Senin, 30 November 2009

Anemia

Pengertian
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi. Anemia dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah berlebihan. (Corwin, 2001 : 119)
Anemia adalah suatu kondisi akibat penurunan produksi hemoglobin, peningkatan kerusakan sel darah meah dan atau akibat kehilangan darah. (Potter & Perry, 2006 : 1559)
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. (Brunner & Suddarth, 2002 : 935)
Dari beberapa pengertian mengenai anemia di atas, dapat disimpulkan bahwa anemia adalah penurunan kualitas atau kuantitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi akibat penurunan produksi hemoglobin, peningkatan kerusakan sel darah merah dan atau kehilangan sel darah merah.

Anatomi Darah
Darah terdiri dari elemen-elemen berbentuk dan plasma dalam jumlah setara. Elemen-elemen berbentuk adalah sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Plasma terdiri dari air 90%, dan 10 % berupa elektrolit, gas terlarut, berbagai produk sisa metabolisme dan zat-zat gizi misalnya gula, asam amino, lemak, kolesterol, dan vitamin. Protein dalam darah misalnya albumin, imunoglobin, serta komponen jenjang koagulasi dan komponen itu ikut menyusun plasma. Protein-protein lain dalam plasma berfungsi untuk mengangkut berbagai hormon dan lemak yang sebenarnya sulit larut. Contoh bahan-bahan yang diangkut secara terikat ke protein plasma berdensitas rendah dan tinggi adalah hormon tiroid, besi, fosfolipid, dan kolesterol.

Pembentukan Sel Darah
Sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dibentuk di hati dan limpa pada janin, dan disumsum tulang setelah lahir. Proses pembentukan sel-sel darah disebut hematepoiesis.
Hematopoiesis berawal dari sumsum tulang dari sel-sel bakal pluripotensial (berarti “memiliki banyak potensi/kemungkinan”). Sel-sel bakal adalah sumber dari semua sel darah. Sel-sel ini mengalami reproduksi sel melalui replikasi DNA dan mitosis, serta diferensiasi sel sewaktu mereka mulai berpisah dan berkembang menjadi sel darah merah, sel darah putih, atau trombosit

Kontrol terhadap Perkembangan Sel Bakal
Sel bakal, distimulasi untuk membentuk sel-sel darah dengan cara menerima tanda in utero dan setelah lahir. Tanda-tanda tersebut meliputi pelepasan molekul-molekul produk lokal, yang merupakan petunjuk terhadap keadaan kepadatan di dalam jaringan hematopoietik. Tanda tersebut juga termasuk peredaran hormon, (faktor pertumbuhan hematopoietik) yang menstimulasi terjadinya plorifelari banyak atau seluruh sel. Faktor pertumbuhan hemaopoietik yang spesifik untuk sel-sel yang mereka stimulasi disebut faktor penstimulasi koloni (colony-stimulating factor).

Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) tidak memiliki inti sel, mitokondria, atau ribosom. Sel ini tidak dapat melakukan mitosis, fosforilasi oksidatif sel, atau pembentukan protein. Sel darah merah mengandung protein hemoglobin yag mengangkut sebagian besar oksigen yang diambil di paru ke sel-sel di seluruh tubuh. Hemoglobin menempati sebagian besar ruang intrasel eritrosit. Sel darah matang dikeluarkan dari sumsum tulang dan hidup sekitar 120 hari untuk kemudian mengalami disintegrasi dan mati. Sel-sel darah merah yang mati diganti oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sumsum tulang

Sifat-Sifat Sel Darah Merah
Sel darah merah biasanya digambarkan berdasarkan ukuran dan jumlah hemoglobin yang terdapat di dalam sel:
Normositik : Sel yang ukurannya normal
Normokromik : Sel dengan jumlah hemoglobin yang normal
Mikrositik : Sel yang ukurannya terlalu kecil
Makrositik : Sel yang ukurannya terlalu besar
Hipokromik : Sel yang jumlah hemoglobinnya terlalu sedikit
Hiperkromik : Sel yang jumlah hemoglobinnya terlalu banyak
Dalam keadaan normal, bentuk sel darah dapat berubah-ubah. Sifat ini memungkinkan sel tersebut masuk atau lolos ke mikrosirkulasi kapiler tanpa mengalami kerusakan. Apabila sel darah merah sulit berubah bentuknya (kaku), maka sel tersebut tidak dapat bertahan selama peredarannya dalam sirkulasi.

