Selasa, 30 Juni 2009

Jangan sampai hidup kita seperti kereta tua..!!!

” Sesungguhnya kiamat sudah dekat. Dan bulan pun terbelah. Sungguh, saatnya (kiamat) sudah dekat. Dan bulan terbelah. Telah dekat bagi dunia saat perpisahan nya. Sungguh hari ini masih gelap (hasilnya). Sedang besok manusia harus berlomba”

Membaca kata2 tersebut di salah satu buku, selintas membuat saya berfikir, besok manusia harus berlomba, berlomba apa?? Bodoh memang ketika pertanyaan itu muncul.., padahal ketika sedikit difikirkan lebih dalam, kembali tersadar bahwa HIDUP SEJATINYA ADALAH PERLOMBAAN.., setiap manusia berlomba untuk nasib dan kepastian diri sendiri di akhirat kelak..

Sesungguhnya persinggahan akhir itu adalah neraka, sedang yang jadi pemenang dalam perlombaan, adalah mereka yang melenggang ke surga.

Dengan keutuhan makna dan kesungguhan arti.., belum semua kita benar-benar berlomba. Orang-orang berlari mengejar takdirnya, juga harapn-harapan nya. Tapi siapa yang benar-benar BERSUNGGUH-SUNGGUH?? Sebagian hanya menonton.., sebagian bahkan diam dan masa bodoh. Sebagian lagi tertatih, seperti kereta tua yang tak kunjung mengantarkan penumpangnya pada cita-cita..

Berlomba mutu dan beradu cepat, adalah keniscayaan hidup orang2 beriman.., begitulah yang semestinya kita jalani !!

Sepotong hidup hanya sekali datang, sesudah itu secepatnya pergi, bahkan alangkah cepatnya menghilang !! Pagi datang dan segera disapu siang, sore memburu dan tiba2 dilipat malam.

Pernahkah hari-hari kita terasa membosankan?? Rutinitas berjalan dalam ritme yang beku?? Jika hidup kita seperti itu, kemana kita menatap?? Ke masa depan yg gelap, ke masa lalu yang menjadi hantu, atau ke kesejahteraan hidup yang tak juga terengkuh??

GERAK dan pilihan untuk TERUS MAJU adalah prinsip besar yang harus kita pilih, karena banyak hal yg tidak berhasil kita capai, lantaran tidak maksimalnya kita dalam mencari dan mengejar. Cita-cita punya syarat penuainya, begitupun harapan dan keinginan punya harga amalnya.. Dan perlu diingat pula bahwa hidup ini selalu diambang 2 tuntutan...

Pertama, tuntutan untuk terus berkompetisi secara waktu.

” Dan bersegeralah kamu kepada surga Allah, yang luasnya seluas langit dan bumi...”

Ke surga pun mesti bersegera !!! Ini adalah dimensi waktu yang mengajarkan kita soal persaingan mempercepat perolehan modal ke surga dengan memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan. Ini benar2 soal kompetisi menggunakan waktu, bahkan pada dasarnya itu kompetisi dengan usia kita sendiri !

Kedua, adalah soal dimensi kualitas, mutu, bobot dan apa yang harus kita lakukan dengan sebaik mungkin.

” Dan berlombalah kamu dalam kebajikan...”

Perlombaan selalu ada yang menang dan ada yang kalah. Karena nya, dimensi mutu memberi penegasan bahwa MENJADI CEPAT SAJA TIDAK CUKUP !! Tapi juga harus berkualitas !

Dan berhati-hatilah juga pada 2 hal yang sering membuat orang terlena dan Rasulullah saw sering ingatkan, yakni WAKTU KOSONG dan KESEHATAN.

Sudah seberapa maksimal kita mengerjakan pekerjaan2 kita?? Adakah kita seperti kereta tua?? Yang tak mampu melaju, tak mampu juga memberi rasa nyaman. Ia hanya menarik dilihat sebagai saksi sejarah, bahwa dirinya pernah hadir, mengisi sepotong masa di muka bumi ini.

Hidup seperti kereta tua, hanya memberi ruang pada sisi dokumen sejarah semata. Seperti prasasti bisu, kita pernah ada, hanya itu, tidak lebih !! Menjadi ada memang karunia, sebab kita memang tidak bisa mengadakan diri kita sendiri. Tapi, MENJADI ADA TIDAK CUKUP, KITA ADA KARENA KITA DIPERINTAHKAN UNTUK PUNYA MAKNA !!! Menyembah-Nya, memakmurkan bumi–Nya, berbuat baik terhadap sesama, menahan diri dari gejolak jiwa yang menyimpang, dan begitu seterusnya. Tanpa itu, kita benar2 seoonggok kereta tua!! Semakin bertambah hari semakin tua, kian keropos dan karatan, didera kelemahan yg tak kuasa dihindari, tanpa harus diterpa angin dan ditempa guyuran hujan deras. Kereta tua itu mati oleh dirinya sendiri.

BERGEGAS, BERSEGERA !! Sebab YANG MENANG adalah yang LOLOS DARI NERAKA, dan MASUK SURGA !! Yang lambat, seperti kereta tua tanpa kehendak, tanpa arah dan tanpa tenaga, akan menyesal suatu hari kelak.
Kereta tua adalah hidup yg tak pernah sampai, mimpi yg terlalu sederhana, dan perjalanan cita-cita yang sangat lamban dan tidak menghantarkan..

Di suatu pagi saat perlahan kita buka jendela, angin belum bergerak, dan matahari mulai menyapa, apa yg kita pikirkan??? Adakah kita seonggok kereta tua???


* adakah kita seonggok kereta tua???


* biarlah semangat itu yg terus membakari kita menuju surga-Nya..


* materi yg pernah disampaikan juga untuk adik mentor saya..
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Minggu, 28 Juni 2009

Kehamilan Usia Tua

Kehamilan risiko tinggi salah satunya adalah hamil dengan usia di atas 35 tahun. Banyak komplikasi yang akan timbul dibanding dengan usia yang lebih muda. Sehingga bagi yang masih ingin hamil dengan usia ini harus mengerti akan risikonya sehingga dapat diambil langkah2 antisipasi agar hamilnya sehat serta menghasilkan bayi yang sehat juga.

Risiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan akan meningkat dengan semakin meningkatnya usia. Hal ini mungkin disebabkan pembelahan sel yang tidak sempurna (istilah kerennya: nondisjunction). Sehingga menyebabkan jumlah kromosom yang tidak sama di akhir pembelahan sel. Akibat dari pembelahan yang tidak sempurna ini juga akan meningkatkan angka keguguran.

Beberapa kondisi yang bisa timbul akibat hamil di usia tua

* Tekanan darah tinggi dan diabetes. Dianjurkan untuk melakukan antenatal secara dini dan teratur sehingga dapat didiagnosa secara dini guna penanganan yang tepat.
* Stillbirth (melahirkan bayi yang sudah mati sebelum lahir) lebih sering terjadi pada usia diatas 35. Juga lebih sering mengalami berat badan lahir yang rendah (low-birth weight).
* Persalinan dengan Cesar juga lebih sering terjadi pada pada anak pertama dengan usia lebih dari 35.

Kondisi kesehatan yang baik menjelang dan selama kehamilan akan mengurangi risiko komplikasi. Berikut beberapa rekomendasi :.

* Pastikan mengkonsumsi asam folat yang cukup. Wanita usia subur dianjurkan mengkonsumsi folat 0.4 mg perhari.
* Kurangi konsumsi kafein. Jangan lebih dari 300 mg perhari. Secangkir kopi mengandung lebih kurang 150 mg kafein, segelas teh hitam mengandung sekitar 80 mg kafein.
* Makanan yang seimbang dan makan makanan yang bervariasi. Pilih makan dengan serat yang tinggi. Pastikan cukup vitamin dan mineral dalam makanan.
* Olah raga secara teratur.
* Jangan minum alkohol selama hamil atau makan obat2-an kecuali atas rekomendasi dokter.
* Jangan merokok selama kehamilannya.

Karena hamil dengan usia lebih dari 35 tahun lebih sering mengalami problem, maka pemeriksaan2 berikut direkomendasikan. Semua pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi kelainan2 sebelum, saat dan setelah kehamilan (selain USG)

Quad Marker Screen: mengukur empat macam bahan yang ada di dalam darah wanita hamil. Yang diperiksa adalah AFP (Alfa Feto Protein), hcG (Human Chorionic Gonadotropin), Estriol dan Inhibin-A.

Amniosentesis: disebut juga amnio, suatu prosedur dimana diambil sejumlah dikit cairan ketuban, kemudian ditest untuk mendeteksi adanya cacat bawaan pada bayi.Beberapa test yang bisa dideteksi : penyakit sickle cell, cystic fibrosis, muscular dystrophy, Penyakit Tay-Sachs, Down syndrome, neural tube defects (NTD).

USG : dapat mendeteksi kelainan2 yang tidak bisa dideteksi dengan amniosentesis seperti bibir sumbing, kelainan kaki club foot, atau kelainan jantung.

Chorionic Villus Sampling (CVS): sejumlah sampel plasenta diambil. Gunanya untuk melihat kelainan2 genetik yang tidak terdeteksi baik dengan USG ataupun amniosentesis.

Rabu, 24 Juni 2009

Pengabdian, ”persembahan dari hati yang tak mati....”

” Universitas kita
Padjadjaran tempat bernaung
INSAN ABDI MASYARAKAT
Pembina nusa bangsa
......................................... ”
( Hymne Universitas Padjadjaran )

Sebuah potongan bait hymne Unpad (yg secara tak sadar kadang kita lupa merupakan bagian darinya) diatas secara gamblang maupun tersirat menyatakan bahwa kita (yg kini berstatus sbagai seorang mahasiswa Unpad) merupakan INSAN ABDI MASYARAKAT.

Dunia kedokteran, terutama sebagai dokter yang nanti akan kita geluti pun sangat erat kaitan nya dengan pengabdian, sesuai hakikatnya sebagai insan abdi masyarakat. Dokter bukanlah merupakan tugas profesi, melainkan sebuah tugas suci karena jiwa mengabdi yg tampak di dalamnya, memberikan manfaat yg sebesar-besarnya kepada masyarakat begitu mendominasi, dan justru itulah yang menjadi feel nya.

Pengabdian, satu kata yg mewakili apa yg telah sy sampaikan diatas perlu kita pahami dan kita laksanakan, apalagi keterkaitan kita sebagai seorang mahasiswa fakultas kedokteran. Lalu pengabdian seperti apa???

Mengabdi kepada masyarakat, kelak memang akan ada masa nya ketika kita menjadi seorang dokter, tapi apakah kita harus menunggu sampai masa itu tiba?? Dan apa yg bisa kita lakukan kini sebagai seorang mahasiswa??

