperti air cucian beras.
- Nafas dan kotoran berbau bawang
- Kejang atau syok
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :
- Usahakan agar dimuntahkan
- Beri minum hangat /susu atau larutan norit
- Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
- Beri cairan Intravena
- Lakukan Bilas Lambung
- Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
- Beri bantuan Oksigen
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Pantau secara kontinyu kesadaran penderita
- Keracunan bensin/minyak tanah
Gejala keracunan bensin/minyak tanah :
- Inhalasi : nyeri kepala, mual,lemah, sesak nafas
- Ditelan : Muntah,diare, sangat berbahaya jika terjadi aspirasi (terhisap saluran pernafasan)
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :
- Jangan lakukan muntah buatan
- Beri minum air hangat
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
- Beri cairan Intravena
- Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
- Beri bantuan Oksigen
- Kolaborasi dalam pemberian obat
- Pantau secara kontinyu kesadaran penderita
- Keracunan makanan laut
Beberapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan lautnya dapat menyebabkan keracunan ;
Gejala :
- Masa laten 1/3 – 4 jam
- Rasa panas disekitar mulut
- Rasa baal pada ekstremitas
- Lemah
- Mual, muntah
- Nyeri perut dan diare
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:
a. Netralisir dengan cairan
b. Upayakan muntah
- Keracunan jengkol
Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.
Gejala :
- Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol
- Sakit pinggang yang diserta sakit perut
- Nyeri waktu buang air kecil
- Buang air kecil disertai darah.
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:
- minum air putih yang banyak
- Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakitnya.
Penatalaksanaan di sarana kesehatan:
1. Beri cairan Intravena
2. Pasang Urine Kateter untuk memantau cairan
4. Kolaborasi dalam pemberian obat (Meylon)
- Keracunan jamur
Gejala alam yang muncul dalam jarakbeberapa menit sampai 2 jam.
Gejala :
- Sakit perut
- Muntah
- Diare
- Berkeringat banyak
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:
- Netralisasi dengan cairan
- Upayakan pasien muntah
- Keracunan Makanan
Penyebab adalah staphylococcus atau bakteri lainnya. Seringkali menyebabkan keracunan dengan masa laten 2-8 jam.
Gejala :
- Mual, muntah
- Diare
- Nyeri perut
- Nyeri kepala, demam
- Dehidrasi
- Dapat menyerupai disentri
Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :
- Muntah buatan
- Beri minuman yang banyak
- Pemberian antibiotik jika diperlukan
Prinsip penatalaksanaan keracunan
Repot ya... tapi intinya dalam penanganan keracunan, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
Mencegah /menghentikan penyerapan racun
A. Bila Racun ditelan, prinsipnya cuma dua:
Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapannya dengan cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Pertolongan pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan karbon aktif atau arang aktif ke korban. Di pasaran, ada arang aktif yang dijual. Salah satu yang terkenal norit.
Tablet berwarna hitam ini punya sifat arang aktif yang mampu menyerap apapun yang ada di sekitarnya, termasuk racun. Semakin banyak yang dimakan, semakin banyak racun yang diserap. Hanya saja, norit cuma menyerap racun yang masih di saluran pencernaan dan belum ikut beredar dalam darah.
Meskipun norit mampu menyerap banyak racun, norit nyatanya juga menyerap zat gizi dan vitamin yang terdapat pada makanan. Oleh karena itu, saat menenggak norit, korban juga harus terus diberikan minum air putih untuk menggantikan zat yang ikut terserap norit.
Bila norit tak tersedia, kita bisa menggantikannya dengan susu. Susu memiliki kelebihan mengikat racun yang ada dalam tubuh agar tak beredar dalam tubuh. Susu juga bisa merangsang muntah sehingga makanan beracun bisa ikut keluar.
Namun, tak semua korban keracunan bisa diberikan susu atau norit. Korban keracunan karena zat korosif seperti bensin dan minyak tanah pantang mengonsumsi susu dan norit. Pemberian susu dan norit malah bisa memperparah. Pengenceran dengan susu tidak boleh dilakukan pada penderita yang menelan kamper.
Upayakan pasien muntah, efektif bila dilakukan dalam 4 jam setelah racun ditelan. Dapat dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan merangsang dinding faring dengan jari atau suruh penderita untuk berbaring tengkurap, dengan kepala lebih rendah dari pada bagian dada. Muntah tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif, keracunan zat kerosene, serta pada penderita tidak sadar.
Tindakan di atas tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke Rumah Sakit, penanganan dirumah sakit, biasanya dikerjakan dengan cara membilas lambung, yaitu memasukan Selang Kedalam lambung (NGT) lalu mengalirkan NaCl 0,9% 1-2L, tapi itupun tidak berlaku pada pasien keracunan zat korosif.
B. Bila racun melalui kulit/mata
a. Pakaian yang terkontaminasi dilepas
b. Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air
c. Perhatikan jangan sampai penolong ikut terkena.