Antigen Sel Darah Merah
Sel darah merah memiliki bermacam-macam antigen spesifik yang terdapat di membran selnya dan tidak ditemukan di sel lain. Antigen-antigen ini diberi nama A dan B, dan Rh.
Antigen ABO Seseorang memiliki dua alel (gen) yang masing-masing mengkode antigen A atau B; atau tidak memiliki keduanya, yang diberi nama O. Satu alel diterima dari masing-masing orang tua. Antigen A dan B bersifat kodominan. Orang yang memiliki antigen A dan B (AB) akan memiliki darah (golongan) AB. Mereka yang memiliki dua antigen A (AA) atau satu A dan satu O (AO), akan memiliki darah A. Mereka yang memiliki dua antigen B (BB) atau satu B dan satu O (BO), akan memiliki darah B. Orang yang tidak memiliki kedua antigen (OO) akan memiliki darah O.
Orang yang memiliki golongan darah AB akan menerima darah A, B atau O. Namun, orang yang tidak memiliki antigen A dan B akan membentuk respons imun apabila terpajan ke antigen-antigen tersebut selama transfusi darah.
Antigen Rh adalah kelompok utama antigen lainnya pada sel darah merah yang juga diwariskan sebagai gen-gen dari masing-masing orang tua. Antigen Rh yang utama disebut faktor Rh. Orang yang mempunyai antigen Rh dianggap positif Rh (Rh+). Orang yang tidak memiliki antigen Rh dianggap negatif Rh (Rh-). Gen positif Rh bersifat dominan. Dengan demikian, orang harus memiliki dua faktor negatif agar menjadi negatif Rh. Orang yang positif Rh akan menerima darah negatif Rh, tetapi mereka yang tidak memiliki antigen Rh akan membentuk respons imun apabila terpajan ke darah posistif Rh.

Resipien dan Donor Darah Universal
Resipien darah universal adalah mereka yang memiliki darah posistif-AB karena sistem imun darah mereka akan menganggap antigen A atau B dan antigen positif Rh sebagai bagian dari diri mereka (bukan benda asing). Dengan demikian, mereka dapat menerima semua profil ABO dan Rh. Donor darah universal adalah mereka yang memiliki darah negatif O. Walaupun sistem imun negatif mereka akan menyerang darah yang mengandung antigen A atau B dan faktor Rh, darah mereka dapat diberikan transfusi untuk semua resipien.

Hemoglobin
Hemoglobin terdiri dari bahan yang mengandung besi yang disebut hem (heme) dan protein globulin. Terdapat sekitar 300 molekul hemogobin dalam setiap sel darah merah.
Setiap molekul hemoglobin memiliki tempat pengikatan untuk oksigen. Hemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihemo-globin. Hemoglobin dalam darah dapat mengikat oksigen secara parsial atau total di ke empat tempatnya. Hemoglobin yang jenuh mengikat oksigen secara penuh/total, sedangkan hemoglobin yang jenuh parsial akan mengalami deoksigenasi memiliki saturasi yang kurang dari 100%. Darah arteri sistemik dari paru adalah jenuh dengan oksigen. Hemoglobin melepaskan oksigen ini ke sel sehingga saturasi hemoglobin dalam darah pena adalah sekitar 60%. Tugas akhir hemoglobin adalah menyerap karbondioksida dan ion hidrogen serta membawanya ke paru tempat zat-zat tersebut dilepaskan dari hemoglobin.
Terdapat paling sedikit 100 jenis molekul hemoglobin abnormal yang diketahui terdapat pada manusia, yang terbentuk dari berbagai mutasi. Sebagian besar sebagian jenis tersebut kurang mampu mengangkut oksigen dibandingkan hemoglobin normal.

Pemecahan Sel Darah Merah
Apabila sel darah merah mulai berdisintegrasi pada akhir masa hidupnya, sel tersebut mengeluarkan hemoglobinnya ke dalam sirkulasi. Hemoglobin diuraikan di hati dan di limpa. Molekul globulin diubah menjadi asam-asam amino yang digunakan kembali oleh tubuh. Besi disimpan di hati dan di limpa sampai digunakan kembali. Sisa molekul lainnya diubah menjadi bilirubin, yang kemudian dieksresikan melalui tinja sebagai empedu atau melalui urin.

Etiologi
Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah anemia normokromik normositik yang disebabkan oleh disfungsi sumsum tulang sedemikian sehingga sel-sel darah yang mati tidak diganti. Anemia aplastik disebabkan oleh banyak hal termasuk kanker sumsum tulang, pengrusakan sumsum tulang oleh proses autoimun, defisiensi vitamin, berbagai obat dan radiasi atau kemoterapi. (Corwin, 2001 : 122-123)

Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik adalah penurunan jumlah sel darah merah akibat destruksi berlebihan sel darah merah. Anemia hemolitik mungkin terjadi akibat defek genetik di sel darah merah, timbulnya penyakit otoimun atau mungkin didapat akibat pejanan obat atau toksin tertentu. (Corwin, 2001 : 124)

Anemia sel Sabit
Anemia sel sabit adalah gangguan resesif otosom yang disebabkan oleh pewarisan dua salinan gen hemoglobin defiktif, satu dari masing-masing orang tua. Hemoglobin yang cacat tersebut yang diberi nama hemoglobin S (HbS), menjadi kaku dan berbentuk seperti sabit akibat terpajan oksigen berkadar rendah. Rangsangan yang sering menyebabkan terbentuknya sel sabit adalah stress fisik, demam atau trauma.