Walaupun memang akan ada masa nya kelak kita akan mengabdi kepada masyarakat, tapi sebenarnya jiwa itu bisa kita latih dari sekarang, secara SADAR dan SENGAJA. Balai Pengobatan, bakti sosial, dan kegiatan2 lain yg berhubungan dengan masyarakat memang merupakan sebuah bentuk pengabdian, tetapi luang lingkup pengabdian tidak terbatas pada masyarakat saja, luang lingkup dan proses serta cara nya sangat luas sekali. Sebagai seorang hamba Allah, tentunya pengabdian yg pertama dan utama ialah terhadap Allah swt dengan jalan ibadah kepada –Nya. Sebagai seorang individu, pengabdian bisa kita lakukan untuk diri sendiri, dengan menghargai diri sendiri, mengerjakan tugas pokok, dan terus meningkatkan kualitas diri. Sebagai seorang anak, pengabdian bisa dilakukan dengan menjga perasaan kedua orang tua kita, menjaga amanah keduanya, dan membuat bangga mereka. Sebagai makhluk sosial, dalam lingkup yg paling kecil, pengabdian bisa dilakukan dengan membantu teman yg mengalami kesulitan (apakah itu karena pelajaran, pergaulan dsb.), mulai dari orang2 yg berada di lingkungan terdekat di FK (teman2, karyawan, dosen), masyarakat Unpad, masyarakat Jatinangor, dan lebih luasnya lagi masyarakat Indonesia bahkan dunia. Sebagai bagian dari tatanan kehidupan, menghargai waktu (dengan datang tepat waktu) itu pun merupakan bagian dari pengabdian, karena waktu adalah lingkaran dimana kehidupan kita berjalan, kita atur waktu untuk mengatur kehidupan. Pengabdian bisa dilakukan dari hal yg terkecil, bisa kita lakukan dimana saja, dan bisa dimulai saat ini, sekarang!! Kualitas pengabdian kita merupakan bekal untuk dihisab kelak ketika maut menjemput kita.

Pengabdian adalah REALITA, bukan DOGMATIS, maka perlu diamalkan tidak cukup dengan dipahami saja. Lalu apa yg akan kita dapatkan dengan melakukan pengabdian tersebut?? Selain pahala (insya Allah..), semakin banyak kita memberikan sesuatu kepada orang lain, semakin banyak pula kita akan mendapatkan sesuatu (paradox of sharing). Pengabdian bukanlah PENGORBANAN, melainkan KEHORMATAN.

Dan bagi saya, PENGABDIAN ADALAH PERSEMBAHAN DARI HATI YANG TAK MATI....

Dani Ferdian
Kasie. Pengabdian Kepada Masyarakat
Senat Mahasiswa FK UNPAD

(tulisan untuk buletin PKM FK dan buletin Media Informasi FK)


* para pengabdi masyarakat fakultas kedokteran universitas padjadjaran
pikiranmu, hatimu, jiwamu, semangatmu, ragamu, jadikan itu sebuah bentuk ketulusan dalam memberikan pelayanan sebagai bentuk syukur dan penghambaan pada Nya..
SEMANGAT !!! semoga Allah selalu mempersatukan hati2 kita.., dan selalu menghidupkan hati kita untuk peka dlm memegang amanah Nya.. :)


* Ayo kita tuntaskan semua program kita.. :)
// danfer] http://frinholictea.blogspot.com/


Notulen Workshop Pemetaan Kebutuhan Peraturan RKE

Menuju terbentuknya dasar hukum RKE: hasil diskusi RKE di UC UGM
By Anis Fuad Sun at 3:18am

Sabtu (13 Juni 2009), saya mengikuti diskusi di UC (University Club) UGM tentang rekam kesehatan elektronik (RKE). Diskusi ini sebenarnya merupakan sambuangan dari seminar RKE yang paginya diselenggarakan oleh D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan FMIPA UGM (bener ya…tahun ini berubah jadi bagian sekolah vokasi UGM?). Diskusi ini dipandu oleh dr. Tridjoko Hadianto (FK UGM) yang menyampaikan tujuan utama diskusi ini adalah untuk menerima masukan, saran, pandangan, pendapat dan pengalaman tentang RKE agar dapat dijadikan sebagai masukan pemerintah (Depkes) untuk merumuskan peraturan mengenai RKE. Diskusi dimulai dengan cetusan dari Prof Budi Sampurna (Ka. Biro Hukum dan Organisasi Depkes) tentang bermunculannya pertanyaan dari beberapa rumah sakit mengenai keabsahan rekam kesehatan elektronik. Bahkan ada rumah sakit yang mengajukan surat tertulis ke Menteri Kesehatan karena mereka berencana mengembangkan RKE.

Menurut Prof. Budi, Depkes memerlukan masukan tentang norma apa saja yang perlu dielaborasi lebih rinci menjadi dasar untuk membuat peraturan mengenai rekam kesehatan elektronik. Diharapkan setelah pertemuan tersebut, Depkes akan mencoba membuat norma dan kemudian akan mengundang para peserta untuk pertemuan tahap berikutnya. Selanjutnya akan dibuat norma (bukan norma penyanyi itu ya…) rekam kesehatan elektronik yang selama ini belum ada dasar regulasinya secara khusus meskipun Permenkes 269/2008 tentang rekam medis menyebutkan bahwa rekam medis pun dapat berupa rekam medis elektronik.

Selanjut Dr. Gemala Hatta menekankan pentingnya penguatan kondisi di lapangan selain aspek legal mengenai RKE. Contohnya adalah peran SDM sebagai syarat implementasi RKE. SDM (tidak hanya tenaga rekam medis dan TI, tetapi juga dokter, dokter gigi, perawat, bidan maupun tenaga medis lainnya yang berkepentingan RKE) harus memiliki kompetensi untuk mengelola RKE. Kompetensi mereka tentu saja tidak lepas dari peran lembaga pendidikan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang dapat melaksanakan RKE (mestinya, termasuk kurikulumnya ya, Bu…). Selain itu, Bu Gemala menekankan pentingnya untuk siapa peraturan ini dibuat? Tentu saja, peraturan tersebut diharapkan dapat memberikan kepastian kepada masyarakat, pelaku di lapangan (berarti dapat menyentuh ahli TI serta vendor yang berkecimpung dalam produk RKE) serta organisasi kesehatan. Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan (biasanya, kalo saya lagi sharing tentang RKE saya selipkan slide yang menampilkan 3 jenis ‘aliran rekam medis’: time oriented, source oriented dan problem oriented. kemudian saya pancing diskusi tentang persamaan dan perbedaan ketiganya. dalam persamaan saya tambahkan…kesamaannya adalah sama-sama paperless, alias tidak diisi).

Tidak lupa, beliau juga berkisah mengenai perjuangan AS yang cukup panjang untuk memperjuangkan RKE di seluruh saryankes (iki istilah standar Depkes ya…sarana pelayanan kesehatan) yang sampai sekarang pun belum semuanya menerapkan RKE. Pak Obama konon memberikan stimulus finansial cukup besar untuk menerapkan RKE. Disana proses yang panjang di AS tidak lepas dari aspek teknis, standar yang dipergunakan (salah satunya misalnya standar pertukaran HL 7), kemanan dan privacynya sampai dengan aspek interoperabilitas RKE. Pada intinya, bu Gemala menekankan pentingnya aspek pembenahan di lapangan selain membuat peraturan RKE (bisa juga dilihat dari sudut pandang sebaliknya ya…ketersediaan peraturan untuk mendorong pembenahan di lapangan ya?).

Tanggapan selanjutnya dari mas Jason, perawat pionir dokumentasi asuhan keperawatan elektronik di RSUD Banyumas yang berbagi pengalaman.Secara nekat (mas Jason menyebutnya demikian) penggunaan teknologi informasi sudah berjalan untuk pencatatan asuhan keperawatan (lihat catatan saya tentang belajar informatika keperawatan di RSUD Banyumas) , tetapi untuk aspek medis meskipun sudah revisi ke-4 tetapi sampai sekarang belum diimplementasikan. Senada dengan pendapat bu Gemala, yang penting jalan dulu standar teknis RKE juga belum menjadi perhatian utama, meskipun dari segi kemanan sudah cukup yakin.

Kepala bagian rekam medis Di RSUP Dr. Sardjito (dr. Endang) bercerita tentang kondisi rekam medis di Sardjito yang menurutnya mungkin belum bisa dikategorikan sebagai RKE tetapi sudah menggunakan database elektronik untuk memasukkan dan menyimpan data demografis dan morbiditas pasien, untuk tujuan pelaporan rutin dan non rutin, penelitian (yang ini nanti tetap harus membuka data rekam medis manual) serta klaim asuransi. Pihak manajemen melakukan KSO (kerjasama operasional) dengan pihak eksternal karena tenaga internal TI baru 10 orang. Saat ini baru merencanakan membuat pilot proyek di Obsgin dan Kulit Kelamin, karena kedua bagian tersebut memiliki keinginan kuat membangun RKE. Direksi akan memfasilitasi karena masih belum adanya kepahaman pandangan antara dokter dengan pihak pengembang. Dokter juga masih khawatir terhadap aspek kerahasiaan dan keamanan data. Selain itu juga masih mempertanyakan tentang tentang pemilik hak paten (tepatnya mungkin HAKInya ya Bu?) mengenai model aplikasi RKE tersebut jika dibuat bersama-sama dengan mitra vendor. Bulan Oktober 2009 diharapkan dapat diimplementasikan pada kedua bagian tersebut. Pada tahun 2011 diharapkan sudah bisa jalan untuk (semoga) semua rawat inap.

Peserta diskusi lainnya adalah wakil dari Puskesmas Purworejo (dokter siapa ya Bu…wah kemarin kok tidak kenalan satu persatu ya…) Beliau menjelaskan dari awal tentang kondisi di kabupaten Purworejo terdapat 27 puskesmas dan 20 diantaranya sudah menjalankan RKE dengan kondisi adopsi yang bervariasi. Mereka menggunakan SIK yang didukung dengan jaringan real time dari puskesmas ke dinas kesehatan. Rata-rata setiap puskesmas memiliki 4 komputer yang tersambung dalam LAN, di puskesmas tersebut malah terdapat 7 komputer yang tergabung dalam jaringan LAN. Setiap puskesmas tidak memiliki petugas khusus TI karena prinsipnya setiap puskesmas harus bisa menggunakan aplikasi tersebut. Di puskesmas tersebut dengan kunjungan 2400 per bulan, jika satu hari saja SIK error akan merepotkan karena beban tugas hari berikutnya untuk entry data bertambah banyak. Mereka mencoba berusaha untuk meninggalkan kertas sama sekali, tetapi masih khawatir karena pasokan listrik. Kalau sedang lancar2 saja kita sudah paperless, sehingga kalau ke apotik data obat sudah tersedia di sana. Memang yang enak adalah di pendaftaran juga memudahkan daripada mencari di family folder. Tetapi, karena sudah telanjur enak, jika ada gangguan listrik memang menjadi kelimpungan.

Saat ini di setiap ruang pengobatan, pelayanan paling tidak memerlukan bantuan 2 orang, yang pertama adalah dokter yang memeriksa pasien dan membuat terapi. Satu lagi adalah perawat yang selain membantu proses alur pasien, asuhan keperawatan juga bertugas sebagai operator. Keuntungan yang lain ada menghindari salah baca. Dulu orang nulis seenaknya, sekarang data tertulis dengan baik. Selain itu juga ada masalah yang berkaitan dengan daftar obat yang tertulis di aplikasi (generiknya) sedangkan petugas asisten apoteker kesulitan jika aplikasinya berbeda (ini berkaitan dengan persoalan human computer interface, ya….).

Dari Yogya, wakil dari Dinkes Provinsi DIY menyampaikan pengalaman implementasi proyek IHIS (Integrated Health Information System, bantuan loan Bank Dunia) yang telah membuat aplikasi berbasis komputer untuk puskesmas dan rumah sakit. Beberapa puskesmas telah menggunakan selain rumah sakit (RSUD Sleman, RSUD Kota, RSUD Wonosari dan PKU). Sebenarnya hampir sama dengan Sardjito karena baru mencatat data demografis, morbiditas umum serta transaksi yang sebenarnya untuk tujuan billing system. Di PKU pada awalnya lancar kemudian akhirnya lelet. Di Wonosari, karena pada waktu pelatihan awal pesertanya masih non PNS, setelah diangkat PNS pindah akibatnya implementasi macet. Dinas kesehatan provinsi menerima laporan dari 30-an rumah sakit yang mengirimkan data laporan rutin rumah sakit setiap tiga bulan sekali. Data RL 1-6 tersebut diterima secara manual dan diolah di Dinkesprov ke dalam database elektronik. Saat ini sedang dikaji tentang isi database tersebut untuk didiskusikan lagi lebih lanjut mekanisme yang lebih baik untuk memperbaiki kualitas pelaporan rutin rumah sakit.

Berbagai masukan tersebut dipetakan oleh dr. Rano dengan diagram mindmapping tentang kondisi RKE saat ini. Banyak cabang diagram yang sudah dituliskan oleh mas Rano (wis mas…pake diagram ini…pedoman RKEnya udah jadi he..he..he..) yang meliputi fitur dasar (OS, smart internal check, downtime, idle time, hak akses), fitur penunjang (pengisian lengkap dan akurat, Clinical reminder & alert.
Clinical management & DSS, Related data & knowledge based), terminologi dan kodefikasi (ada kepmenkes 844/2006), format data (terkait dengan berbagai bentuk data medis serta format data yang bermacam-macam maupun medianya), komunikasi data (dari komunikasi internal berbasis LAN sampai dengan luar organisasi pake Internet, SMS, MMS), medikolegal (anonimitas keamanan, privacy, confidentiality), prinsip pengembangan (outsourcing, inhouse development atau beli paket, perjanjian dan kewenangan dalam kemitraan dengan pihak ketiga), perekaman dan penyimpanan data (retensi dan pemusnahan bagaimana), penyajian, sistem keamanan data (backup, orginalitas, rekam jejak sampai dengan penanggung jawab jika sistem bermasalah).

Sehingga berdasarkan kajian tersebut di atas, definisi rekam kesehatan elektronik juga harus jelas apa batasannya, apakah baru rekam medis terotomasi, rekam medis terkomputerisasi (biasanya discan digital), rekam medis elektronik, rekam pasien elektronik atau sudah sampai kasta tertinggi rekam kesehatan elektronik (RKE). Hal ini menyangkut aspek internal organisasi dan keterkaitan dengan pengguna. Selain itu, juga kemampuan dan kondisi pengguna di lapangan. Pengertian klasifikasi tadi memang bersumber dari referensi di luar negeri. Di Indonesia kita tercinta, pengalaman lapangan menunjukkan variasi yang di tingkat paling bawah pun sangat beragam. Ada yang sudah menggunakan komputer, standalone utk menyimpan data pasien dengan isian data juga bervariasi. Ada yang sudah realtime multi user dengan LAN. Puskesmas, rumah sakit, klinik dan balai pengobatan pun juga dapat memiliki RKE dengan kondisi yang berbeda-beda.

Jika rumah sakit pendidikan, mestinya keinginan pengembangan lebih kuat daripada rumah sakit non pendidikan. Beberapa pengalaman di luar negeri menunjukkan bahwa keberhasilan RKE diantaranya karena sistem kesehatan memang sangat berbeda, dokter digaji tinggi, kalau tidak mengisi discharge summary tidak digaji, infrastruktur tidak bermasalah, pasien mungkin lebih sedikit. Sementara di tempat kita secara umum pasien banyak, waktu kerja sedikit, tenaga kesehatan terbatas, pasokan listrik tidak menentu, vendornya juga belum tahu. Jika disediakan aplikasi yang canggih, beban entrynya banyak, malah tidak terisi. Memang, tentu saja ada sebagian rumah sakit kita sudah seperti di luar negeri bahkan ada rumah sakit swasta yang vendornya pun juga dari luar negeri.

Sifat kontemporer TI juga perlu diperhatikan. Data medis pun sekarang banyak didukung oleh foto fisik selain foto yang berasal dari alat medis. Nah, fitur teknis tersebut wewenang siapa? Depkes atau Kominfo? Apakah Permenkes sampai detail seperti itu? Permenkes perlu sampai cukup detil seperti itu?

dr. Kinik dari RSUD Sragen menyampaikan pengalaman menarik tentang rumah sakitnya yang masih ragu-ragu menerapkan RKE tetapi malah sudah implementasi telemedicine. Menurut beliau, yang penting rumah sakit berharap agar tersedia peraturan untuk mendorong penggunaan RKE, termasuk yang tahap awal sekalipun. Kalau perlu dijelaskan proses pengembangan dan tahapannya. Sehingga rumah sakit dapat menyesuaikan dengan kemampuan mereka (SDM, finansial, infrastruktur) untuk mengikuti tahapan tersebut. Peraturan tersebut juga diharapkan dapat memicu praktek pribadi tentang sejauh mana RKE bisa diterapkan untuk praktek pribadi. Secara teknis, jika pemerintah memiliki model aplikasi juga menarik untuk dijadikan acuan. Juga diusulkan tentang sistem keamanan yang saat ini masih berorientasi kepada provider sebaiknya dilengkapi dengan sistem autentikasi dari kedua belah pihak (bagaimana jika pasien meninggal, ya gak usah diautentikasi, gampang wae to…). Nanti bisa mencegah kenakalan dokter/pelayanan medis. Intinya, suara dari bawah menginginkan landasan hukum tentang pembolehan dan standarnya seperti apa, dan tidak menakut-nakuti (apalagi pake ancaman pidana ya mas…). Perkara yang ideal akan terwujud 10 tahun lagi itu isyu lain lagi. Jika perlu bisa RKE dapat diperbolehkan diakses secara remote dan mobile. Untuk kepentingan distrik, jika perlu data individual bisa diakses meskipun data individu sudah dihilangkan. Di Sragen, wacana KTP dengan smart card yang dapat menyimpan data historis rekam medis beberapa kunjungan terakhir sedang diwacanakan.

Tentang perundangan, berbagai aspek hukum yang perlu diperhatikan diantaranya adalah:
UU 23 2006: Administrasi Kependudukan
UU 11 2008: ITE
UU 14 2008: Keterbukaan Informasi Publik
UU 29 2004: Praktek Kedokteran
Kepmenkes 269/2008: Rekam medis
Kepmenkes 844/2006: Kodefikasi data
ada juga UU kesehatan, Kepmenkes tentang standar profesi rekam medis dan beberapa lagi lainnya…

Akhirnya prof Budi menyampaikan bahwa payung hukum tentang RKE perlu. Tentu saja yang diinginkan adalah peraturan yang tidak akan membuat hukuman, tetapi justru mendorong penggunaannya. Isu mengenai registrasi, sertifikasi dan akreditas mengenai RKE penting dan ini harus dieleborasi lebih rinci lagi agar bisa dibuat norma hukumnya.

(wah menarik diskusinya…..banyak lagi yang perlu di PR-kan…kurikulum, detil masing-masing komponen…diskusi lagi..pembahasan..diskusi lagi…implementasi…)

Tulisan yang sama juga dimuat disini

Selasa, 23 Juni 2009

Asam Folat dan Kehamilan

Asam Folat, disingkat folat, adalah vitamin B (B9) banyak ditemukan pada sayuran hijau seperti bayam dan kangkung , jus jeruk, dan gandum yang diperkaya. Banyak penelitian mendapatkan jika mengkonsumsi 400 mikrogram (0.4 mg) Folat per-hari sebelum hamil serta 3 bulan awal kehamilan akan mengurangi risiko terjadinya neural tube defect (NTD) sampai 70% lebih. NTD biasanya terjadi dalam 28 hari pertama kehamilan, artinya sudah bisa terjadi sebelum wanita menyadari dirinya sudah hamil.

Jika diketahui hamil dan belum pernah mengkonsumsi folat, maka segeralah mengkonsumsi folat, terutama jika kehamilannya masih trimester pertama pertama, tetapi jika sudah lewat dari TM I maka tidak ada yang bisa dilakukan, berdoa saja mudah2an cukup Folat dari makanan yang dimakan sehari. Kekurangan folat dapat meningkatkan risiko terkena neural tube defect (NTD), suatu kelainan sumsum tulang belakang.

Jika tulang belakang yang mengelilingi sumsum tidak menutup sempurna, sampai usia kehamilan 28 minggu, sumsum tulang belakang atau cairan sumsum akan menonjol (bulging). Juga bisa timbul kelainan seperti anencefali (tidak ada batok kepala).

Karena banyak kehamilan yang tidak direncanakan dengan maka penting bagi pasangan usia subur agar selalu mengkonsumsi cukup asam folat. Cara terbaik untuk mencegah NTD adalah dengan mengkonsumsi folat 400 mikrogram perhari selama 3 bulan menjelang kehamilan serta 3 bulan pertama kehamilan.

NTD dideteksi dengan memeriksa alpha- fetoprotein (AFP), yang dilakukan saat usia kehamilan 16-18 minggu. AFP merupakan bahan yang dihasilkan oleh janin dan di keluarkan oleh janin ke dalam cairan ketuban serta ke dalam peredaran darah ibu. Kadar AFP pada darah ibu mencapai puncak pada usia kehamilan 30-32 minggu. Kadar AFP yang sangat tinggi bisa menunjukkan bayinya ada NTD.

Antibodi Antisperma

Lebih dari 20% pasangan dengan infertilitas yang tidak jelas, penyebabnya ada;ah gangguan sistem imun. Sistem imun memegang peranan yang besar dalam proses kesuburan (fertilitas). Untuk persiapan ovulasi dan implantasi, tubuh membutuhkan sel-sel tertentu dari sistem imun, contohnya, sel-sel inflamasi dibutuhkan untuk persiapan endometrium untuk implantasi. Tanpa sistem imun yang normal, proses reproduksi bisa terpengaruh, sehingga tidak terjadi kehamilan.

Antibodi antisperma (ABAS) (English : ASA) adalah sel-sel yang menyerang sperma normal. Jika ditubuh kita ada ABAS, maka sperma normal akan dianggap sebagai benda asing sehingga sperma akan diserang dan dirusak.

Belum sepenuhnya dimengerti kenapa ABAS bisa timbul pada sebagian orang. Biasanya sperma terlindungi dari sistem imun dengan adanya lapisan pelindung yang disebut blood-testes barrier. Barrier (pelindung) ini mencegah sel-sel sistem imun agar tidak bisa bercampur dengan sel lainnya. Kadang-kadang , pembedahan atau cedera dapat mengganggu barrier ini, sehingga sel-sel sistem imun bisa kontak dengan sel sperma.

ABAS pada laki2 yang subur angkanya sekitar 1% sedangkan pada laki2 yang infertil angkanya sekitar10%. Sedangkan laki2 yang pernah mengalami pembedahan saluran reproduksi angkanya bisa mencapai 70%.

Kadang2 wanita juga bisa mengalami ABAS. Sekitar 5% wanita dengan infertilitas yang tak terjelaskan memiliki antibodi ini di dalam darahnya. Sehingga sperma akan mati sebelum sempat membuahi sel telur .

Setiap laki2 maupun wanita berpotensi mengalami ini. Namun ada beberapa faktor yang membuat risiko terkena lebih tinggi yaitu pada pasien pembalikan vasektomi, kanker testis, biopsi testis, torsi testis dan infeksi.