Anemia Pasca Perdarahan
Anemia pasca perdarahan adalah anemia normositik normokromik yang terjadi akibat kehilangan darah secara mendadak pada orang sehat. Perdarahannya dapat jelas atau samar. (Corwin, 2001 : 128)

Anemia Pernisiosa
Anemia pernisiosa adalah anemia makrositik normokromik yang terjadi akibat defisiensi vitamin B12. Vitamin B12 diserap oleh faktor intrinsik yang dihasilkan dari hormon lambung. Sebagian besar penyebab anemia pernisiosa adalah akibat defisiensi faktor intrinsik, tetapi dapat juga terjadi defisiensi vitamin B12 dalam makanan. Defisiensi faktor intrinsik dapat timbul secara kongenital atau akibat atrofi atau rusaknya mukosa lambung karena peradangan lambung kronik atau penyakit otoimun. Pengangkatan sebagian atau seluruh lambung secara bedah juga akan menyebabkan defisiensi faktor intrinsik. (Corwin, 2001 : 129)

Anemia Defisiensi Folat
Anemia defisiensi folat adalah anemia makrositik-normokromik akibat defisiensi vitamin folat. Defisiensi terjadi relatif sering pada wanita muda dan semua orang yang mengalami malnutrisi atau menyalahgunakan alkohol. (Corwin, 2001 : 130)

Anemia Defisiensi Besi
Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokromik yang terjadi akibat defisiensi besi dalam gizi atau hilangnya darah secara lambat dan kronik. (Corwin, 2001 : 131)

Anemia Sideroblastik
Anemia sideroblastik adalah anemia mikrositik-hipokromik yang ditandai oleh adanya sel-sel darah merah imatur (sideroblas) dalam sirkulasi dan sumsum tulang. Anemia sideroblastik primer dapat terjadi akibat efek genetik pada kromosom X yang jarang ditemukan (terutama dijumpai pada pria) atau dapat timbul secara spontan, terutama pada orang tua. Penyebab sekunder anemia sideroblastik adalah obat-obat tertentu, misalnya beberapa obat kemoterapi dan ingesti timah. (Corwin, 2001 : 131-132)

Patofisiologi
Anemia akibat Penurunan Sel Darah Merah
Anemia yang terjadi akibat gangguan dalam kualitas pembentukan sel darah merah timbul apabila sel darah merah berukuran terlalu kecil (mikrositik) atau terlalu besar (makrositik). Anemia yang berkaitan dengan kualitas sel darah merah juga terjadi apabila terjadi gangguan pembentukan hemoglobin. Hal ini akan menyebabkan konsentrasi hemoglobin yang tinggi berlebihan (hiperkromik) atau rendah berlebihan (hipokronik).

Anemia akibat Lisis atau Perdarahan Mendadak
Anemia akibat lisis atau perdarahan mendadak berkaitan dengan penurunan jumlah total sel-sel darah merah dalam sirkulasi. Sel-sel darah merah secara normal hidup sekitar 120 hari. Destruksi atau hilangnya sel darah merah yang terjadi sebelum 100 hari bersifat abnormal

Manifestasi Klinis
Anemia ditandai dengan kadar hemoglobin di bawah normal. Manifestasi klinis kondisi ini meliputi keletihan, penurunan toleransi aktivitas, peningkatan sesak napas, tampak pucat dan peningkatan frekuensi denyut jantung. (Potter & Perry, 2006 : 1559)
Tanda-tanda sistemik anemia yang klasik adalah :
Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan
Peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak oksigen kepada darah
Pusing akibat berkurangnya aliran darah ke otak
Rasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot jantung dan rangka
Kulit pucat karena berkurangnya oksigenasi
Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat
Penurunan kualitas rambut dan kulit
Apabila trombosit dan sel darah putih juga terkena, maka gejala-gejala bertambah dengan :
Perdarahan dan mudahnya timbul memar
Infeksi berulang
Luka kulit dan selaput lendir yang sulit sembuh
Pada Anemia sel sabit, gejala bertambah dengan :
Nyeri hebat akibat sumbatan vaskular pada serangan-serangan penyakit
Infeksi bakteri berulang
Splenomegali karena limpa membersihkan sel-sel yang mati
Ataksia (gangguan koordinasi motorik dan berkurangnya sensorik mengisyaratkan disfungsi susunan saraf pusat dan degenerasi mielin dan aktivitas mental dapat terpengaruh pada klien dengan anemia pernisiosa.
Penimbunan besi menyebabkan hepatomegali dan splenomegali pada klien dengan anemia defisiensi besi.
Dampak terhadap Struktur dan Fungsi Tubuh Lainnya
Peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke jaringan. Dapat terjadi gagal jantung akibat anemia berat. Peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak oksigen kepada darah.
Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf pusat, splenomegali karena limpa membersihkan sel-sel yang mati, penimbunan besi menyebabkan hepatomegali.
Klien anemia beresiko terjadi dekubitus. Penurunan level hemoglobin mengurangi kapasitas darah membawa oksigen dan mengurangi jumlah oksigen yang tersedia untuk jaringan. Anemia juga mengganggu metabolisme sel dan mengganggu penyembuhan luka. (Potter & Perry, 2006 : 1260), dan penurunan kualitas rambut dan kulit, perdarahan dan mudahnya timbul memar.
Rasa lelah karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ termasuk otot jantung dan rangka. Ataksia (gangguan koordinasi motorik dan berkurangnya sensorik mengisyaratkan disfungsi susunan saraf pusat dan degenerasi mielin dan aktivitas mental dapat terpengaruh, pusing akibat berkurangnya aliran darah ke otak, nyeri hebat akibat sumbatan vaskular pada serangan-serangan penyakit.
Manajemen Medik
Pemeriksaan penunjang pada anemia mencakup :
Biopsi sumsum tulang pada anemia aplastik
Pemeriksaan penurunan hematokrit, hemoglobin dan hitung sel darah merah
Pemeriksaan pranatal mengidentifikasikan adanya status homozigot pada janin (anemia sel sabit)
Analisis darah akan memperlihatkan sel-sel makrositik-normokromik (anemia pernisiosa dan defisiensi folat).
Analisis darah akan memperlihatkan sel-sel mikrositik-hipokromik dan penurunan besi serum (anemia defisiensi besi)
Pemeriksaan tinja untuk mencari darah samar mungkin positif yang mengisyaratkan perdarahan atau karsinoma saluran cerna (anemia defisiensi besi)
Pemeriksaan sumsum tulang memperlihatkan adanya penimbunan besi, sideroblas dan makrofag fagositik (anemia sideroblastik).
Penatalaksanaan akan tergantung pada jenis anemia yang dialami. Berikut adalah beberapa tata laksana pada anemia :
Obati penyakit yang mendasari apabila diketahui atau hindari bahan penyebab.
Transfusi untuk mengurangi gejala.
Transplantasi sumsum tulang
Immunosupresi apabila disebabkan oleh penyakit otoimun.
Obat untuk merangsang fungsi sumsum tulang mungkin efektif.
Antibiotik profilaktif dapat diberikan untuk mencegah infeksi.
Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah
Hidrasi yang baik dapat mengurangi oklusi.
Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen.
Penyuntikan vitamin B12.
Pemberian folat oral.
Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau, misalnya bayam.
Suplemen besi oral.
Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
Penyebab penyakit apabila berkaitan dengan obat harus disingkirkan.
Obat piridoksin mungkin dapat menyembuhkan penyakit.

Minggu, 29 November 2009

Di Balik Keruhnya Ujian Nasional

Oleh : Ade Irawan, Sekretaris Koalisi Pendidikan, Anggota Badan Pekerja ICW) Tulisan ini diambil dari situs antikorupsi.org, 26 Februari 2009

Perdebatan mengenai Ujian Nasional (UN) sebenarnya sudah terjadi saat kebijakan tersebut mulai digulirkan pada tahun ajaran 2002/2003. UN atau pada awalnya bernama Ujian Akhir Nasional (UAN) menjadi pengganti kebijakan Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (Ebtanas). Hanya, sementara Ebtanas berlaku pada semua level sekolah, UN hanya pada sekolah lanjutan tingkat pertama (SLTP), madrasah tsanawiyah (MTs), sekolah menengah umum (SMU), madrasah aliyah (MA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Untuk sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah luar biasa setingkat SD (SLB), dan madrasah ibtidaiyah (MI), Ebtanas diganti dengan ujian akhir sekolah.

Perdebatan muncul tidak hanya karena kebijakan UN yang digulirkan Departemen Pendidikan Nasional minim sosialisasi dan tertutup, tapi lebih pada hal yang bersifat fundamental secara yuridis dan pedagogis. Dari hasil kajian Koalisi Pendidikan, setidaknya ada empat penyimpangan dengan digulirkannya UN.

Pertama, aspek pedagogis. Dalam ilmu kependidikan, kemampuan peserta didik mencakup tiga aspek, yakni pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), dan sikap (afektif). Tapi yang dinilai dalam UN hanya satu aspek kemampuan, yaitu kognitif, sedangkan kedua aspek lain tidak diujikan sebagai penentu kelulusan.

Kedua, aspek yuridis. Beberapa pasal dalam UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 telah dilanggar, misalnya pasal 35 ayat 1 yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan, yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala. UN hanya mengukur kemampuan pengetahuan dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan secara sepihak oleh pemerintah. Pasal 58 ayat 1 menyatakan, evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Kenyataannya, selain merampas hak guru melakukan penilaian, UN mengabaikan unsur penilaian yang berupa proses. Selain itu, pada pasal 59 ayat 1 dinyatakan, pemerintah dan pemerintah daerah melakukan evaluasi terhadap pengelola, satuan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Tapi dalam UN pemerintah hanya melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang sebenarnya merupakan tugas pendidik.

Ketiga, aspek sosial dan psikologis. Dalam mekanisme UN yang diselenggarakannya, pemerintah telah mematok standar nilai kelulusan 3,01 pada tahun 2002/2003 menjadi 4,01 pada tahun 2003/2004 dan 4,25 pada tahun 2004/2005. Ini menimbulkan kecemasan psikologis bagi peserta didik dan orang tua siswa. Siswa dipaksa menghafalkan pelajaran-pelajaran yang akan di-UN-kan di sekolah ataupun di rumah.

Keempat, aspek ekonomi. Secara ekonomis, pelaksanaan UN memboroskan biaya. Tahun lalu, dana yang dikeluarkan dari APBN mencapai Rp 260 miliar, belum ditambah dana dari APBD dan masyarakat. Pada 2005 memang disebutkan pendanaan UN berasal dari pemerintah, tapi tidak jelas sumbernya, sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan dibebani biaya. Selain itu, belum dibuat sistem yang jelas untuk menangkal penyimpangan finansial dana UN. Sistem pengelolaan selama ini masih sangat tertutup dan tidak jelas pertanggungjawabannya. Kondisi ini memungkinkan terjadinya penyimpangan (korupsi) dana UN.