Terdapat bermacam2 test untuk mengecek keberadaan ABAS dalam tubuh:
* Pemeriksaan darah
Pada wanita, pemeriksaan darah biasa dipergunakan untuk memeriksa antibodi.

* Uji paska senggama
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek ABAS pada cairan serviks (leher rahim).

* Pemeriksan Sperma
Pemeriksaan sperma adalah cara terbaik mengecek ABAS.

Terdapat berbagai pengobatan yang ada untuk membantu pasangan yang mengalami masalah ABAS :

* Kortikosteroid
Obat ini bisa menurunkan produksi ABAS.

* Intrauterine Insemination(IUI)
IUI bisa membantu mengatasi masalah ABAS, karena sperma langsung mencapai sel telur tanpa melewati leher rahim.

* In-Vitro Fertilization(IVF)
IVF merupakan metode yang paling sukses untuk mengobati pasangan, Karena sperma langsung bertemu sel telur tanpa melewati rahim dan tuba (saluran telur)

Senin, 22 Juni 2009

SURAT TERBUKA BUAT Dr. HANDI

Assalamu Alaikum dr. handi...

Saat pertama saya membaca tulisan anda di fb saya, grup perawat Indonesia yang mengajak untuk berdiskusi tentang ‘Apa sih maunya Perawat’. Awalnya saya sangat antusias karena adanya perhatian dari profesi dokter tentang nasib keperawatan di Indonesia, tapi setelah saya membaca substansi ‘Apa sih maunya Perawat’ di website anda saya sempat tertegun sejenak, secara jujur saya ingin mengatakan kalau tulisan anda sedikit banyak malah melecehkan perawat. Mungkin ini disebabkan karena anda adalah dokter yang belum begitu matang dalam bekerja dalam segala kondisi psikologis yang beragam. Saya ingin bercerita sedikit tentang pengalaman saya selama bertugas pada daerah sangat terpencil sebagai juru imunisasi. Jarak yang harus kami tempuh adalah 5 hari perjalanan untuk meng-cover satu desa, kami tiap bulan mengunjungi 4 desa untuk puskel (ingat…PUSKEL= Puskesmas Keliling), idealnya kepala Puskesmas harus ikut, tapi karena medannya adalah tanjakan 35-45 derajat dokternya keder juga (kali aja karena kerjanya tidak ikhlas atau karena kepala dinas kesehatan tidak melihat langsung). Mau tidak mau dalam kondisi seperti ini seorang perawat merangkap segala-galanya, anamnesis, penentuan diagnose, pengobatan, bahkan tindakan injeksi dan imunisasi dilakukan oleh seorang perawat tanpa dilindungi oleh aturan manapun, perlu diingat kembali bahwa tugas tersebut bukan karena si perawat ingin sejajar atau bertindak seakan-akan dia adalah ‘dokter’ yang cukup arogan seperti anda, tapi tuntutan pekerjaan yang mengharuskan perawat tersebut melakukan segalanya.

Saudaraku…

Saya sudah berdiskusi dengan beberapa profesi dokter tentang perlindungan perawat, sebahagian besar mendukung dan sangat jauh berbeda dengan tulisan anda. Kami tidak pernah bermimpi duduk bersanding dengan profesi dokter, kami juga tidak pernah ingin melakukan segala bentuk tindakan invasif, menulis resep, dll yang menjadi tugas dan tanggung jawab dokter, hanya saja dibeberapa tempat dan kondisi perawat masih lebih mahir dari pada dokter, sehingga dokter yang merasa tidak mampu lebih mempercayakan tindakan tertentu tersebut dilakukan oleh perawat, sebagai penanggung jawab adalah dokternya, menurut saya hal-hal semacam ini juga perlu mendapat perlindungan hukum yang jelas. Sekali-kali anda jalan-jalan ke Unit-unit pelayanan kesehatan yang lebih riil, UGD, ICU, PICU, HD, NICU, CVCU, atau perawatan anak biasa, dan lihat apa yang dilakukan oleh perawat.

Kembali ke masalah Draft UU Keperawatan, Draft tersebut sudah sekian lama masuk dalam antrian draft yang akan dibahas oleh legislatif, entah kenapa draft tersebut kembali stagnan setelah sempat menghangat untuk dibahas, mungkin karena dalam setiap pembahasan draft UUD selalu membutuhkan dana yang besar (Rahasia umum), oleh karena itu teman-teman yang dimotori oleh PPNI mencoba jalan lain yang masih dalam kerangka demokrasi dengan melakukan aksi demonstrasi secara damai. Ancaman mogok kerja yang dilakukan oleh kamunitas perawat juga sangat beralasan kalau tuntutan yang kami suarakan tidak membuahkan hasil. Saudaraku… kami menjadi perawat karena panggilan nurani, dan kami tau persis nilai-nilai kemanusiaan yang selalu kami junjung tinggi, walau pada akhirnya kami harus mogok nasional, kami tidak akan pernah mengorbankan pekerjaan yang sifatnya vital, kami perawat juga masih lebih manusiawi ketimbang beberapa dokter yang berbaju putih rapi tapi melakukan banyak hal yang lebih buruk daripada rentenir dengan melakukan kolusi dengan pedagang farmasi, tindakan yang tidak dilakukan oleh dokter terhadap pasien yang tidak memiliki jaminan pembayaran, pengobatan dan penunjang diagnostik yang berlebihan karena perhitungan fee, dan lain-lain.

Tentang praktek keperawatan kenapa tidak, kami juga perawat yang memiliki keilmuan dalam bidang kesehatan berhak untuk membuka praktek secara legal, yang harus dirumuskan adalah sejauh mana praktek tersebut boleh dilakukan oleh perawat sesuai kompetensinya yang akan diatur dalam aturan kode etik yang jelas.

Akhir kata, saya secara pribadi berterima kasih kepada anda yang telah memberi ruang perhatian pada apa yang dilakukan oleh perawat dan organisasi PPNI beberapa waktu lalu, andai mungkin saya ingin berkolaborasi dengan anda di ujian yang sesungguhnya, yaitu di tempat pelayanan, baru kita diskusi tentang kompetensi.

Terima kasih.

Ruslan M,S.Kep,Ns

Markas AGD 118 RSUD Kab. Pinrang

Instalasi Rawat Darurat

Jln. Macan No.22 Kab. Pinrang, 91212

Telp 0421-921298 Ext. 222/118

http://www.ruslanpinrang.blogspot.com

Mail: ruslan_pinrang@yahoo.com

Mobile: +628124229800

Bayi Tabung = IVF

IVF (=In Vitro Fertilization) In Vitro artinya di laboratorium / diluar tubuh, Fertilization artinya pembuahan. Singkatan bahasa Indonesianya FIV = Fertilisasi In Vitro adalah usaha fertilisasi yang dilakukan diluar tubuh, didalam cawan biakan, dengan suasana yang mendekati alamiah.
Istilah yang sering dipakai adalah test tube baby (bayi tabung). Bayi tabung pertama didunia adalah Louise Joy Brown (Ceweq) lahir 25 Juli 1978, di Inggris Raya. Kurang dari 5 % pasangan infertil (Pasangan ingin punya anak=PIPA) menggunakan tehnik ini.

IVF biasanya merupakan pengobatan pilihan pada wanita dengan saluran telur yang tersumbat, rusak berat atau tidak memiliki saluran telur (kelainan genetik). Tetapi belakangan IVF juga dipergunakan untuk mengatasi PIPA akibat endometriosis, infertlitas akibat pria dan infertlitas yang tidak terjelaskan.


Hasil penggabungan gambar yang berhubungan dengan proses IVF

Fase2 kunci IVF adalah
  1. Down regulasi
  2. Stimulasi
  3. Pengambilan Sel telur
  4. Transfer Embryo
  5. Dukungan Luteal
  6. Test kehamilan
1. Down Regulasi
Dirancang untuk menekan aktifitas indung telur, sehingga waktu siklus mens dapat dikontrol bisa dengan mempergunakan pil KB. Demikian juga follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinising hormone (LH) di tekan, agar ovulasi bisa di kendalikan. Untuk tujuan ini dipakai obat2 an seperti GnRh agonist (seperti Synarel atau Lupron).

Di bagian akhir fase ini, pil KB di hentikan, sedangkan GnRH agonis nya tetap dilanjtkan. Saat haid datang, dilakukan USg trans-V untuk memastikan indung telur memang ter-supresi dan endometrium tidak menebal.

2. Stimulasi
Tahap selanjutnya adalah menstimulasi indung telur agar menghasilkan sel telur seperti pada siklus yang normal (biasa). Diberikan FSH (sintetik) secara injeksi setiap hari agar sel telur tumbuh menjadi matang.

Obat GnRH agonis pada fase down regulation juga masih diberikan sampai akhir masa stimulasi agar tidak terjadi ovulasi yang terlalu awal.

Pemberian FSH dikontrol dengan ketat dengan mempergunakan USG tans-V serta pemeriksaan kadar estrogen darah. Tujuannya agar tidak terjadi stimulasi yang berlebihan dikenla dengan OHSS (ovarian hyperstimulation syndrome).

Lamanya fase ini rata-rata 10-15 hari. Diakhir fase ini jika ditemukan folikel yang matang, diberikan injeksi HCG (kerjanya mirip LH) untuk mencetuskan pematangan sel telur serta terjadinya ovulasi. Timing pemberiannya kira2 36 jam sebelum pengambilan sel telur (ovum retrieval).

3. Pengambilan sel telur
Merupakan tindakan pembedahan kecil dengan anestesi umum, jarum halus dimasukkan lewat dinsing vagina dibawah bimbingan USG untuk mengambil sel telur yang sudah matang tadi.

Telura yang sudah matang ini selanjutnya dicampurkan kedalam sperma agar bisa terjadi pembuahan secara alami, jika kualitas mani rendah, maka seekor mani di masukkan kedalam sel telur dengan mempergunakan mikroskop.

Telur2 ini selanjutnya di panatau untuk melihat berapa banyak yang berhasil di buahi dan serta pembelahannya.

4. Transfer Embryo
Tergantung protokol masing2 negara, transfer dilakukan pada hari ke 2 atau hari ke 5. Tetapi hari ke 5 hasilnya lebih baik dibanding hari ke 2 setelah pegambilan telur. Dalam masa ini, progesteron diberikan baik secara injeksi ataupun pessari agar endometrium menebal guna persiapan transfer embryo.

Biasanya dimasukkan maksimal dua sehingga bayinya akan kembar. Terlalu banyak embryo akan membahayakan kehamilan.

5. Dukungan Luteal
Diberikan proesteron lanjutan sama seperti diatas baik dengan injeksi mauapun dengan pessari. Lamanya sampai 2 minggu setelah pengambilan sel telur.

6. Test Kehamilan
Dilakukan dengan memeriksa kadar HCG darah. Jika hasilnya negatif, pemberian progesteron di hentikan dan haid akan muncul. Jiak ytest hamil positif, maka pemberian progeteron akan dilanjutkan sampai habis TM I, dimana plasenta akan mandiri menghasilkan progesteron untuk mendukung kehamilan.