Selain itu, pada penyelenggaraan UAN tahun ajaran 2003/2004, Koalisi Pendidikan menemukan berbagai penyimpangan, dari teknis hingga finansial. Pertama, teknik penyelenggaraan. Perlengkapan ujian tidak disediakan secara memadai. Misalnya, dalam mata pelajaran bahasa Inggris, salah satu kemampuan yang diujikan adalah listening. Supaya bisa menjawab soal dengan baik, peserta ujian memerlukan alat untuk mendengar (tape dan earphone). Pada prakteknya, penyelenggara ujian tidak memiliki persiapan peralatan penunjang yang baik. Kedua, pengawasan.

Dalam penyelenggaraan ujian, pengawasan menjadi bagian penting dalam UAN untuk memastikan tidak terjadinya kecurangan yang dilakukan oleh peserta. Fungsi pengawasan ini diserahkan kepada guru dengan sistem silang--pengawas tidak berasal dari sekolah yang bersangkutan, tapi dari sekolah lain. Tapi, pada kenyataannya, terjadi kerja sama antarguru untuk memudahkan atau memberi peluang siswa menyontek. Kasus di beberapa sekolah, guru, terutama untuk mata pelajaran yang dibuat secara nasional seperti matematika, bahasa Inggris, atau ekonomi, dengan berbagai modus memberi kunci jawaban kepada siswa.

Selain itu, pada tingkat penyelenggara pendidikan daerah seperti dinas pendidikan, usaha untuk menggelembungkan (mark-up) hasil ujian pun terjadi. Caranya dengan membuat tim untuk membetulkan jawaban-jawaban siswa.

Ketiga, pembiayaan. Dalam dua kali UAN, penyelenggaraannya dibebankan pada pemerintah pusat dan daerah melalui APBN dan APBD. Artinya, peserta ujian dibebaskan dari biaya mengikuti UAN. Tapi, pada tingkatan sekolah, tidak jelas bagaimana sistem penghitungan dan distribusi dana ujian (baik APBN maupun APBD). Posisi sekolah hanya tinggal menerima alokasi yang sudah ditetapkan oleh penyelenggara di atasnya. Akibatnya, walau menerima dana untuk menyelenggarakan UAN, sekolah menganggap jumlahnya tidak mencukupi, sehingga kemudian membebankannya pada peserta ujian. Caranya dengan menumpangkan pada biaya SPP atau biaya acara perpisahan.

Sebenarnya, dalam pertemuan dengan Koalisi Pendidikan pada 4 November 2004, Menteri Pendidikan sudah menyatakan ketidaksetujuannya pada UAN dan akan menggantinya dengan ujian masuk pada sekolah-sekolah yang dianggap elite. Apalagi dukungan DPR pun tidak ada. Sebagai bentuk ketidaksetujuannya, Komisi Pendidikan DPR tidak mengalokasikan dana untuk UAN pada tahun 2005. Sayangnya, tiba-tiba Menteri Pendidikan menggulirkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 1 Tahun 2005 sebagai dasar Departemen Pendidikan Nasional menyelenggarakan UN. Karena secara substansial tidak ada perbedaan signifikan antara UN tahun ajaran 2004/2005 dan UAN tahun ajaran 2002/2003 dan 2003/2004, perdebatan yang sama terjadi kembali.

Puting Susu Tidak Keluar ( Masuk ke dalam) dan Penyebabnya

Ada dua jenis kondisi di mana puting susu tidak keluar. Pertama disebut dengan istilah retraksi yang artinya tidak permanen dan tidak perlu pengobatan. Bisa di munculkan dengan manipulasi tangan atau akibat udara dingin bisa nongol dengan sendirinya. Kedua yang disebut dengan istilah inversi, di mana puting susu masuk secara permanen.

Puting susu yang inversi (KLIK UNTUK LIHAT GAMBAR)— bisa disebabkan oleh berbagai hal. Yang paling sering adalah akibat pendeknya saluran ASI (duktus laktiferus). Bisa menimbulkan masalah dalam menyusui. Juga sulit dibersihkan dan puting serta area sekitarnya (areola) bisa me-radang dan ter-iritasi. Biasanya bisa dikoreksi dengan pembedahan. Sebelum dilakukan pembedahan, harus dipastikan dulu tidak ada masalah medis yang menyebabkannya.

Pada kebanyakan kasus, hal ini merupakan bawaan lahir, dimana puting susu sudah inversi ke dalam sejak lahir (kongenital). Penyebab lainnya adalah akibat biopsi (ambil sampel jaringan tubuh) atau pembedahan payudara. Pada Kasus-kasus ini mungkin tidak ada penyakit yang menajdi penyebabnya (underlying problem). Dan sering akan membaik sendiri saat hamil.

Tetapi jika jika inversi nya semakin dalam mungkin itu suatu pertanda adanya penyakit seperti kanker payudara misalnya atau penyebab lainnya, seperti infeksi jaringan payudara (mastitis).

Jika memang tidak ada underlying problem, inversi yang merupakan bawaan lahir disebabkan duktus laktiferus dan kurangnya jaringan ikat dibandingkan yang normal, bisa dikoreksi dengan prosedur pembedahan dengan membebaskan jaringan ikatnya dan menonjolkan putingnya. Ada beberapa teknik pembedahan, tergantung sedalam mana inversinya.

Walaupun secara fisik bisa diperbaiki dengan pembedahan, tetapi biasanya proses menyusui masih bisa mengalami kesulitan. Juga dalam beberapa kasus kondisinya bisa kembali lagi (rekuren). Makanya sebelum dilakukan pembedahan diskusikan dengan dokter akan risiko dan keuntungannya (risks and benefits)

Sabtu, 28 November 2009

Perawatan Luka

Definisi
Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel

Mekanisme terjadinya luka :
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)

Menurut tingkat Kontaminasi terhadap luka :
1. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
2. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
3. Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka.

Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka, dibagi menjadi :
Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
Menurut waktu penyembuhan luka dibagi menjadi :
1. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati.
2. Luka kronis yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen.


Proses Penyembuhan Luka
Tubuh secara normal akan berespon terhadap cedera dengan jalan “proses peradangan”, yang dikarakteristikkan dengan lima tanda utama: bengkak (swelling), kemerahan (redness), panas (heat), Nyeri (pain) dan kerusakan fungsi (impaired function). Proses penyembuhannya mencakup beberapa fase :
1. Fase Inflamasi
Fase inflamasi adalah adanya respon vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini kerusakan pembuluh darah akan menyebabkan keluarnya platelet yang berfungsi sebagai hemostasis. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan juga mengeluarkan “substansi vasokonstriksi” yang mengakibatkan pembuluh darah kapiler vasokonstriksi. Selanjutnya terjadi penempelan endotel yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini berlangsung 5-10 menit dan setelah itu akan terjadi vasodilatasi kapiler akibat stimulasi saraf sensoris (Local sensory nerve endding), local reflex action dan adanya substansi vasodilator (histamin, bradikinin, serotonin dan sitokin). Histamin juga menyebabkan peningkatan permeabilitas vena, sehingga cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi oedema jaringan dan keadaan lingkungan tersebut menjadi asidosis.
Secara klinis fase inflamasi ini ditandai dengan : eritema, hangat pada kulit, oedema dan rasa sakit yang berlangsung sampai hari ke-3 atau hari ke-4.

2. Fase Proliferatif
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuhkan luka dan ditandai dengan proliferasi sel. Peran fibroblas sangat besar pada proses perbaikan yaitu bertanggung jawab pada persiapan menghasilkan produk struktur protein yang akan digunakan selama proses reonstruksi jaringan.
Pada jaringan lunak yang normal (tanpa perlukaan), pemaparan sel fibroblas sangat jarang dan biasanya bersembunyi di matriks jaringan penunjang. Sesudah terjadi luka, fibroblas akan aktif bergerak dari jaringan sekitar luka ke dalam daerah luka, kemudian akan berkembang (proliferasi) serta mengeluarkan beberapa substansi (kolagen, elastin, hyaluronic acid, fibronectin dan proteoglycans) yang berperan dalam membangun (rekontruksi) jaringan baru. Fungsi kolagen yang lebih spesifik adalah membentuk cikal bakal jaringan baru (connective tissue matrix) dan dengan dikeluarkannya substrat oleh fibroblas, memberikan pertanda bahwa makrofag, pembuluh darah baru dan juga fibroblas sebagai kesatuan unit dapat memasuki kawasan luka. Sejumlah sel dan pembuluh darah baru yang tertanam didalam jaringan baru tersebut disebut sebagai jaringan “granulasi”.
Fase proliferasi akan berakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk, terlihat proses kontraksi dan akan dipercepat oleh berbagai growth faktor yang dibentuk oleh makrofag dan platelet.

3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase maturasi adalah ; menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fibroblas sudah mulai meninggalkan jaringan granulasi, warna kemerahan dari jaringa mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan serat fibrin dari kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Kekuatan dari jaringan parut akan mencapai puncaknya pada minggu ke-10 setelah perlukaan.
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan antara kolagen yang diproduksi dengan yang dipecahkan. Kolagen yang berlebihan akan terjadi penebalan jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.

Luka dikatakan sembuh jika terjadi kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan parut mampu atau tidak mengganggu untuk melakukan aktifitas normal. Meskipun proses penyembuhanluka sama bagi setiap penderita, namun outcome atau hasil yang dicapai sangat tergantung pada kondisi biologis masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan mencapai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, diserta penyakit sistemik (diabetes mielitus).

Faktor yang mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka
1. Usia
Semakin tua seseorang maka akan menurunkan kemampuan penyembuhan jaringan
2. Infeksi
Infeksi tidak hanya menghambat proses penyembuhan luka tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan pada jaringan sel penunjang, sehingga akan menambah ukuran dari luka itu sendiri, baik panjang maupun kedalaman luka.
3. Hipovolemia
Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
4. Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar hal tersebut memerlukan waktu untuk dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
5. Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah), yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (“Pus”).
6. Iskemia
Iskemi merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
7. Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
8. Pengobatan
• Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera
• Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
• Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.