Walaupun prosesenya rumit dan canggih ternyata angka keberhasilnnya hanya 30-35%. Dibawah ini ada video dari youtube yang judulnya IVF

Minggu, 21 Juni 2009

Imunisasi TT (Tetanus Toxoid ) pada Kehamilan

Tetanus timbul jika ketika spora bakteri Clostridium Tetani masuk ke dalam luka atau tali pusat (pada bayi baru lahir). Spora secara umum terdapat pada tanah. Manusia dari segala umur bisa terkena tetanus, tetapi penyakit ini lebih sering ditemukan dan bersifat serius pada bayi baru lahir(tetanus neonatal). Tetanus neonatal yang biasanya bersifat fatal, terutama sering ditemukan didaerah rural dimana persalinan terjadi di rumah tanpa prosedur yang cukup steril.

Tetanus dapat dicegah dengan melakukan imunisasi Tetanus-Toxoid (TT). Tetanus neonatal bisa dicegah dengan mengimunisasi wanita usia subur (WUS), baik saat hamil maupun di luar kehamilan. Hal ini akan memproteksi ibu dan bayi melalui transfer antibodi tetanus ke bayi. Juga tak kalah pentingnya, proses pertolongan persalinan yang bersih (steril) bisa mencegah tetanus neonatal dan ibu.

Seseornag yang pernah kena tetanus tidak akan memiliki kekbalan secara alami dan bisa terinfeksi lagi, karena itu perlu dilakukan imunisasi. Agar terlindung seumur hidup dari tetanus, individu harus mendapatkan 3 kali imunisasi DPT saat masih bayi, diikuti dengan TT booster pada usia masuk sekolah dasar (4-7 tahun), pada saat ABG (12-15 tahun), dan saat awal dewasa (Total 6 kali)

Sedangkan di Indonesia sudah dilakukan kegiatan eleminasi Tetanus via program BIAS, diamana anak SD kelas 1,2 dan 3 dilakukan imunisasi TT. Sehingga nantinya anak2 kita yang dulunya sudah ikut BIAS sudah terlindungi terhadap tetanus seumur hidupnya. Tetapi jika jarak imunisasi terakhir yang diterima sudah sepeuluh tahun atau lebih, maka tetap perlu dilakukan imuniasasi TT-booster saat nantinya hamil. Jika ada luka yang dicurigai akan terkena tetanus, maka perlu dilakukan dilakukan pemberian booster TT jika imunisasi terakhir yang diterima sudah melebihi 5 tahun.

Sedangkan program imunisasi TT pada wanita hamil di Indonesia, biasanya diberikan 2 kali, karena dianggap belum terimunisasi secara sempurna (6 kali). WUS yang sekarang ada adalah generasi yang belum menjalani imunisasi lengkap Tetanus. TT pertama dapat diberikan sejak di ketahui positif hamil dan TT yang kedua minimal 4 minggu setelah TT yang pertama. Sedangkan batas terakhir pemberian TT yang kedua adalah minimal 2 minggu sebelum melahirkan.

Sabtu, 20 Juni 2009

Al wajibatu aksaru minal auqoth….

Pernah merasa waktu yg kita punya lebih sedikit daripada kewajiban yg harus kita kerjakan?? Sering rasanya saya mengalami hal seperti ini.., ketika mengatur porsi waktu yg Allah berikan selama 24 jam dlm sehari, 7 hari dlm seminggu, dst.., ketika memberikan keadilan pada kewajiban di angkatan, senat mahasiswa, amanah di kepanitiaan & organisasi lain, amanah sebagai seorang anak yg baik, hak pada tubuh dan diri sendiri.., kewajiban sebagai hamba-Nya untuk terus bisa mengakselerasi diri untuk terus lebih baik..,hak & kewajiban untk mempersiapkan diri menjadi muslim dokter yg handal, dsb..,
Atau justru kita sering merasa sebaliknya?? ketika waktu yg ada lebih banyak daripada sesuatu yg harus kita kerjakan sehingga bosan, bingung harus diisi apa dan akhirnya banyak melakukan hal yg tidak bermanfaat?? jika itu jawaban nya..., silahkan kembali evaluasi diri kita masing2.., karena sya rasa.., ideal nya setiap kita punya permasalahan yg sama dengan apa yg pernah saya rasakan.., apakah itu masalah?? bisa ya, bisa tidak !!

Di satu sisi…, banyak hal yg harus disyukuri.., karena dengan demikian waktu yang Allah berikan tidak sia-sia.., bisa memberikan manfaat untuk orang lain…, dan menambah pengalaman dan memberikan manfaat juga untuk sya pribadi.., semuanya akan terasa indah jika amanah2 dan kebutuhan tersebut tidak saling tumpang tindih dan bersifat linier dengan waktu yg tersedia…, tapi inilah kehidupan…, yg dalam perjalanan nya Allah telah tetapkan skenario2 kehidupan agar hamba Nya bisa lebih kuat lagi setelah lulus dari ujian yg Dia berikan…, apa yg kita hadapi tidak selalu sama dengan apa yg kita harapkan…

Ingin rasanya membelah diri..tapi itu tidak mungkin! Hidup adalah pilihan…, dan tidak semua yg kita harapkan bisa kita wujudkan!!

Bukan masalah ketika kita mampu merumuskan antara waktu dan kewajiban itu menjadi racikan yg sempurna dan menghasilkan energi positif untuk pribadi dan untuk umat.., sehingga tak salah.., waktu yg Allah berikan benar memiliki nilai kualitas yg tinggi di kehidupan kita..
Menjadi masalah ketika kita gagal, atau sulit memanage semua nya.., dan dengan semangat yg rendah dalam upaya kita mengatasi semua itu.., mengakibatkan kewajiban2 tersebut tidak bisa kita kerjakan.., semakin banyak yg terabaikan.., tdk produktif dan mengakibatkan sosial kehilangan nilai manfaat dari diri kita dan dari apa yg seharusnya kita kerjakan.., dan fase ini tak jarang sering saya rasakan dan menjadi ujian untuk pribadi.., kincir angin saya tdk bisa menghalau angin yg coba merubuhkan..

Namun bagaimanapun itu, selama kita berhusnudzan pada-Nya dan dengan upaya semaksimal mungkin yg telah kita kerjakan (bukan karena kelalaian kita..) saya yakin semua akan menjadi indah pada waktunya..., tidak hanya ketika kita merasakan hasil..., tapi ketika kita menikmati proses nya juga...

Masalah membuat kita semakin dewasa.., dan semakin mengaktifkan 'sistem imun' tubuh & pikiran kita untuk menyikapi masalah lain nya.., sehingga pada akhirnya…,sya rasakan angin nya mulai mereda (atau mungkin sama saja.., bhkan bisa lebih besar..) tapi yg sya yakini adalah bhwa kincir angin yg sya buat itu kini lebih kuat sehingga bisa mengubah angin tersebut menjadi kekuatan besar untuk jalanin kehidupan.., apalagi ketika saya sadar bahwa ternyata ada kincir angin lain yg juga menyuplai energi bagi sya untuk terus jalani semuanya....^^

Tidak sulit bagi Nya memberi/mencabut. Jika Dia dengan mudah menghidupkan manusia, bukankah tidak sulit bagi Nya mematikan nya?? Jika dengan mudah Dia memilih manusia untuk memegang amanah Nya, bukan kah tidak sulit bagi Nya menolong??? Maka bersabarlah..., bersabarlah dalam upaya pencapaian keserasian waktu dan kewajiban ini..

Tidak ada kekuatan yg sempurna tanpa kesabaran.., itu yg saya rasakan! Kesabaran adalah nafas yang menentukan lama tidaknya kekuatan bertahan dalam diri seseorang...

”...Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir...”
(Q.S. Al Anfal : 65)

Kesabaran adalah daya tahan psikologis yg menentukan sejauh apa kita mampu membawa beban idealisme , dan sekuat apa kita mampu survive dalam menghadapi tekanan hidup.., dan saya yakin mereka yg memiliki sifat ini, pastilah berbakat jadi pemimpin besar.., seperti firman Allah berikut ini..

”Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (Q.S. As-Sajdah : 24)

Demikianlah kemudian ayat2 kesabaran turun beruntun dalam Al Qur’an dan dijelaskan dengan detail beserta contoh aplikasinya oleh Rasulullah saw, sampai2 Allah menempatkan kesabaran dalam posisi yg paling terhormat ketika Ia mengatakan:

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (Q.S Al-Baqarah ayat 45)

Rahasianya adalah karena kesabaran ibarat wanita yang melahirkan banyak sifat lainnya, seperti kesungguhan, kesinambungan dalam bekerja, dan yg sangat penting adalah ketenangan.

Akan tetapi, kesabaran itu pahit..., itulah yg juga sya rasakan.., dan sya fikir semua kita pun pasti beranggapan seperti itu. Bahkan suatu saat, Rasulullah saw pernah mengatakan kepada seorang wanita yg sedang menangisi kematian anaknya,

“ Sesungguhnya kesabaran itu hanya pada benturan pertama”
(HR. Bukhari dan Muslim)


Jadi, pahitnya dari kesabaran itu hanya permulaannya. Sebab, kesabaran pada benturan pertama menciptakan kekebalan pada benturan selanjutnya. Kita harus sabar dalam segala hal, dan dengan kesabaran tertinggi tentunya, sebagaimana perkataan Ibnu Qayyim,

“Sampai akhirnya kesabaran itu sendiri yg gagal mengejar kesabaran nya..”

Akan banyak masalah mungkin yg timbul sebagai efek samping dari ketidaksinkronan antara pemenuhan kewajiban dan waktu yg tersedia ini.. Dan ketahuilah, bahwasanya setiap masalah yg tidak berorientasi pada amal.., maka itu adalah yg memberatkan diri..., oleh karena itu, apa yg sudah dan sedang sya hadapi saat ini, semoga kebaikan dan kekuatan nya bukan untuk diri sya sendiri.., melainkan merupakan rangkaian amal yg menjadi jasa saya bagi kehidupan masyarakat manusia.

Karena nilai sosial setiap kita terletak pada apa yg kita berikan kepada masyarakat, atau pada kadar manfaat yg dirasakan masyarakat dari keseluruhan performance kepribadian kita. Maka, Rasulullah saw berkata:

“ Sebaik-baik manusia adalah manusia yg paling bermanfaat bagi manusia yg lain”

Biarlah itu menjadi alasan saya untuk hidup dan berfikir tidak hanya dalm lingkup diri sya sendiri, mencoba melampaui batas2 kebutuhan psikologis & biologis untuk lebur dalam batas kebutuhan kolektif lingkungan sekitar.., teringat apa yg dikatakan Sayyid Quthb:

“orang yg hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, orang yg hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”

Kaidah tersebut saya rasa tidak saja berlaku bagi kehidupan individu, melainkan juga merupakan kaidah universal yg berlaku bagi komunitas manusia.

Seorang muslim sejatinya adalah sosok yang selalu siap berkontribusi pada setiap keadaan, melakukan perubahan dan memberi perbaikan pada hal apapun, karena keislaman yg dia miliki tidak sekedar mengantarkan nya menjadi seorang yg shalih secara pribadi, tetap juga seorang yg mushlih; PELAKU PERUBAHAN & PERBAIKAN.

Mungkin memang bukan dunia tempat kita istirahat...

Semangat Dan !!! semangat juga saudara-saudaraku..!!! karena kewajiban memang lebih banyak dari waktu yg tersedia...., butuh pengorbanan..., dan dalam makna inilah pengorbanan menemukan dirinya sebagai kata kunci kepahlawanan seseorang...


* rumuskan waktu dan kewajiban kita menjadi racikan yg sempurna untuk kebermanfaatan umat.. :)


* menjawab janji untuk jelasin juga tentang sabar di blog satunya lagi :)
//danfer] http://frinholictea.blogspot.com/

Analisa Sperma II

Analisa sperma merupakan salah satu pemeriksaan awal yang dilakukan pada kasus infertilitas (susah dapat anak). Masalah sperma (semen) terdapat pada lebih dari 1/3 pasangan infertil.

Pada saat dilakukan analisa, hal2 berikut diperiksa : volume, waktu mencairnya, jumlah sel sperma per mililiter, gerakan sperma, PH, jumlah sel darah putih dan kadar fruktosanya (gula). Hasil anlisa sperma bisa menetukan apakah : ada masalah reproduksi (infertilitas), vasektomi berhasil dan apakah reversal (menyambung kembali) vasektomi berhasil.

Sebelum dilakukan pengambilan sampel sperma (semen) harus melakukan abstinen/tidak mengeluarkan sperma/ ejakulasi 2 - 5 hari sebelumnya. Hal ini bertujuan agar sperma dalam kondisi paling oke. Jangan kelamaan, karena jika sampai 1-2 minggu maka justru sperma jadi kurang aktif. Di samping itu juga harus menghindari konsumsi alkohol.

Sample diambil tentunya dengan cara ejakulasi. Bisa dilakukan di lab atau di rumah / tempat lain dan membawanya dalam waktu tertentu ke lab. Cara paling sering adalah dengan masturbasi dan ditampung ke dalam wadah sampel. Cara lain adalah dengan senggama terputus (coitus interruptus), saat akan ejakulasi, P dicabut dan di arahkan ke wadah sampel. Sedangkan cara lainnya adalah dengan sampling dengan kondom (lewat senggama), dengan catatan kondom khusus. (kondom biasa harus di cuci dulu agar lubrikannya gak membunuh sperma)

Jika sampel diambil dirumah, maka sudah harus sampai di lab dalam waktu satu jam. Hindari sampel dari terkena sinar matahari langsung dan jangan terlalu panas/terlalu dingin. Jika udara dingin (di barat sono), simpan wadah penampungnya menempel di tubuh(dalam kantung jaket dll agar hangat). Jangan masukkanb kedalam lemari es. Agar hasil pemeriksaan lebih oke, dialkukan analisa 2-3 kali dengan hari yang berbeda dalam waktu 3 bulan.

Nilai normalnya bervariasi :

Volume

Normal:

minmal 2 mL - 6,5 mL per ejakulasi

Abnormal:

Volume yang rendah atau bahkan yang berlebih dapat menyebabkan masalah kesuburan

Waktu mencair

Normal:

Kurang dari 60 menit

Abnormal:

Masa mencair yang lama bisa merupakan tanda infeksi.

Jumlah sperma

Normal:

20–150 juta per mL

Abnormal:

Jumlah yang rendah kadang masih bisa menghasilkan keturunan secara normal.

Bnetuk sperma

Normal:

Minimal 70% memiliki bentuk dan struktur normal.

Abnormal:

Sperma yang gak normal bentuknya kurang daru 15 % disebut Teratozoopsermia. Ini juga mempersulit kehamilan.

Gerakan sperma

Normal:

Minimal 60% sperma bergerak maju ke depan atau minimal 8 juta sperma per-mL bergerak normal maju ke depan.

Abnormal:

Jika sebagian besar geraknya tidak normal akan menyebabkan masalah fertilitas.

pH

Normal:

Semen pH of 7.1–8.0

Abnormal:

An abnormally high or low semen pH can kill sperm or affect their ability to move or to penetrate an egg.

Sel darah putih

Normal:

Tidak ada sel darah putih atau bakteri.

Abnormal:

Bakteri dan sel darah putih yg banyak menunjukkan adanya infeksi.

Kadar fruktosa

Normal:

300 mg per 100 mL ejakulat

Abnormal:

Tidak adanya fruktosa memperlihatkan tidak adanya veikuls seminalis atau blokade pada organ ini.


Jika ditemukan jumlah sperma yang rendah atau tingginya abnormalitas, perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan seperti pengukuran kadar hormon: testosteron, luteinizing hormone (LH), follicle-stimulating hormone (FSH), atau hormon prolaktin. Juga dilakukan biopsi testis (zakar) dalam kondisi yang sangat ekstrim (steril misalnya).

Faktor2 yang bisa mempengaruhi akurasi pemeriksaan :
  • Obat2an (Cimetidine, sulfasalazine, nitrofurantoin)
  • Kafein, alkohol, kokain, marijuana, dan merokok.
  • Herbal seperti dosis tinggi echinacea.
  • Sampel dingin/panas.
  • Terkena radiasi .
  • Tidak terkumpul sempurna (terbaik dengan masturbasi).
  • Terlalau alam abstinen.

Jumat, 19 Juni 2009

Miskin dan Bodoh

Ya, ia orang miskin. Bodoh pula. Datang tengah malam, membawa anak perempuannya yang berumur 2 tahun, dalam keadaan sesak dan kesadaran menurun. Celana anak kecil itu basah oleh air kencing. Ruam kemerahan menyelimuti hampir seluruh tubuhnya. Morbili, batinku. Anak ini terkena campak. Sesak napasnya sangat mungkin akibat pneumonia, salah satu infeksi tersering yang merupakan komplikasi campak. Aku harus menganamnesis lebih lanjut.

Segera setelah kami nilai tanda vitalnya, memberikan oksigen, menuliskan resep dan merencanakan pemeriksaan penunjang, ibunya yang berumur empat puluh tahunan bertanya, "kira-kira anak saya bisa dirawat jalan, tidak?"

Demamnya sudah berlangsung satu mingguan. Ruam muncul dari atas ke bawah dalam tiga hari terakhir. Hari ini ketika si anak tampak semakin lemah, orangtuanya baru membawanya ke Puskesmas yang segera merujuknya ke RS. Mereka tahu anaknya sakit. Anaknya butuh perawatan. Tapi mereka miskin. Mereka takut tidak bisa membiayai pengobatan di RS. Walaupun mereka memiliki KTP DKI, tetapi mereka tidak punya SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Andaikan Puskesmas tidak merujuk ke RS, si ayah pastinya tidak akan membawa anaknya menemuiku. Ia juga terlalu bodoh untuk mengetahui anaknya dalam ancaman kematian.

Dua hari sebelumnya, seorang balita berumur satu tahun juga kuterima dalam keadaan dehidrasi berat. Sudah satu minggu ia mengalami diare. Orangtuanya belum membawa anaknya berobat kemana-mana. Kudapatkan ia tampak lemah dan mengantuk, bernapas cepat, dan tidak dapat kuraba nadi di tangannya. Tidak kutemui ekspresi wajah panik pada sang ibu. Bocah malang ini dibawa ke IGD RS kami karena paginya si paman datang mengunjungi keponakannya, menemui anak itu dalam keadaan lemah. Kebetulan si paman adalah petugas kebersihan di kamar operasi RS kami. Gemas batinku melihat orangtua ini. Tapi harus kumaklumi. Ia miskin, dan mungkin bodoh juga, untuk mengetahui ancaman kematian anaknya. Kami harus melakukan pungsi intraoseus karena perawat paling mahir pun tidak mendapatkan akses venanya. Alhamdulillah sampai hari ini kondisinya stabil.

Kembali ke kasus anak pertama. Saat ini ia sudah berada di bangsal. Beberapa kali ia terbatuk dan mengeluarkan dua ekor cacing Askariasis seukuran kelingking orang dewasa. Pernahkah Anda membayangkan menemui keadaan ini di Jakarta? Sangat buruk pastinya kebersihan lingkungan rumah anak ini. Berat badan bocah berumur dua tahun ini juga hanya delapan kilogram. Bukan gizi buruk memang. Tapi ia gagal tumbuh. Ditambah perkembangan terlambat. Ia tidak mendapatkan imunisasi campak. Sekarang ia terkena komplikasinya: pneumonia.

Dua hari berturut-turut setelahnya, saat laporan jaga pagi, selalu ada pasien campak baru yang datang dalam klinis pneumonia. Salah satunya dalam perawatan ventilator di ICU saat ini. Ternyata Jakarta belum bebas campak. Padahal belum tiga tahun berselang, aku turut serta dalam PIN campak yang seharusnya meningkatnya cakupan imunisasi campak di seluruh DKI. Atau ternyata banyak orangtua tidak membawa anaknya ke Posyandu? Ataukah mereka justru menghindari imunisasi, seperti yang dilakukan sebagian orangtua di Indonesia? Entahlah, apa sebenarnya alasan mereka. Tapi yang tampak di depan mataku adalah tiga orang anak dengan nyawa terancam karena tidak diimunisasi campak.

Kista Ovarium

Secara normal sering terjadi kista (kantong yang berisi cairan) dengan ukuran yang kecil pada kedua indung telur. Pada umumnya kista ini tidak mengganggu dan akan hilang dengan sendirinya. Tetapi pada kasus2 kista lainnya bisa menyebabkan masalah dan perlu diobati.

Salah satu indung telur secara normal akan menghasilkan sel telur setiap bulannya. Sel telur ini berada dalam suatu kantong yang disebut dengan folikel, tumbuh didalam indung telur. Pada hari ke 5 siklus mens, hormon estrogen menstimulasi lapisan bagian dalam rahim (endometrium) untuk tumbuh dan menebal, persiapan akan kemungkinan adanya kehamilan. Sekitar hari ke 14 sel telur dikeluarkan / dilepaskan dari indung telur, proses ini dinamakan ovulasi.

Sel telur yang dihasilkan akan bergerak ke arah saluran telur ( tuba fallopi) yang selanjutnya akan dibuahi oleh sperma, proses ini dinamakan konsepsi. Setelah ovulasi folikel yang kosong tadi menjadi korpus luteum, yang tetap bertahan sampai priode mens berikutnya. Korpus luteum berfungsi mempersiapkan endometrium agar siap untuk menerima sel hasil konsepsi tadi.

Kista Ovarium cukup sering dialami wanita disaat usia reproduksinya. Kista bisa bervariasi ukurannya serta terdapat berbagai macam jenis kista ovarium. Kebanyakan kista jinak (bukan kanker), sementara sebagian kecil lainnya bisa berupa kista yang ganas (kanker), sehingga semua bentuk kista harus diperiksakan ke dokter.

Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Asalnya dari dari sel telur dan korpus luteum. Sehingga dikenal 2 jenis kista ini yaitu Kista Folikel (klik untuk lihat gambar kista) dan Kista korpus luteum. Kedua jenis kista ini biasanya tidak menimbulkan gejala. Biasanya akan hilang sendiri dalam 6–8 minggu.

Kista Dermoid
Kista jenis ini mengandung berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Bisa ditemukan pada kedua2 bagian indung telur. Kista Dermoid biasanya kecil dan tidak menyebabkan gejala, kecuali kistanya membesar.

Cystadenoma
Adalah kista yang asalnya dari sel bagian luar indung telur. Biasanya jinak, bisa tumbuh menjadi sangat besar dan bisa menimbulkan nyeri.

Kista Hemorrhagia
Merupakan jenis kista fungsional yang mengalami perdarahan didalamnya. Sehingga menimbulkan nyeri pada salah satu sisi perut bagian bawah.