NURSING MANAGEMENT
Dressing/Pembalutan
Tujuan :
1. memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka
2. absorbsi drainase
3. menekan dan imobilisasi luka
4. mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5. mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien


ALAT DAN BAHAN BALUTAN UNTUK LUKA
Bahan untuk Membersihkan Luka
• Alkohol 70%
• Aqueous and tincture of chlorhexidine gluconate (Hibitane)
• Aqueous and tincture of benzalkonium chloride (Zephiran Cloride)
• Hydrogen Peroxide
• Natrium Cloride 0.9%

Bahan untuk Menutup Luka
• Verband dengan berbagai ukuran

Bahan untuk mempertahankan balutan
• Adhesive tapes
• Bandages and binders


KOMPLIKASI DARI LUKA
a. Hematoma (Hemorrhage)
Perawat harus mengetahui lokasi insisi pada pasien, sehingga balutan dapat diinspeksi terhadap perdarahan dalam interval 24 jam pertama setelah pembedahan.
b. Infeksi (Wounds Sepsis)
Merupakan infeksi luka yang sering timbul akibat infeksi nosokomial di rumah sakit. Proses peradangan biasanya muncul dalam 36 – 48 jam, denyut nadi dan temperatur tubuh pasien biasanya meningkat, sel darah putih meningkat, luka biasanya menjadi bengkak, hangat dan nyeri.
Jenis infeksi yang mungkin timbul antara lain :
• Cellulitis merupakan infeksi bakteri pada jaringan
• Abses, merupakan infeksi bakteri terlokalisasi yang ditandai oleh : terkumpulnya pus (bakteri, jaringan nekrotik, Sel Darah Putih).
• Lymphangitis, yaitu infeksi lanjutan dari selulitis atau abses yang menuju ke sistem limphatik. Hal ini dapat diatasi dengan istirahat dan antibiotik.
c. Dehiscence dan Eviscerasi
Dehiscence adalah rusaknya luka bedah
Eviscerasi merupakan keluarnya isi dari dalam luka
d. Keloid
Merupakan jaringan ikat yang tumbuh secara berlebihan. Keloid ini biasanya muncul tidak terduga dan tidak pada setiap orang.

Tabel Kalendar Cina Untuk Pilih Jenis Kelamin

Berikut ini ada tabel sederhana berdasarkan pengalaman orang Tionghua, dalam merencanakan jenis kelamin bayi. Kolom (vertikal) adalah bulan di mana konsepsi terjadi, sedangkan baris (horizontal) adalah usia wanita saat konsepsi terjadi. Warna pink = bayi perempuan dan warna biru = bayi laki-laki. Jadi tinggal atur saja kapan ML jika menginginkan anak laki-laki atau perempuan. Gampang banget bukan ? Akuratkah ? fikirfikirfikir Coba saja...:music:

Biru = Boy dan Pink = Girl

Usia Ibu Saat Konsepsi
Bulan
Konsepsi
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Januari













Februari













Maret













April













May













Juni













Juli













Agustus













September













Oktober













November













Desember















Usia Ibu Saat Konsepsi
BUlan
Konsepsi
32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
Januari













Februari













Maret













April













May













Juni













Juli













Agustus













September













Oktober













November













Desember















Sedangkan berikut ini adalah Prediksi jenis kelamin bayi berdasarkan waktu lahir ibu dan saat konsepsi terjadi.
Cara pakai
  • Pilih tanggal lahir dan konsepsi (Kalendar Masehi)
  • Masukkan zona waktu anda (harus)
  • Pencet tombol : Submit .
  • Pilih zona waktu anda, klik disini
Kelahiran Ibu Tahun Bulan Hari Zona waktu

Konsepsi Tahun Bulan Hari Zona waktuTime Zone



Paypal Bagi-bagi duit...

Melalui programnya yang dinamakan Paypal Wishlist (KLIK), PayPal sedang bagi2 duit sampai dengan US$100. Tetapi sebelumnya harus ada akun Fesbuk dan akun PayPal dulu, bagi yang sudah ada bisa langsung join. Begitu join dengan program ini langsung dapat US$1. Isi 5 item yang diinginkan, selanjutnya tinggal sharing. Tambahan US$1 bagi setiap hasil rekrutan, maksimal sampai US$100. Promo ini berlaku hanya s/d 31 Desember 2009 atau sampai uang yang dianggarkan habis. Berlaku untuk Paypal yang terdaftar di negara2 : India, Indonesia, Korea, Malaysia, Philippines, Thailand, Singapore dan Vietnam. Ayu buruan...lumayan US$100 buat belanja Online...

Jumat, 27 November 2009

Paypal Bagi-bagi duit...

Melalui programnya yang dinamakan Paypal Wishlist (KLIK), PayPal sedang bagi2 duit sampai dengan US$100. Tetapi sebelumnya harus ada akun Fesbuk dan akun PayPal dulu, bagi yang sudah ada bisa langsung join. Begitu join dengan program ini langsung dapat US$1. Isi 5 item yang diinginkan, selanjutnya tinggal sharing. Tambahan US$1 bagi setiap hasil rekrutan, maksimal sampai US$100. Promo ini berlaku hanya s/d 31 Desember 2009 atau sampai uang yang dianggarkan habis. Berlaku untuk Paypal yang terdaftar di negara2 : India, Indonesia, Korea, Malaysia, Philippines, Thailand, Singapore dan Vietnam. Ayu buruan...lumayan US$100 buat belanja Online...