Kista Coklat (Endometrioma)
Endometrioma adalah kista yang berasal dari jaringan endometrium yang ada di indung telur (endometrium yang tidak pada tempatnya). Jaringan ini mengikut pola endometrium yang ada didalam rahim, sehingga tiap bulannya ikut menghasilkan darah haid. Karena tindakan ada akses keluar, makanya terus numpuk didalam indung telur dan menjadi kista. Sehingga dikenal juga dengan istilah Kista Coklat (berisi darah yang warnanya coklat kehitaman)

Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menimbulkan gejala. Sampai ukuran tertentu bisa menyebabkan kista torsi (terpuntir), perdarahan atau pun pecah. Ketiga even ini akan menimbulkan gejala nyeri perut yang hebat (akut abdomen) dan memerlukan tindakan pembedahan segera (emergensi).

Kista yang besar, akan membuat penderitanya mengalami pembesaran perut serta mengalami gejala2 penekanan ke organ2 sekitarnya. Menekan usus akan membuat jadi susah nge-pup, menekan ginjal (saluran kencing) menyebabkan gangguan pipis dan gangguan ginjal.

Sebagian kista bisa berupa keganasan (kanker) terutama pada usia yang sangat muda (anak2) atau usia diatas 40 tahun ( jarang keganasan pada wanita muda). Pada tahap awal kanker indung telur tidak memberikan gejala apa2.

Berikut gejala kanker indung telur :
  • Gangguan pencernaan yang persisten, kembung atau mual
  • Perubahan kebiasaan pup (bowel habit), seperti adanya konstipasi
  • Perubahan berkemih, termasuk berkemih yang sering
  • Hilang nafsu makan, atau cepat kenyang (perut terasa penuh)
  • Pembesaran perut (celana pada sempit)
  • Nyeri saat senggama (dyspareunia)
  • Selalu kurang tenaga
  • Nyeri tulang punggung bawah (Low back pain)
  • Perubahan menstruasi

  • Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin. Jika terdeteksi, maka dilanjutkan dengan pemeriksaan2: ultrasonografi, laparoskopi, pemeriksaan darah (tumor marker = penanda tumor),

    Jika kistanya tidak menimbulkan gejala, biasanya cuma dimonitor 1-2 bulan, karena jika kista fungsional, akan hilang dengan sendirinya setelah 1 atau 2 siklus haid. Jika kistanya membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan. Jenis dan luasnya pembedahan tergantung beberapa faktor: ukuran dan jenis kista, usia, gejala dan keinginan memiliki anak.

    Kadang2 kista dapat diangkat tanpa mengangkat indung telur tindakannya disebut kistektomi. Jika diangkat seluruh indung telurnya (karena rusak akibat pembesaran kista) maka tindakannya disebut oophorektomi atau ovarektomi. Buat kanker, setelah pembedahan biasanya diberikan pengobatan kimia (kemoterapi). Penentuan keganasan tetap harus berdasarkan pemeriksaan Patologi (PA).

    Kamis, 18 Juni 2009

    FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN





    Jika ada masalah dalam proses download dapat menghubungi admin blog ini di ruslan_pinrang@yahoo.com

    Untuk sebuah perubahan besar…

    [sebuah tulisan yg ingin saya publish 5 bulan yg lalu.., tapi Allah berkehendak lain, sehingga sy baru sempet upload ini sekarang.., tapi semoga ini jalan dari Allah untuk membangkitkan semangat kita tidak hanya di awal.., tapi juga di pertengahan dengan kembali mengingat momentum awal perjuangan kita.., semoga ini juga bisa mendokumentasikan perjalanan kemahasiswaan, terutama kaderisasi,di kampus perubahan ini, sya persembahkan khususnya untuk teman2 yg berjuang di BOLT, dan seluruh pengurus Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran pada umumnya...]


    Ibarat sebuah Negara.., yg masa pemerintahannya berganti setiap 5 tahun sekali, Fakultas tempat sy menuntut ilmu pun pada bulan Januari yg lalu mengalami fase yg hampir sama, yakni pergantian masa kepengurusan senat mahasiswa yg berlangsung tiap tahun.

    Setelah diawali dengan pemilihan umum yg demokratis (yg sebelumnya sempat dilema apakah harus mencalonkan dari angkatan sya atau tidak.., tapi untunglah setelah proses lobbying anak2 pun mau mengerti.., dan ikut pendapat sya klo tdk perlu untuk mencalonkan diri tahun ini…^^), hingga terpilih ketua baru, maka dimulailah pembentukan top management, pemilihan sekretaris jendral, ketua bidang & ketua seksi yg akan sama2 berjuang menjalankan roda kemahasiswaan kelak…

    Ibarat api unggun, guna menjaga agar nyala api itu tetap menghangatkan dan memberi penerangan bagi orang-orang yang di sekelilingnya, maka diperlukan kayu bakar baru. Begitu juga dengan organisasi kemahasiswaan, untuk mempertahankan keberadaan dan meneruskan perjuangan yang sudah dirintis sebelumnya, perlu adanya sumber daya manusia yang baru dengan semangat yang baru tentunya, dan untuk memenuhi kebutuhan itu, perlu adanya suatu proses yg dinamakan kaderisasi, yg bertujuan untuk membantu & mempersiapkan orang-orang untuk bisa menjadi pengurus lembaga kemahasiswaan (dalam hal ini Senat Mahasiswa) yang baik & High Quality.

    Dengan usaha yg cukup menghabiskan banyak ATP ketika pengusulan adanya system kaderisasi ke teman2 Pembinaan & Kaderisasi (kurang lebih dalam jangka waktu 2 bulan..), akhirnya disepakati & tercetuslah alur kaderisasi Senat Mahasiswa FK UNPAD 2009, yg dimulai dari proses latihan kepemimpinan organisasi – staffing – dan pelantikan (sayang gk ada proses magang karena waktu nya bener2 gk ada saat itu..), menjadi penanggung jawab kaderisasi menjadi sebuah konsekuensi logis yg diberikan tmn2 P & K akibat sebelumnya terlalu semangat untuk memperjuangkan adanya system kaderisasi di FK , berat memang…, tapi sya yakin banyak yg bakal bantu sya…, seandainya tak ada pun, saya yakin Allah akan menolong hamba –Nya….

    Mulai dari nol, dengan dibantu Steering Committee, akhirnya terciptalah konsep dasar kaderisasi, yang diawali oleh LKO yg kita beri nama “Basic Organization & Leadership Training (BOLT) ”. Setelah konsep ada, mulailah untuk bergerak…, diawali dengan mencari pelaku pergerakan tersebut, yakni panitia kaderisasi.., mulai dari buka open recruitment, jarkom lewat ketua seksi, bahkan merekrut langsung orang2 yg diperlukan untuk kegiatan tersebut (seperti teman2 alumni LKMM kmarin..). Masalah pun sudah banyak ditemukan dlm proses ini (tapi gk apa2..., masalah membuat kita semakin dewasa dan menempa diri menjadi ‘orang besar’ ), mulai dari ribetnya koordinasi (karena pada saat itu sedang terjadi pergantian kepengurusan), tg syarat2 yg boleh jadi panitia, waktu libur yg panjang yang semakin merumitkan koordinasi, tanggal pelaksanaan yg penuh pertimbangan (karena jadwal sgt padat pada saat itu..), jumlah SDM yg sedikit, dan mengenai masalah konsep…

    Akhirnya, untuk mengatasi masalah2 tersebut, ada bebarapa hal yg dilakukan, seperti menetapkan struktur panitia yg di-‘compress’ [ketua, sekretaris, bendahara, bidang I (Acara), II (Lapangan), III (logistik, konsumsi, akomodasi), IV (Publikasi, Humas, Perizinan, Dokumentasi)], koordinasi dengan pihak fakultas, pengurus senat, dan tiap2 angktan dsb., masalah2 tersebut sedikit demi sedikit mulai teratasi.., hingga terbentuklah tim kaderisasi yg siap memulai project awal yakni BOLT…

    Tim ini punya waktu efektif hanya 4 hari saja untuk mempersiapkan kegiatan seperti ini..(total waktu yg terpakai untuk persiapan hingga pelaksanaan kurang lebih hanya 16 jam saja...), dimulai dari nol, hanya bermodal konsep dasar yg sudah terbentuk dari SC, kita dituntut untuk mencetak sejarah kemahasiswaan di fakultas sya (karena ini adalah LKO perdana yg pernah dilakukan..). Secara logika memang sulit untuk terealisasikan, tetapi karena pikiran2 kita telah turun ke wilayah hati, yg berubah menjadi keyakinan & kemauan, serta kemudian membulat menjadi tekad, maka kita pun memperoleh energi yg akan merangsang & menggerakan tubuh untuk melakukan perintah2 pikiran tersebut, sehingga logika pun tdk terbukti dalam kasus ini…, rapat yg simultan kita lakukan tiap hari, bahkan bisa mencapai 2 kali sehari, pergi pagi pulang maghrib, via telepon, sms juga dilakukan untuk mengoptimalkan persiapan, walaupun kita sering disisipi kewajiban primer kita dalam mengerjakan learning Issue, tapi itu tdk menyurutkan semangat kita untuk meng-goal-kan acara ini.., pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, materi, fisik, mental jelas merupakan bukti pengorbanan kita sebagai pemuda yg ingin menciptakan peradaban yg lebih baik, yg diinisiasi dari lingkungan terdekat melalui kemahasiswaan nya… Capek, bosan, lelah, marah, menjadi fitrah yg mewarnai proses ini..., dan sungguh sedih & terharu nya sya ketika melihat teman kita yg sampai sakit dalam mempersiapkan ini semua…(bwt sya ini membuktikan kesungguhan nya dalam menjalankan amanah & kemauan nya yg besar untuk terus belajar dan tdk ingin mengecewakan orang lain…^^), maaf teman….

    Berkat semua usaha tersebut, kegiatan BOLT yg bertujuan memberikan kompetensi, menginisiasi solidaritas, memperkenalkan medan kemahasiswaan ini dpt terealisasi dlm bentuk kegiatan INTERNALISASI (Perkenalan medan kemahasiswaan FKUP dan SENAT mahasiswa), Pembekalan Diri (Pemberian materi dasar kepada calon pengurus, yg disampaikan oleh kita yg juga sebagai mahasiswa seperti teman2 peserta lainnya), dan Positioning SENAT (Memperkenalkan posisi senat dan hubungannya dengan ‘pihak’ luar.).

    Ada rasa bangga ketika melihat teman2 peserta disiplin, memiliki progress yg baik, kebersamaan nya mulai terbentuk dsb, mulai dari apel pembukaan, pemberian materi, makan satu nampan (jadi inget anak2 al furqan pas SMA..^^), sampai penutupan, sya merasakan hal tersebut. Tapi, diantara hal yg baik tersebut diwarnai juga dengan masalah2 yg sekali lagi menambah kedewasaan kita dalam menyikapi nya..., dimulai dari masalh internal dari pengurus senat terdahulu yg merasa tidak dilibatkan, penyamarataan peserta-panitia, penegasan peraturan, dan masalah2 lain terkait status pnitia & peserta yg berasal dari angkatan yg sama,bahkan kakak angkatan,dsb.., jangankan dengan peserta, diantara sesama panitia pun masih ada yg belum bisa saling memahami, terjadi miss komunikasi, yg ngehasilin sikap non produktif & membuat capek diri sendiri..., tapi tak apa..., karena disanalah justru seni tentang mengelola emosi, perasaan, dan keterikatan hati dilatih..., ditambah masalah yg sangat krusial disaat persiapan, akibat jadwal FK yg tiba2 berubah..., disaat kita mengagendakan kegiatan di hari tersebut, H – 1 hari (malamnya tepatnya..), sya mendapat berita klo 2007 ada seminar BHP di hari yg sama.., dan itu gk bisa diundur lagi..!! Parah memang!! Sempet drop awalnya (karena melihat pengorbanan anak2 yg luar biasa.., khawatir mengecewakan mereka..), tapi untunglah ada yg bisa buat sy semangat lagi pada saat itu.., terima kasih teman..., tapi Alhamdulillah, akibat pertolongan Allah juga, besoknya kita bisa merevisi run down dan menyiasati kemungkinan2 yg terjadi...(dalam H- 4 jam technical meeting...)