Kamis, 26 November 2009

submit URL ke Berbagai Search Engine

Agar blog yang kita buat muncul di 10 besar pencarian, maka salah satu caranya adalah dengan mendaftarkan blog kita pada mesin2 pencari yang ada di dunia mayah...Berikut daftar mesin pencari serta tempat2 dimana kita bisa mendaftarkan blog.

Alta Vista http://addurl.altavista.com/addurl/new
Google (AOL/Netscape/iWon) http://www.google.com/addurl.html
Lycos http://insite.lycos.com/searchservices/lite_step1.asp
MSN bCentral http://submitit.bcentral.com/msnsubmit.htm
Zeal http://www.zeal.com/users/login.jhtml
Yahoo http://docs.yahoo.com/info/suggest/
Northern Light http://www.northernlight.com/docs/regurl_help.html
All The Web/Lycos http://addurl.alltheweb.com/add_url
National Directory http://www.nationaldirectory.com/addurl/
DMOZ (Open Directory Project) http://dmoz.org/add.html
About.com http://www.about.com/gi/pages/homehc.htm#c4
Search It http://www.searchit.com/addurl.htm
Splat! http://www.splatsearch.com/submit.html
SurfGopher http://www.surfgopher.com/addurl.htm
TrueSearch.com http://www.truesearch.com/addurl/
WalHello http://www.walhello.com/addlinkgl.html
Scrub The Web http://www.scrubtheweb.com/addurl.html
Subjex http://www.subjex.net/submit_url.html
LookSeek http://209.177.62.142/addurl2.html
Exact Seek http://www.exactseek.com/add.html
Jayde http://www.jayde.com/submit.html
Info Tiger http://www.infotiger.com/addurl.html
Nerd World http://www.nerdworld.com/ww_add_a_link.html
Aeiwi http://www.aeiwi.com/submit.html
Entire Web http://www.entireweb.com/addurl?page=basic
Voila http://aide.voila.fr/Recherche/index.html?Referencer
What U Seek http://www.whatuseek.com/addurl-secondary.shtml
SearchHippo http://www.searchhippo.com/addlink.php
GigaBlast http://www.gigablast.com/addurl
Gimpsy http://www.gimpsy.com/
SearchKing http://www.searchking.com/add_new.htm
WebSquash http://www.websquash.com/cgi-bin/search/search.pl?Mode=AnonAdd
intelSeek http://www.intelseek.com/add_url_form.asp
Starting Point http://www.stpt.com/?L=submit_form
Look http://www.look.com/remote/submiturl.asp
Web World http://www.webworldindex.com/
SearchEngine.com http://www.searchengine.com/List_Your_Site/Basic_Submit/
Buzzle http://www.buzzle.com/suggest_basic2.asp
MavicaNet http://www.mavicanet.com
Qango http://www.qango.com/
WWWRIOT http://www.dxpnet.com/riot/submit.asp
Claymont http://www.claymont.com/login/login.asp?img=y
TryAmerica http://www.tryamerica.com/AddURL.htm
NetNose http://www.netnose.com/add.htm
Any Search Info http://www.search-info.com/
SearchSight http://www.searchsight.com/submit.htm
CanLinks http://www.canlinks.net/addalink/
Hotrate http://www.hotrate.com/suggestURL.asp
2kCity http://www.2kcity.com/search/addurl.asp
Askjeeves http://www.static.wc.ask.com/docs/addjeeves/Submit.html
TurnPike http://www.turnpike.net/directory.html?getentry
MixCat http://www.mixcat.com/addurl.html
Amray http://www.amray.com
ClickForChoice http://www.click4choice.com/add_url.htm
SurfSafely http://www.surfsafely.com/urladd.html
WebbieWorld http://www.webbieworld.com/ww/webnom.asp
Noago http://www.noago.com/add/
Cipinet http://www.cipinet.com/addurl.html
QuestFinder http://www.questfinder.com/search/s-ctm.cgi?s-addurl.ctm
Crossdaily http://www.awesome.crossdaily.com/addurl/
Admcity http://www.admcity.com/search/addurl.shtml
Searchuk http://www.url.searchuk.com/
NetSearch http://www.netsearch.org/addurl.html
Comparos http://www.comparos.com
With1Click http://with1click.com
Zhao Daola http://www.zhaodala.com/home/regform.html
National Directory http://www.nationaldirectory.com
Cancall http://www.cancall.com
Infobase International http://www.infobase-intl.com
Ask Snoops http://www.asksnoops.com
Teradex http://www.teradex.com
Data Segment http://www.datasegment.com
List of Lists http://www.listoflists.com
Nautilia http://www.nautilia.net
Go Web Info http://www.gowebinfo.com
Beebware http://www.beebware.com
eStart.dk http://www.estart.dk
cfDev http://www.cfdev.com
Vaionline http://www.viaonline.com
Masrawy http://www.masrawy.com