    Luar biasa..., Allah telah memperlihatkan kpada saya orang2 yg memiliki dedikasi, pengorbanan, dan kemauan untuk memberikan kebermanfaatan disini..., dan ingatlah tgal 10-11 Januari 2009 ini, karena pada hari tersebut kita telah menorehkan sejarah dalam lembaran kemahasiswaan FK Unpad dengan mengadakan kegiatan LKO perdana tersebut...



    *Basic Organization & Leadership Training (BOLT), semoga tidak terlena dengan nostalgia sejarah yg ditorehkan, lanjutkan pembelajaran untuk menjadi individu yg lebih baik..

    Selesai nya BOLT bukan berarti selesai dalam urusan kaderisasi.., karena setelah kegiatan tersebut langsung diikuti proses staffing, dengan konsep wawancara (selama beberapa puluh menit kita dituntut untuk bisa mengenali karakter orang untuk bisa ditempatin dimana, walaupun tiap orang diwawancarai oleh 2 orang pewawancara, bias itu tetap ada...), uji kompetensi kognitif, hingga kuosioner minat.., dari ketiga aspek tersebut maka dilakukanlah mix & match untuk menempatkan orang sesuai keterbutuhan, potensi, dan minat.., memakan waku yg cukup lama memang, kurang lebih sekitar 8 jam (kata tmen sya sih.., cz sya gk ngitung jam nya...^^, tapi yg saya inget mulai ba’da isya dan berakhir ketika adzan subuh..., berapa lama tuh??knapa ya klo bwt belajar, sya gak pernah bertahan selama itu..., baru 1 jam aja udah tumbang..^^), knapa makan waktu lama, karena ini bukan hal yg main2.., selama setaun kedepan, aktifitas kemahasiswaan FK salah satunya ditentukan disini.., ini amanah, khususnya untuk ketua seksi untuk bisa memegang anggotanya..., dan yakinlah bahwa setiap amanah akan ada pertanggungjawabannya.., hal ini juga yg membuat penempatan orang dilakukan sangat hati2, memperhatikan dari segala aspek.., rasa cemas, takut, marah, tdk puas, lucu, senang, dll turut meramaikan aktifitas kita pada saat itu.., dan entah knapa, apakah ini kemudahan, atau sebuah ujian Allah membuat seksi yg sya pegang paling banyak diminati, dan paling banyak anggotanya.., tapi yg sy tau.., semakin banyak kita memegang orang.., semakin besar pula pertanggung jawaban nya kelak..., semoga kelak sampai akhir kepengurusan, sy dan tmn2 yg lain masih tegak berdiri melawan angin yg coba merubuhkan nanti nya..., mari kita sama2 satukan langkah dan rapatkan barisan untuk sama2 belajar, berjuang, dan memberikan manfaat dlam sebuah bentuk pengabdian kelak, sebagai bukti penghambaan & pengabdian kita juga terhadap Sang Pencipta, Allah swt.., dan smoga Dia terus mempersatukan hati2 kita sebagai satu seksi, dan hati-hati kita semua dalam lingkup senat mahasiswa. Jadi yakinlah teman2 pengurus senat, kita ada dsini dan ditempatkan di sesuatu itu melalui sebuah proses pertimbangan yg matang..., jadi jaga komitmen kalian untuk bisa berkontribusi disana.., dan semoga apa yg menjadi motivasi kalian masuk senat bisa kalian raih kedepan nya..

    Setelah staffing selesai.., tibalah saatnya pelantikan seluruh pengurus senat mahasiswa (setelah sebelumnya dilakukan pelantikan untuk ketua senat, sekjen, kasie, dan kabid..., semoga air mata yg dikeluarkan disini menjadi bukti penyerahan diri kepada Allah atas semua usaha yg akan dilakukan kelak, sebuah bentuk pengaduan, pengharapan, dan mohon pertolongan dari-Nya, agar senantiasa diberi kekuatan, agar kelak bisa menjadi pribadi yg lebih tangguh..^^) dan disinilah awal semua pengurus mengetahui bidang yg akan mereka masuki.., walaupun sempat terjadi masalah dlm pmilihan waktu sebelumnya, tapi semuanya bisa diatasi, dan pelantikan berjalan cukup khidmat, serius tapi santai...^^ , semoga semangat itu bisa terus terjaga...

    Tidak cukup sampai disitu..., walaupun seluruh rangkaian kaderisasi tlah selesai, untuk panitia masih ada yg harus dikerjakan.., yakni LPJ !! (semangat ya bu sekretaris.., stelah sbelumnya direpotin ma proposal.., maaf gk banyak bantu.., jangan pernah berhenti untuk terus belajar sesuatu y..), bendahara yg bikin laporan keuangan juga (walaupun baru sembuh dari sakit..), tim acara yg masih mengurusi sertifikat, pencapaian parameter, follow up dsb (makasih atas pmikiran nya ya...), tim bidang 4 yg masih ngumpulin foto2 untuk merangkai kenangan yg ada (tanpa kalian mungkin kenangan itu hanya tersimpan dalam hati saja..^^), bidang 3 yg harus balikin barang2, beli barang yg dibutuhin bwt kbutuhan pasca acara (bahan sertifikat, dsb.., makasih mobil, tenaga, & smua pengorbanan yg dah dilakuin..), bidang 2 yg walaupun abis serangkaian kegiatn ini gk ngapa2 in selain bikin LPJ, tpi kontribusinya pas pelaksanaan acara vital bgt..., tanpa kalian acara mungkin jadi agak lamban & tdk terkondisikan.., thanxs berat ya...

    MAAF & TERIMA KASIH.., 2 kata yg benar2 ingin sya sampaiakan, khususnya kepada teman2 panitia atas smua yg telah kalian lakukan.., tepiskan jenuh, ikhlaskan peluh saudaraku !!! Walaupun pada saat kegiatan kita menemukan beberapa ketidaksesuaian dengan rencana yang telah kita jadwalkan, semoga kita tetap tegar, karena itu hanya sebuah ujian. Allah hanya akan memberikan yang kita butuhkan bukan sekedar yang kita inginkan , walaupun belum dapat dirasakan hasil ikhtiar kita sekarang , itu berarti hasil yang tertunda. Sulit tidak selamanya sulit , sebagaimana mudah tidak selamanya mudah. Kesulitan tidak akan mengalahkan kemudahan- kemudahan, hanya dikhawatirkan jika kesulitan punya nafas lebih panjang daripada semangat kita untuk mengalahkannya. Ketika kehidupan memberi seribu alasan untuk menginginkan sesuatu, pahamilah bahwa Allah punya sejuta pengetahuan akan kebutuhan hamba -Nya. Akhiri kelelahan dalam melaksanakan kegiatan ini dengan senyum & ikhlas. Cukuplah Allah sebagai saksi dan tujuan, karena Dia lah sebaik-baik pemberi balasan.

    Untuk tman2 pengurus senat.., yg merasa amanah ini berat.., khawatir tidak bisa menjalankan amanah untuk kedepannya..., sya akui..., klo amanah ini memang berat.., tapi yakinlah, kita tidak sendirian saudaraku!!! Masih banyak tman2 kita yg lain yg membantu di belakang kita, atau ketika tdk ada seorang pun nanti yg bantu kita.., yakinlah bahwa Allah akan bersama kita.., maka kekuatan apalagi kah yg kita harapkan selain dari kekuatan- Nya?? Cukuplah Allah sebagai penolong....

    Wajar kelak ketika nanti kita menjalankan amanah ini banyak ujian nya..., coba perhatikan Surah Al-Ankabut ayat 2-3...

    “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”

    Lalu mengapa juga ada fase dimana kita tidak mendapatkan apa yg kita harapkan?? Semoga Surah Al-Baqarah ayat 216 ini bisa menjawab hal tersebut…

    “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

    Jangan pula lah kita banyak mengeluh akan ujian yg dihadapi, dan menganggap Allah tidak adil dalam memperlakukan kita...

    “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Surah Al-Baqarah ayat 286)

    BANGKIT saudaraku!!! Sedih, kecewa, jatuh, itu manusiawi.., Berhenti sejenak bukan patahkan langkah & menghambat tujuan.., yakinkan bahwa kita mampu, kita KUAT untuk menghadapi semua ini..., jangan berputus asa...!!!!

    “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
    (Surah Al-Imran ayat 139)

    ”dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
    (Surah Yusuf ayat 87)

    Lalu bagaimana kita harus menghadapi semua ini??? Bagaimana kita harus bertahan?? Pertanyaan seperti inilah kelak nanti nya yg timbul di benak kita, ketika ketakutan2, ketika ujian2 itu sedang menghampiri kita..., Al Quran lah tempat kita mencari referensi..., berikut beberapa ayat yg sy dapat...

    “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”
    (Surah Al-Imran ayat 200)

    “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',”
    (Surah Al-Baqarah ayat 45)

    Apa yg akan kita dapatkan dari semua ujian2 yg kelak bisa kita temui suatu saat?? Apa yg akan kita peroleh dari hasil kita coba tegar.., bertahan.., kuat dengan menyandarkan diri hanya pada-Nya...???

    “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka”
    (Surah At-Taubah ayat 111)

    Lalu adakah balasan yg lebih baik dibanding surga-Nya??? Jadikan itu motivasi kita untuk bertahan, agar tetap teguh disaat yang lain runtuh, agar tegar kala yg lain terlempar, agar tetap istiqamah disaat yg lain futur.., maka sekali lagi, cukuplah Allah bagi kita saudaraku...

    “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal”
    (Surah At-Taubah ayat 129)

    Mari kita berbenah dan terus berbenah untuk mempersembahkan yang terbaik dalam masa hidup kita dengan torehan kemuliaan & semangat pantang menyerah. Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun..selama ALLAH SWT menjadi "..just The ONE goal..“ Insya Allah akan "bahagia"...

    Semoga kita semakin semangat dalam menjalani setiap episode kehidupan yang dipersembahkan Nya. Jadikan kepengurusan kita di senat ini sebagai sarana penggapai ridho-Nya..., untuk sebuah perubahan besar diperlukan tekad yg besar, semangat yg besar, pengorbanan yg besar, hati yg besar.., dan yg sangat penting diantara yg lain nya ialah izin dari Yang Maha Besar..., Allah swt...

    Bismillah..., Insya Allah saya, kamu, kita BISA...!!!!, percayalah... ^^



    *Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, kita terlahir kembali sebagai sebuah keluarga.., jadikan itu sebagai referensi pergerakan kita.., peradaban kampus di pundak kalian !!

    LANJUTKAN !!! Perjuangan kita masih panjang... :)


    *jadi rindu bidang kaderisasi lagi.. :)
    //danfer] http://frinholictea.blogspot.com/